Cara Berhemat di Bulan Ramadhan, Mencegah Pengeluaran Melonjak

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 17 May 2018
Cara Berhemat di Bulan Ramadhan, Mencegah Pengeluaran Melonjak
Foto via ruangmuslimah.com

Bukan rahasia lagi kalau puasa pengeluaran semakin banyak...

Tak hanya karena belanja bertambah, tapi harga-harga juga pada naik...

Begini cara mengatasinya

Yang namanya puasa ya menahan diri tidak makan dan minum, pengeluaran otomatis juga akan berkurang, tapi faktanya? pengeluaran semakin melonjak, untuk itu disini ada cara menghemat belanjaan di bulan ramdham.

Bulan Ramadhan seharusnya menjadi bulan yang dapat memangkas pengeluaran, karena sejatinya anggota keluarga yang biasa makan 3x dalam sehari menjadi berkurang 2x dalam sehari.

Namun, pasti setiap ibu-ibu merasakan justru di Bulan Ramadhan pengeluaran menjadi lebih besar, diluar kebutuhan untuk mudik, zakat, sedekah dan lebaran.

Baca juga : Tata Cara Taubat Nasuha yang Benar Menurut Ustad Somad

Agar pengeluaran Ramadhan tidak terlalu berlebihan, berikut ini tips berhemat di bulan Ramadhan:

1. Mengubah mindset bahwa saat berbuka bukan berpesta dengan makanan

Tidak dipungkiri saat Ramadhan justru semakin banyak pedagang makanan dengan berbagai ragam masakannya yang menggoda.

Disinilah bisa jadi ujian bagi orang-orang yang berpuasa agar tidak berlebihan saat berbuka dan kemudian menjadi mubazir atau justru kekenyangan sehingga kehilangan kesempatan dalam beribadah di malam hari.

Jika melihat Rasulullah, ia berbuka dengan tiga butir kurma dan air putih dan itu bertahan hingga shalat tarawih.

Jika belum dapat mencontoh Rasulullah karena kebiasaan dan adat yang berbeda dalam bahan makanan, setidaknya kita dapat mengatur porsi berbuka cukup dengan satu-dua macam makanan saja.

2. Berbelanja untuk kebutuhan satu bulan

Selain kebutuhan bulanan seperti sabun dan dan perlengkapan kebersihan, rancanglah bahan makanan yang dapat bertahan untuk satu bulan seperti persediaan beras, bumbu dapur, minyak dan makanan frozen sehat yang dapat menjadi penolong di kala waktu memasak sempit.

Saat ini sudah banyak industri rumahan yang menyediakan menu forzen food praktis halal, tanpa pengawet dan MSG sehingga baik untuk dikonsumsi sehari-hari mulai dari ayam, nuget, sosis, rendang dan lainnya.

3. Menyiapkan bumbu dasar dan rancangan menu selama satu bulan

Jika memang berniat atau sudah terbiasa memasak, maka lebih baik lagi menyiapkan bumbu dasar untuk berbagai masakan sehingga tidak perlu menambah waktu untuk mengulek bumbu.

Dan akan lebih baik lagi disiapkan menu masakan sahur dan berbuka untuk satu bulan dengan penandaan di waktu kapankah berbuka di luar baik karena undangan berbuka bersama atau bersilaturahim pada orangtua dan kerabat.

Baca juga : Lafaz Niat Mengganti Puasa Ramadhan Tahun Lalu Lengkap Latin dan Arab

4. Merencanakan dan membatasi berbuka di luar

Saat Ramadhan bagi orang Indonesia seperti telah menjadi tradisi sebagai ajang bersilaturahmi. Acara buka bersama seperti acara reuni, mulai dari teman sekolah, kantor, pengajian dan lainnya.

Bijaklah dalam memilih acara berbuka yang akan diikuti agar kegiatan berbuka tidak hanya sekedar makan dan mengobrol lalu melalaikan dari kegiatan ibadah lain yang sangat sayang dilewatkan.

Bersilaturahmi memang menjadi bagian dari rangkaian ibadah, tapi tentu alangkah baiknya juga ketika silaturahmi ini juga dapat bersamaan dengan saling memperkuat ibadah lainnya di bulan Ramadhan.

5. Siapkan budget untuk zakat dan sedekah sejak awal

Zakat dan sedekah adalah hal yang tidak boleh dilupakan saat Ramadhan. Di bulan penuh berkah dengan balasan amal berkali-kali lipat, siapkanlah budget untuk sedekah dan berikanlah yang terbaik.

Memberi makan orang yang berbuka puasa, memiliki pahala yang sama dengan orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.

Siapkanlah minimal satu kali dalam bulan Ramadhan kita dapat memberikan makanan untuk orang yang berbuka, teknisnya bisa bermacam-macam, memberikan donasi bagi ifthar di mesjid, memberi makanan dan diserahkan ke mesjid atau di pinggir jalan bagi para pekerja atau musafir yang masih berada di jalan saat berbuka, atau ke tempat lainnya.

Intinya penghematan pengeluaran di bulan Ramadhan tergantung pada kekuatan kita menahan diri dari segala godaan.

Dan mulailah dari sekarang untuk berniat memperbaiki Ramadhan kita agar tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar, tetapi juga melatih diri dengan memperbanyak ibadah dan tidak  membuang sedikit pun waktu untuk hal yang sia-sia.
SHARE ARTIKEL