Siti Rahmawati, Bayi Desa Pasiripis Sukabumi Pengidap Hidrosefalus

Penulis Unknown | Ditayangkan 26 Feb 2018

Siti Rahmawati, Bayi Desa Pasiripis Sukabumi Pengidap Hidrosefalus
Foto diolah dari kumparan.com

Belajar dari penyakit Hidrosefalus yang diderita Siti Rahmawati

Mengungkap semua hal tentang Hidrosefalus

PENYEBAB, HINGGA PENANGANGAN YANG TEPAT

Belajar dari kisah Siti Rahmawati, bayi berusia 9 bulan yang hanya bisa tidur telentang saja.

Anak bungsu pasangan Rudi Maulana (51 tahun) dan Lomrah (40 tahun) ini menderita penyakit Hidrosefalus.


Siti Rahmawati, bayi berusia 9 bulan hanya bisa tidur telentang saja. Anak bungsu pasangan Rudi Maulana (51 tahun) dan Lomrah (40 tahun) ini menderita penyakit Hidrosefalus.

Siti Rahmawati mengalami pembesaran pada bagian kepalanya sejak berusia 5 bulan. Kondisi ini sudah lama terjadi namun belum diobati secara khusus.
Lagi-lagi masalah ekonomi menjadi kendala, sebab orang tua bayi yang tinggal kampung Neglasari, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade ini hanya bekerja serabutan.

"Kalau Posyandu saya rutin bawa anak saya, namun kalau buat berobat saya tak mampu karena buat sehari-hari saja kadang saya ngutang," ungkap Rudi minggu (25/2/2018) dilansir kumparan.

Rahmawati juga mengalami cacat di bagian tangan kirinya, di jari kaki, dan mata sebelah kanan. Menurut Lomrah, pada saat mengandung hingga melahirkan yang dibantu bidan setempat, semuanya berjalan lancar. Dengan kondisi ini Lomrah dan Rudi hanya mengaku pasrah.

Baca Juga : Mengidap Penyakit Kulit Langka, Perjuangan Bayi 1 Tahun ini Bikin Terharu

"Kalau saja saya punya biaya sudah dari dulu saya bawa berobat anak saya," lirih Lomrah.

Pasangan ini hanya berharap ada pihak yang dapat membantu kondisi kesehatan putrinya.

"Semoga ada yang dapat membantu anak saya, saya tak tega melihat putri saya yang masih ceria meski dalam kondisi sakit, " timpal Rudi.

Penyebab hidrosefalus

Berikut yang dapat menyebabkan hidrosefalus terjadi:
Terjadinya penyumbatan yang mencegah cairan serebrospinal mengalir normal. 
Terjadi penurunan kemampuan pembuluh darah untuk menyerapnya. 
Otak ikut memproduksi kelebihan cairan tersebut.
Siti Rahmawati, Bayi Desa Pasiripis Sukabumi Pengidap Hidrosefalus
foto via traveler.com

Baca Juga : Belajar dari Kasus Istri Said Bajaj Bajuri, Waspada "Myelofibrosis" Penyakit Langka dan Ganas

Namun, dalam beberapa kasus, penyakit ini juga bisa menimpa bayi yang belum dilahirkan. Penyebabnya adalah:

1. Cacat bawaan di mana tulang belakang tidak menutup

2. Kelainan genetik

3. Adanya infeksi tertentu yang terjadi selama kehamilan, misalnya virus rubella 

Penyebab yang biasa terjadi pada bayi dan balita adalah sebagai berikut:

Infeksi sistem saraf pusat seperti meningitis, terutama pada bayi

Pendarahan di otak selama atau segera setelah melahirkan, terutama pada bayi yang lahir secara prematur
  • Cedera yang terjadi sebelum, selama, atau setelah melahirkan
  • Trauma kepala
  • Tumor sistem saraf pusat
Penanganan

Pasien hidrosefalus umumnya mendapatkan 3 penanganan berikut untuk mengatasi penyakitnya:

1. Shunt
Shunt adalah sebuah metode berupa memasukkan tabung fleksibel panjang dengan katup yang membuat cairan dari otak mengalir ke arah yang benar dan pada tingkat yang tepat. Salah satu ujung pipa biasanya ditempatkan di salah satu ventrikel otak.
Selang tersebut kemudian melewati terowongan di bawah kulit ke bagian lain dari tubuh dimana cairan serebrospinal yang berlebihan dapat lebih mudah diserap organ tubuh lainnya. Seperti perut atau ruang di dalam hati.

Orang yang memiliki hidrosefalus biasanya membutuhkan sistem shunt sepanjang hidup mereka. Pasien akan membutuhkan pemantauan rutin.

2. Ventriculostomy
Pada metode ini, dokter bedah akan menggunakan kamera video kecil untuk memiliki pandangan langsung di dalam otak dan membuat lubang di bagian bawah salah satu ventrikel atau antara ventrikel. Lubang tersebut untuk memungkinkan cairan serebrospinal mengalir dari otak.

Kedua prosedur bedah tersebut dapat mengakibatkan komplikasi. Metode shunt dapat menghentikan pengeringan cairan serebrospinal atau pengaturan sistem drainase otak yang buruk karena adanya kerusakan mekanis, penyumbatan, atau infeksi.

Komplikasi ventriculostomy termasuk perdarahan dan infeksi. Segala macam kegagalan yang terjadi akan menyebabkan komplikasi.
Ada beberapa hal yang dapat mencegah agar anak terhindar dari hidrosefalus sejak dalam kandungan. Misalnya, vaksinasi sebelum kehamilan yang berhubungan dengan berbagai virus penyebab hidrosefalus, misalnya meningitis dan rubella. 

Perlunya perawatan intensif sebelum melahirkan yang dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur.

Dalam kegiatan olahraga atau mengendarai kendaraan, usahakan agar anak menggunakan helm pelindung kepala untuk mencegah terjadinya trauma kepala saat jatuh. 

Selain itu, penggunaan car seat di mobil dengan sabuk pengaman yang kencang juga dapat mencegah terjadinya benturan keras di kepala jika terjadi kecelakaan saat mengendarai mobil.
SHARE ARTIKEL