Jangan Salah! 15 Mitos Orang Jawa Ini Memang Terdengar Konyol, Namun Menyimpan Pesan Yang Begitu Bijak
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 29 Jun 2016![]() |
Mitos apa faktar? Bener nggak sih? |
Biasanya anak-anaklah yang menjadi ‘korban’ mitos-mitos ini. Mereka mendapat larangan dari orang tua, kakak, atau orang yang lebih dewasa dengan dalih ‘ndak ilok!’ (tidak boleh) tanpa penjelasan kenapa hal itu dilarang.
Suku Jawa dengan populasi terbesar pada pulau terpadat yang juga bernama sama di Nusantara ini dikenal dengan banyaknya mitos yang berkembang dalam kehidupan masyarakatnya.
Tetapi kita perlu tahu, sebenarnya mitos-mitos itu bukan sekedar bualan belaka. Ternyata dibalik mitos-mitos tersebut ada nilai kearifan yang bijaksana. Mulai dari aspek sosial, kesehatan, hingga genetika, berikut 15 mitos orang jawa yang dikutip dari hipwee.
1. Jangan Makan Buah Beserta Bijinya, Awas Bisa Tumbuh di Atas Kepala
![]() |
Bijinya jangan ditelan juga ya! |
Anak kecil pun dengan polosnya meludahkan biji-biji dan memegang kepala, sambil mengingat-ingat apakah atau berapa banyak biji yang tertelan. Sambil membayangkan betapa seramnya ada pohon jeruk tumbuh di atas kepala kita yang akarnya menyerap darah kita untuk tumbuh.
Katanya, ketika kita minum itu sama dengan menyiraminya, dan makan adalah memberinya pupuk. Benar saja mereka mulai ogah-ogahan minum dan makan. Dan benar-benar membuang biji-biji itu. Takut pohon itu benar-benar tumbuh.
Larangan menelan biji buah adalah mitos paling populer sekaligus paling ditakuti. Dibalik mitos ini, ternyata kita diajarkan untuk melestarikan alam. Yaitu dengan membiarkan biji tersebut tidak termakan sehingga akan tumbuh di suatu tempat.
Baca Juga : Inilah Penjelasan Ilmiah Tentang Mitos LARANGAN KELUAR SAAT MAGHRIB
2. Jangan Keluar Rumah di Waktu Senja, Nanti Dimakan Kolo
![]() |
Sebaiknya bepergian setelah magrib saja ya! |
Ibu: Jangan ke luar kalau senja. Pulangnya jangan sampai magrib. Nanti dimakan kolo kamu!”
Anak: Kolo itu apa?
Ibu: Hantu yang makan matahari, makanya warnanya merah! Kamu mau dibawa dia?
Alhasil kita pun menurut dengan bayang-bayang kalau tidak akan dibawa hantu yang makan matahari.
Ternyata, yang dimaksud kolo adalah waktu (Indonesia=kala). Apa maksudnya dimakan kala? Karena waktu sholat magrib yang pendek hanya sekitar 40 menit, kalau pergi nanti keburu waktunya habis. Sampai sekarang pun jika bepergian mendekati magrib orang akan menunggu sampai setelah magrib. Dan sebenarnya ada fakta ilmiah dibalik larangan ini. (baca : fakta ilmiah, tentang larangan keluar saat maghrib)
3. Kalau Makan Harus Dihabiskan, Kalau Tidak Binatang Ternak Akan Mati
![]() |
Jangan sisakan makanan di piringmu kalau tidak mau ada yang sedih! |
Ketika budaya beternak di pekarangan mulai ditinggalkan karena keterbatasan lahan, mitos itu pun bergeser menjadi ‘nanti pak tani nangis.’
Ternyata, ada dua nilai kearifan yang ditanamkan melalui mitos ini. Yaitu menghargai makanan sebagai rezeki karena banyak orang mati karena tidak bisa makan dan kasih sayang kepada sesama.
4. Kalau Duduk di Atas Bantal Nanti Pantatnya Bisulan
![]() |
Bantal itu buat kepala, bukan buat duduk! |
5. Menyapu Diarahkan Keluar, Menjauhkan Rejeki
![]() |
Menyapunya arahkan ke belakang aja ya! |
Silaturahmi dipercaya sebagai pengundang rezeki. Nah, ketika ada tamu datang berkunjung lalu kita sedang menyapu dan mengarahkan kotoran itu ke depan rumah kan tidak sopan?
Baca Juga : Tahukah Anda Apa Fungsi Lubang yang ada di Atas Kursi Plastik? Ternyata Desainernya Sangat Smart.
6. Cuci Kaki Sebelum Masuk Rumah Agar Tidak Ditempeli
![]() |
Cuci kaki, usir yang ‘mengikuti’ hihi |
Bagi masyarakat zaman sekarang mungkin ‘ditempeli’ bukanlah sesuatu yang mudah diterima atau dipercaya. Walaupun eksperimen metafisis dan spiritual membuktikan kebenarannya, alias ini bukan mitos.
Tetapi alasan yang lebih rasional adalah agar rumah lebih terjaga kebersihannya.
7. Jangan Mainan Beras, Nanti Tangannya Keteng
Beras itu ‘keramat’, bisa bikin jari-jari lengket! |
Mitos ini menunjukkan betapa mulianya bahan pangan yang satu ini sebagai makanan pokok dalam budaya kuliner Jawa. Karena hal ini hanya berlaku pada beras. Tidak pada gula maupun tepung. (keteng = jari-jarinya lengket)
8. Jangan Berdiri di Ambang Pintu Sewaktu Hujan, Nanti Disambar Petir!
![]() |
gak mau kan disambar petir? |
Maksud mitos ini adalah agar tempias air hujan tidak masuk ke dalam rumah. selain itu ketika hujan serangga seperti lalat dan nyamuk mencari teduhan juga, maka pintu harus ditutup.
9. Mandi di Malam Hari Mengakibatkan Linu dan Nyeri
![]() |
Linu-linu bisa jadi karena mandi malam lho! |
Secara medis ternyata mandi di malam hari memang membuat pembuluh darah menyempit sehingga peredaran darah agak terhambat. Hal inilah yang mengakibatkan rasa nyeri tersebut karena terjadinya tumpukan asam di persendian. Ajaibnya masyarakat Jawa dahulu sudah mengetahui ini.
10. Anak Gadis Harus Mandi Sebelum Sore, Kalau Tidak Akan Jauh Dari Jodoh
![]() |
Enak kan jodoh deket, telponnya gak pake pulsa! |
Tetapi mari kita berpikir sejenak. Sebenarnya mitos ini mengajarkan sejak dini kepada para gadis untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik dan menghormati suaminya. Mitos ini didoktrinkan agar para gadis kecil terbiasa menyelesaikan pekerjaan rumah dan rapih sebelum petang. Bukankah ini pemikiran kuno yang sangat visioner?
11. Angkat Jemuran Sebelum Gelap Biar Gak Masuk Angin!
![]() |
Angkat jemuran kemalaman bikin sakit? |
Ternyata begini, baju yang kita biarkan sampai malam akan menjadi agak lembab karena embun. Udara dingin malam dan baju yang lembab bisa mengakibatkan tubuh kita masuk angin. Tidak hanya itu, bukankah hujan seringkali terjadi saat sore?
12. Dilarang Menyapu Malam Hari!
![]() |
Nyapunya jangan malam hari ya! |
Karena dahulu rumah-rumah hanya diterangi dengan lampu minyak temple, maka penerangannya pun minim. Jika kita menyapu dengan cahaya kurang terang dimungkinkan ada benda yang ikut tersapu atau kurang bersih. Selain itu malam hari adalah saat untuk beristirahat, menyapu tentu menyebarkan debu dan membuat udara tidak nyaman.
13. Ibu Hamil Dilarang Makan Pisang Gandeng, Nanti Bayinya Kembar Siam
![]() |
Yang pengen bayi kembar, makan pisang dempet aja! |
Sebuah penelitian pengaruh bahan makanan yang bermutasi atau hasil rekayasa genetic terhadap kesehatan tubuh membuktikan bahwa bahan makanan tersebut berpengaruh terhadap tubuh. Hal ini didasarkan pada serangga yang mulai kebal terhadap pestisida dan gulma yang semakin liar karena penyerbukan dari sari tanaman unggul.
Nah orang Jawa menganggap bahwa pisang yang mengalami kelainan genetis tersebut akan berakibat pada bayi yang dikandung oleh sang ibu. Tetapi hal ini tidak terbukti. Terlepas dari itu, betapa orang jawa dahulu sangat antisipatif!
Tetapi, orang yang ingin punya anak kembar malah mencari pisang yang gandeng lho!
Baca Juga : 5 Hal Tentang Kehamilan, Yang Sebenarnya Hanyalah Mitos
14. Kalau Meludah Sembarangan Nanti Bibirnya Jadi Sumbing
Gak mau kan bibirmu sumbing? |
Nah, sekarang sudah tahu kan "there is gold behind myth!" Hal ini sekaligus sebagai bukti tingkat peradaban para leluhur kita lho! Ini masih di Jawa, tentunya banyak lagi mitos-mitos emas dari berbagai daerah di Nusantara. Artinya, betapa bangsa ini kaya dan cerdas ya!
15. Anak gadis yang belum menikah jangan makan ayam bagian sayap. Nanti malah jauh jodohnya.
![]() |
Ayo siapa yang mau, kalo nggak laku-laku, gara gara makan g da gizinya? |
Nah, sekarang nggak asal nebak kan. Kenapa orangtua kita dulu melarang hal hal tersebut, ternyata dari sekian mitos orang jawa dulu dapat diambil hikmahnya, (1). Sangat santun, (2). Sudah berpikir jauh kedepan, (3). Sudah terpelajar.