8 Cara Mengajarkan Toilet Training Pada Balita Agar Tidak Lagi Pipis di Celana
Penulis Unknown | Ditayangkan 19 May 2016 Dalam proses tumbuh kembang di awal kehidupan seorang anak, anak menjalani hidup dengan senantiasa belajar berbagai hal. Anak perlu diajarkan dan diberikan stimulasi agar ia lebih mudah dalam menapaki hidup dan mengetahui norma-norma yang berlaku sejak usia dini. Salah satunya adalah mengajarkan Toilet Training atau buang air besar/kecil di kamar mandi. Hal ini penting diajarkan kepada anak agar ia mengetahui di mana tempat semestinya untuk buang air.
Tak mudah memang dalam mengajarkan toilet training kepada anak, khususnya bagi anak yang sudah terbiasa memakai diapers. Namun, orang tua harus senantiasa sabar dalam membimbing, mendampingi, dan mendukung anak agar mereka dapat tumbuh menjadi anak yang mandiri.
BACA JUGA : Tips Mudah Agar Anak Tak Lagi Mengompol Saat Tidur
Mungkin untuk awal, mereka masih akan ngompol atau buang air besar (BAB) di celana. Namun, hal ini tidak masalah. Inilah proses belajar mereka yang harus orang tua bimbing dengan kesabaran dan tidak putus asa. Agar anak-anak dapat memahami tempat buang air yang sebenarnya adalah di kamar mandi, anak membutuhkan stimulasi-stimulasi dari orangtua. Anak tidak bisa dilepaskan begitu saja agar mengerti dengan sendirinya tentang hal ini, peran orang tua sangat diperlukan untuk memberikan pembelajaran tentang toilet training kepada anak.
Di bawah ini beberapa Cara Mengajarkan Toilet Training Pada Anak dikutip dari parentinganak.com, yaitu :
BACA JUGA : Solusi Menghadapi Anak yang Pemalu dan Penakut
Balita sangat tertarik dengan kegiatan yang asik. Buat suasana yang dapat menarik perhatiannya agar bersemangat toilet training. Misalnya dengan membawa mainan kesayangannya, atau menempelkan sticker-sticker kartun kesukaannya di kamar mandi.
Sediakan alat-alat seperti pel, sikat, kain lap, sabun, dll untuk membersihkan ompol atau pupnya agar hilang dari najis. Jika memungkinkan, anda bisa membelikan mereka potty chair yang lucu-lucu untuk menarik semangat toilet training balita. Pakaikan celana dalam bergambar yang disukai balita.
Beri pujian ketika mereka berhasil, seperti “Adek pinter deh…”, “Mama bangga karena adek pipis di kamar mandi..”. Jika mereka masih mengompol atau BAB di celana, jangan memarahi karena bisa membuat balita menjadi takut. Hal itu akan membuat proses toilet training lebih lama.
BACA JUGA : STOP Pukul Anak! Terbukti, Kebiasaan Memukul Anak Justru Bikin Anak Makin Agresif dan Jahat
Itulah cara-cara yang bisa diterapkan oleh para orang tua pada buah hatinya dalam mengajarkan Toilet Training agar mereka tidak lagi buang air di celana. Semoga cara-cara ini dapat berhasil dan buah hati ayah/bunda dapat menjadi anak yang mandiri dan mampu buang air sendiri di toilet. Semoga bermanfaat.
Tak mudah memang dalam mengajarkan toilet training kepada anak, khususnya bagi anak yang sudah terbiasa memakai diapers. Namun, orang tua harus senantiasa sabar dalam membimbing, mendampingi, dan mendukung anak agar mereka dapat tumbuh menjadi anak yang mandiri.
![]() |
Mengajarkan toilet training pada balita |
BACA JUGA : Tips Mudah Agar Anak Tak Lagi Mengompol Saat Tidur
Mungkin untuk awal, mereka masih akan ngompol atau buang air besar (BAB) di celana. Namun, hal ini tidak masalah. Inilah proses belajar mereka yang harus orang tua bimbing dengan kesabaran dan tidak putus asa. Agar anak-anak dapat memahami tempat buang air yang sebenarnya adalah di kamar mandi, anak membutuhkan stimulasi-stimulasi dari orangtua. Anak tidak bisa dilepaskan begitu saja agar mengerti dengan sendirinya tentang hal ini, peran orang tua sangat diperlukan untuk memberikan pembelajaran tentang toilet training kepada anak.
Di bawah ini beberapa Cara Mengajarkan Toilet Training Pada Anak dikutip dari parentinganak.com, yaitu :
1. Pastikan kesiapan balita
Balita diperkirakan siap melakukan toilet training ketika mereka sudah mampu duduk, berdiri tegak, memahami perintah atau komunikasi sederhana, dan bisa menyampaikan keinginannya. Umumnya pada usia 18 – 24 bulan.2. Pastikan kesiapan fisik dan mental orang tua
Dalam melatih toilet training pada balita sangat dibutuhkan tenaga dan kesabaran lebih dari orangtua, khususnya seorang ibu yang lebih sering berinteraksi dengan anak. Mungkin anda akan lebih sering membawa mereka untuk pipis di kamar mandi siang dan malam, membersihkan ompolnya di lantai, di kasur, di sofa, dan di tempat lainnya. Jauhkan perasaan kesal, marah, dan putus asa karena proses belajar ini tidaklah instan.BACA JUGA : Solusi Menghadapi Anak yang Pemalu dan Penakut
3. Komunikasi
Dalam proses belajar, jangan lupa untuk selalu berkomunikasi pada balita. Anda bisa menceritakan kenapa anda mulai melepas popoknya dan belajar pipis/BAB di kamar mandi, beritahu mereka alasan kenapa harus di kamar mandi, bagaimana adab memasuki kamar mandi berserta doa masuk dan keluar kamar mandi, kenapa harus membersihkan bekas pipis/BAB, dan lainnya. Ada baiknya lakukan semua kegiatan anda dan balita sambil terus berkomunikasi.4. Buat suasana menjadi seru atau menarik
![]() |
Buang air sambil dibacakan cerita |
Balita sangat tertarik dengan kegiatan yang asik. Buat suasana yang dapat menarik perhatiannya agar bersemangat toilet training. Misalnya dengan membawa mainan kesayangannya, atau menempelkan sticker-sticker kartun kesukaannya di kamar mandi.
5. Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan
![]() |
Potty chair dengan bentuk yang lucu untuk membantu proses Toilet Training |
Sediakan alat-alat seperti pel, sikat, kain lap, sabun, dll untuk membersihkan ompol atau pupnya agar hilang dari najis. Jika memungkinkan, anda bisa membelikan mereka potty chair yang lucu-lucu untuk menarik semangat toilet training balita. Pakaikan celana dalam bergambar yang disukai balita.
6. Perhatikan Jadwal dan Bahasa Tubuh Anak
Pelajari interval pipis/BAB balita mulai dari mengatur makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuhnya. Pelajari siklus, misalnya pipis 2 jam sekali (jika masih ngompol mungkin bisa diturunkan menjadi 1 jam sekali), dan siklus BAB misalnya setiap pagi sekitar jam 8. Perhatikan juga ekspresi atau bahasa tubuh balita. Biasanya balita punya ciri khas masing-masing ketika kebelet pipis/BAB.7. Jangan lupa beri pujian
![]() |
Memberi pujian saat anak berhasil buang air di toilet |
Beri pujian ketika mereka berhasil, seperti “Adek pinter deh…”, “Mama bangga karena adek pipis di kamar mandi..”. Jika mereka masih mengompol atau BAB di celana, jangan memarahi karena bisa membuat balita menjadi takut. Hal itu akan membuat proses toilet training lebih lama.
BACA JUGA : STOP Pukul Anak! Terbukti, Kebiasaan Memukul Anak Justru Bikin Anak Makin Agresif dan Jahat
8. Konsisten
Lakukan terus menerus sampai balita memahami apa yang sedang orangtua ajarkan, jangan menyerah. Hindari kebingungan dengan mempelajari merode-metode asik untuk mengajari toilet training pada anak.Itulah cara-cara yang bisa diterapkan oleh para orang tua pada buah hatinya dalam mengajarkan Toilet Training agar mereka tidak lagi buang air di celana. Semoga cara-cara ini dapat berhasil dan buah hati ayah/bunda dapat menjadi anak yang mandiri dan mampu buang air sendiri di toilet. Semoga bermanfaat.