Seperti Ini Bacaan Doa Berbuka Puasa yang Benar dan Shahih

Penulis Unknown | Ditayangkan 31 May 2017
Saat kita akan melakukan segala tindakan, satu hal yang tidak boleh sampai dilewatkan, yakni berdoa. Begitu juga berpuasa dan juga saat berbuka atau membatalkan puasa kita.

Seperti Ini Bacaan Doa Berbuka Puasa yang Benar dan Shahih

BACA JUGA: Tidak Ada Doa yang Ditolak Saat Berdoa di 3 Waktu Ini Saat Ramadhan

Selama ini, doa berbuka puasa yang paling terkenal dan biasa kita ucapkan adalah Allahumma laka Sumtu wa bika amantu. Bahkan di tv dan media lainnya juga demikian.

Dikutip dari infoyunik, Ternyata doa berbuka yang terkenal ini tidak menjadi jaminan shahih derajatnya. Bahkan dikatakan bahwa doa tersebut dho’if sehingga amalan tidak bisa dibangun dengan do’a tersebut. Lantas seperti apa doa yang benar dan sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW? Berikut ringkasannya.

Soal doa, Allah lah yang berhak untuk menerimanya, namun hendaknya kita mengikuti apa yang dijelaskan oleh Rasulullah.

Saat ini, doa berbuka yang paling terkenal yaitu berbunyi: “Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthortu” (Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rizki-Mu aku berbuka).”

Dari Mu’adz bin Zuhrah, sesungguhnya jika Nabi saw berbuka puasa, beliau membaca (doa), ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu’ (ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka)”. (HR. Abu Daud 2/316, no. 358)

Hadits semacam ini juga dikeluarkan oleh Ath Thobroni dari Anas bin Malik. Namun sanadnya terdapat perowi dho’if yaitu Daud bin Az Zibriqon, dia merupakan seorang perowi matruk (yang dituduh berdusta). Jadi riwayat ini juga dho’if.

Sementara menurut Mulla ‘Ali Al Qori “Tambahan ‘wa bika aamantu‘ adalah tambahan yg tidak diketahui sanadnya dan tidak jelas serta ada Rawi yg lemah dan pendusta”. (Mirqotul Mafatih, 6/304-ed.)

Mua’dz ini tidaklah dianggap sebagai perawi yang tsiqah (dipercaya). Keterangan lainnya menyebutkan bahwa Mu’adz adalah seorang tabi’in. Sehingga hadits ini mursal (di atas tabi’in terputus). Hadits mursal merupakan hadits dho’if karena sanad yang terputus.

Lantas seperti apa doa berbuka puasa yang benar? Berikut adalah doa berbuka puasa sesuai tuntunan Rasulullah SAW:

“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.”

[Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki](Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357] dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678) [7]

Periwayat hadits adalah Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma. Pada awal hadits terdapat redaksi, “Abdullah bin Umar berkata, ‘Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau mengucapkan ….‘”

Doa ini dibaca ketika sudah membatalkan puasa. Sementara saat akan berbuka, cukup dengan mengucapkan bismillah.

Doa berbuka shahih lainnya yang bisa dibaca adalah  “Allahumma inni as-aluka bi rohmatikal latii wasi’at kulla syain an taghfirolii” [Ya Allah, aku memohon rahmatmu yang meliputi segala sesuatu, yang dengannya engkau mengampuni aku](HR. Ibnu Majah: 1/557, no. 1753; dinilai hasan oleh al-Hafizh dalam takhrij beliau untuk kitab al-Adzkar; lihat Syarah al-Adzkar: 4/342)
SHARE ARTIKEL