Gempa 6,8 Magnitudo Guncang Yunani! Bukti Kebenaran Hadist Rasulullah Kian Nyata?

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 26 Oct 2018
Gempa 6,8 Magnitudo Guncang Yunani! Bukti Kebenaran Hadist Rasulullah Kian Nyata?
Pulau Zante, Yunani (foto: kompas.com)

Musibah gempa dan datangnya Imam Mahdi...

Bukan hanya di indonesia, Gempa berkekuatan 6,8 magnitudo melanda pesisir Yunani pada Jumat (26/10/2018), getaran gempa terasa sampai Italia dan Albania.

Maka sebagai seorang muslim, kita semakin melihat jelas kebenaran hadist Rasulullah Saw tentang tanda akhir zaman!


Badan Survei Geologi AS (USGS) mencatat Gempa berkekuatan 6,8 magnitudo melanda pesisir Yunani pada Jumat (26/10/2018).

Gempa itu mengguncang pulau wisata Zante atau dikenal juga sebagai Zakynthos, di Laut Ionia pada pukul 01.50 waktu setempat. Getaran gempa pun terasa sampai Italia dan Albania.

Melansir Daily Express, pusat gempa terletak di Laut Ionia, dekat pulau Zante, dengan kedalaman sekitar 16 km.

USGS menyebut ada potensi tsunami kecil sehingga penduduk diminta untuk menjauhi pantai.

Lembaga itu mengklaim sebanyak 19,3 juta orang kemungkinan merasakan gempa, termasuk 54.000 orang yang merasakan gempa sangat kuat. "Beberapa kerusakan dimungkinkan dan dampaknya harus dilokalisir secara relatif," tulis USGS, seperti dilansir dari kompas.com.

Hadist Rasulullah Saw, “Tidak Akan Tiba Hari Kiamat Hingga Banyak Terjadi Gempa Bumi”

Rasululllah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ

Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi” (HR. Al Bukhari)

Dalam riwayat yang lain disebutkan gempa bumi terjadi dalam waktu yang cukup lama selama beberapa tahun.

Dari sahabat Salamah bin Nufail as-Sakuni radhiallahu ‘anhu, beliau berkata,

كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (وَذَكَرَ الْحَدِيْثَ وَفِيْهِ) وَبَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ مُوتَانٌ شَدِيدٌ وَبَعْدَهُ سَنَوَاتُ الزَّلاَزِلِ

Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam… (lalu beliau menuturkan haditsnya) dan sebelum Kiamat ada dua kematian yang sangat dahsyat, dan setelahnya terjadi tahun-tahun yang dipenuhi dengan gempa bumi.” (HR. Ibnu Majah, shahih)

Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan gempa bumi terjadi hampir di seluruh penjuru bumi. Beliau berkata,

قد وقع في كثير من البلاد الشمالية والشرقية والغربية كثير من الزلازل، ولكن الذي يظهر أن المراد بكثرتها: شمولها، ودوامها

Sungguh gempa banyak terjadi pada negara-negara di utara, timur dan barat, namun yang nampak dari maksudnya lafadz ‘banyak’ adalah mencakup keseluruhan dan terjadi terus-menerus.” (Fahul Bari 31/93-94)

Gempa dan Datangnya Imam Mahdi di tengah ummat

Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad memprediksi adanya dua fenomena yang menjadi pra-kondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat.

Pertama, gejala sosial berupa perselisihan antar-manusia dan kedua, gejala alam berupa gempa-gempa yang berdatangan silih-berganti.

أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ

وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا

 “Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa.  Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)

Sebagian ulama menggolongkan tanda Kiamat berupa diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat sebagai ”Tanda Penghubung” antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat.

Artinya, kedatangan Imam Mahdi tidak termasuk tanda-tanda kecil Kiamat  namun tidak juga digolongkan ke dalam tanda-tanda besar Kiamat.

Para ulama telah membagi tanda-tanda Kiamat ke dalam dua kelompok. Ada tanda-tanda kecil Kiamat dan tanda-tanda besar Kiamat. Tanda-tanda kecil berjumlah sangat banyak dan umumnya datang lebih awal.

  • Di antara tanda-tanda kecil Kiamat tersebut ialah:
  • Bila manusia mulai membunuh (meninggalkan) sholat
  • Bila sifat amanah telah lenyap
  • Bila berdusta dihalalkan
  • Bila manusia memakan riba
  • Bila risywah (praktek suap) merajalela
  • Bila bangunan-bangunan tinggi pencakar langit bermunculan
  • Bila manusia memperturutkan hawa-nafsu
  • Bila manusia menjual dien (agamanya) untuk membeli dunia
  • Bila menumpahkan darah dianggap perkara ringan
  • Bila perilaku lemah-lembut dianggap sebagai sebuah kehinaan
  • Bila berlaku zalim menjadi suatu kebanggaan
  • Bila para pemimpin dan pembesar merupakan orang paling buruk
  • Dan bila para pembantu dan orang-orang kepercayaan pemimpin merupakan orang-orang fasiq
  • Bila para cendikiawannya merupakan orang-orang fasiq
  • Bila kezaliman merajalela
  • Bila thalaq (perceraian) banyak terjadi
  • Bila muncul fenomena kematian mendadak
  • Bila mushaf Al-Qur’an dicetak dengan ornamentasi yang indah-indah
  • Bila masjid dibangun megah-megah
  • Bila mimbar-mimbar masjid dibuat tinggi
  • Bila hati manusia menjadi kesat
  • Bila banyak perjanjian dan transaksi dilanggar secara sepihak
  • Bila peralatan musik banyak dibunyikan
  • Bila khumur (aneka jenis khamr) banyak diminum
  • Bila zina merajalela
  • Bila pengkhianat diberi kepercayaan, dijadikan pemimpin
  • Bila orang yang amanah dianggap pengkhianat
  • Bila istri berpartisipasi dalam bisnis suami karena cinta akan dunia
  • Bila salam hanya diucapkan kepada orang yang dikenal
  • Bila pasar-pasar (mall, plaza, hypermarket) muncul berdekatan
  • Bila manusia mengenakan baju domba sebagai penutup hati serigala
  • Bila hati manusia lebih busuk daripada bangkai
  • Bila manusia sudah berkata: ”Tidak ada Imam Mahdi.”


Tanda-tanda di atas hanya merupakan sebagian saja dari seluruh tanda-tanda kecil Kiamat.

Bila kita kaitkan dengan realitas kondisi masyarakat dunia dewasa ini, jelas terlihat bahwa seluruh tanda-tanda kecil di atas telah menjadi kenyataan.

Baca Juga:

Secara umum tanda kiamat adalah terjadinya gempa bersama bencana dan masalah-masalah yang besar.


Abdullah bin Hawalah radhiallahu ‘anhu berkata,

وَضَعَ رَسُـوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْ عَلَى رَأْسِي -أَوْ عَلىَ هَامَتِي- فَقَالَ: يَا ابْـنَ حَوَالَةَ! إِذَا رَأَيْتَ الْخِلاَفَةَ قَدْ نَزَلَتِ الأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ، فَقَدْ دَنَتِ الزَّلاَزِلُ وَالْبَلاَيَـا وَاْلأُمُورُ الْعِظَامُ، وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ إِلَى النَّاسِ مِنْ يَدَيَّ هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan kedua tangannya di atas kepalaku, lalu beliau berkata, ‘Wahai Ibnu Hawalah! Jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di atas bumi-bumi yang disucikan, maka telah dekatlah gempa, bencana dan masalah-masalah besar, dan hari Kiamat saat itu lebih dekat kepada manusia daripada dekatnya kedua tanganku ini dari kepalamu.’” (HR. Ahmad, shahih)

Meskipun dekatnya kiamat tidak dapat dipastikan berapa lama lagi. Namun fenomena datangnya gempa yang tak hanya di negara kita ini juga merupakan bukti kebenaran hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Yang perlu kita sadari bahwa dunia benar-benar telah mencapai usia senja. Maka sudah sepatutnya kita bersiap-siaga.

Pilihan ada di tangan kita sendiri, apakah kita akan mempedulikan tanda-tanda akhir zaman dengan semangat mengokohkan iman ataukah sekedar mengamatinya sebagai fenomena-fenomena sosial dan natural yang hanya dijelaskan sebatas penjelasan ilmiah tanpa kaitan dengan iman.

Demikian, wallahu a'lam.
SHARE ARTIKEL