Sebagai Pelebur Dosa, Bolehkah Sholat Taubat Dilakukan Setiap Hari?

Penulis duwi Pebrianti | Ditayangkan 13 Sep 2018

Sebagai Pelebur Dosa, Bolehkah Sholat Taubat Dilakukan Setiap Hari?
Sholat taubat via bimbinganislam.com

Melakukan dosa lalu taubat, dosa lagi taubat lagi, bolehkah seperti ini berulang-ulang?

Memang sholat taubat itu sebagai pelebur dosa, tapi apa boleh dilakukan setiap hari?

Sholat taubat adalah adalah shalat sunnah yang dilakukan sebagai bentuk keseriusan kita dalam bertaubat. Sholat taubat adalah shalat sunnah dua rakaat sekali salam seperti sholat sunnah yang lainnya, kegunaannya saja yang berbeda. Jadi, shalat taubat hukumnya sunnah.

Sholat tobat sendiri dilakukan untuk memohon ampunan kepada Allah atas dosa yang terjadi, besar atau kecil maupun disadari atau tidak. Fadhilah sholat taubat sendiri adalah untuk menghapus segala dosa maupun kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat, sholat ini juga disebut sebagai sholat istigfar atau sholat minta ampun.

Berikut penjelasan lebih dalam mengenai sholat taubat, hadits tentang sholat taubat juga akan kita bahas bersama dalam artikel ini. Adapun bacaan sholat taubat yang harus Anda ketahui terlebih dahulu, apa saja bacaan sholat taubat? Dibawah ini adalah penjelasan sholat taubat dan bacaannya.

Sebagai Pelebur Dosa, Bolehkah Sholat Taubat Dilakukan Setiap Hari?
Meminta ampunan via kisahikmah.com

Pengertian Taubat

Secara bahasa taubat artinya kembali, sementara secara istilah taubat berarti kembali kepada Allah, kembali pada syariat-Nya, mengakui segala bentuk kesalahannya dan menyesalinya, serta berjanji tidak akan mengulanginya kembali.

Allah berfirman,

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةً۬ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ وَيُدۡخِلَڪُمۡ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ يَوۡمَ لَا يُخۡزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُ ۥ‌ۖ نُورُهُمۡ يَسۡعَىٰ بَيۡنَ أَيۡدِيہِمۡ وَبِأَيۡمَـٰنِہِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا وَٱغۡفِرۡ لَنَآ‌ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ ڪُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. At Tahrim : 8)

Perhatikan pada ayat diatas, dimana selain Allah menganjurkan untuk melakukan taubat nasuha juga menjanjikan bagi siapa pun yang bertaubat dengan syurga-Nya. Karena itu kita bisa memahami jika selain dari kebutuhan kita, bertaubat pun mesti menjadi keinginan kita akan pahala yang telah Allah janjikan melaluinya.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan;

حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ أَسْمَاءَ بْنِ الْحَكَمِ الْفَزَارِيِّ قَالَ سَمِعْتُ عَلِيًّا كَرَّمَ اللَّهُ وَجْهَهُ قَالَ كُنْتُ إِذَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا نَفَعَنِي اللَّهُ بِهِ بِمَا شَاءَ أَنْ يَنْفَعَنِي مِنْهُ وَإِذَا حَدَّثَنِي غَيْرُهُ اسْتَحْلَفْتُهُ فَإِذَا حَلَفَ لِي صَدَّقْتُهُ وَحَدَّثَنِي أَبُو بَكْرٍ وَصَدَقَ أَبُو بَكْرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ فَيَسْتَغْفِرُ اللَّهَ تَعَالَى إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ثُمَّ تَلَا وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ

Artinya : Dari Aly dari Abu Bakar as-Shidiq ia berkata; Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; siapapun dari hamba yang beriman, ia melakkan sebuah dosa, kemudian ia berwhudhu’ dan ia membaguskan wudhu’nya kemudian ia sholat dua rakaat, lalu ia meminta ampun kepada Allah, maka Allah akan ampunkan dosanya. Kemudian beliau membacakan ayat; ” Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri., mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (Qs; Al-Imran 135).

Ada tata cara dan bacaan sholat taubat yang benar, dibawah ini tata cara serta bacaan sholat taubat.

Tata Cara dan Bacaan Sholat Taubat

Jumlah rakaatnya 2, 4 sampai 6 rakaat.

Niatnya 

أصلي سنة التوبة ركعتين لله تعالي

Ushallii sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku niat shalat sunat taubat dua rakaat karena Allah.”

Bagaimana tata cara shalat taubat dimaksud? Ada beberapa versi yang biasa dilakukan para ulama terutama dalam hal bacaan shalat dan do’anya. Salah satunya yang saya temukan sebagai berikut:

Shalat dua rakaat
Rakaat pertama ba’da fatihah membaca surat al-kafirun.
Rakaat kedua ba’da fatihah membaca surat al-ikhlash.

1. Setelah shalat baca do’a berikut:

إِلهِى عَبْدُكَ الْعَاصِى أَتَاكَ ÷ مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ
فَاِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَاكَ أَهْلٌ ÷ وَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ يَرْحَمْ سِوَاكَ
ذُنُوْبِيْ كَمَوْجِ الْبَحْرِ بَلْ هِيَ أَكْثَرُ ÷ كَمِثْلِ الْجِبَالِ الشُّمِّ بَلْ هِيَ أَكْبَرُ
وَلكِنَّهَا عِنْدَ الْكَرِيْمِ إِذَاعَفَا ÷ جَنَاحٌ مِنَ الْبَعُوْضِ بَلْ هِيَ أَصْغَرُ

1. Membaca sayyidul istighfar 1 kali, yaitu:

أَللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَإِلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

1. Membaca istighfar sebanyak 70 kali
2. Terus membaca do’a berikut:

أَللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ خَطِيْئَتِيْ وَجَهْلِيْ وَإِسْرَافِيْ فِيْ أَمْرِيْ وَمَاأَنْتَ أَعْلَمُ بِه مِنِّيْ. أَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ جِدِّيْ وَهَزْلِيْ وَخَطَئِيْ وَعَمْدِيْ وَكُلُّ ذَالِكَ عِنْدِيْ. أَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِه مِنِّيْ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِرُ وَأَنْتَ عَلى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.

Selanjutnya anda dapat berdo’a dengan do’a-do’a lainnya semampu anda. Bahkan, anda bisa saja memohon dengan bahasa indonesia atau bahasa lainnya.

Doanya:
Astagfirullahal azhiim al ladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuraa.
Artinya: Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, aku mengaku bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang hidup terus selalu terjaga. Aku memohon taubat kepada-Nya, selaku taubatnya seorang hamba yang banyak berdosa, yang tidak mempunyai kekuatan untuk berbuat mudharat ataupun manfaat, untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.

Sebagai Pelebur Dosa, Bolehkah Sholat Taubat Dilakukan Setiap Hari?
Taubat via budakmentah.com

Itulah tata cara dan bacaan sholat taubat. Apakah shalat taubat boleh dilakukan setiap hari? Apakah shalat taubat bisa berjamaah? Sholat taubat bisa dilakukan secara berjamaah, namun lebih baik lagi jika sholat taubat dilakukan sendiri. Karena, sholat taubat merupakan sholat memohon ampunan atas segala kesalahan dan dosa yang telah kita buat sendiri.

Dan seluruh ulama sepakat bahwa bertaubat itu hukumnya wajib. Sebab taubat itu akan menghapus semua dosa yang pernah dilakukan.

Namun hukum sholat taubat berbeda dari hukum taubat itu sendiri. Umumnya para ulama tidak mewajibkan sholat taubat. Mereka hanya mengatakan hukumnya sunnah, sebagai pelengkap dari taubat yang dilakukan.

Selain itu sholat taubat juga tidak disyariatkan kecuali seseorang sedang dalam proses bertaubat.

Artinya, sholat taubat hanya dilakukan sesekali, tidak dilakukan tiap hari sebagaimana umumnya sholat-sholat sunnah rawatib.

Kalau pun tiap hari kita berdzikir dan dalam dzikir itu kita melafadzkan ucapan taubat dan sejenisnya, namun yang dimaksud tentu bukan taubat yang besar. Sehingga tidak disyariatkan untuk shalat taubat untuk sesutu yang sifatnya rutin. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

وَكَذَلِكَ صَلَاةُ التَّوْبَةِ فَإِذَا أَذْنَبَ فَالتَّوْبَةُ وَاجِبَةٌ عَلَى الْفَوْرِ وَهُوَ مَنْدُوبٌ إلَى أَنْ يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَتُوبَ كَمَا فِي حَدِيثِ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ

“Demikian pula shalat taubat (termasuk shalat yang memiliki sebab dan harus segera dilakukan, sehingga boleh dilakukan meskipun waktu terlarang untuk shalat). Jika seseorang berbuat dosa, maka taubatnya itu wajib, yaitu wajib segera dilakukan. Dan disunnahkan baginya untuk melaksanakan shalat taubat sebanyak dua raka’at. Lalu ia bertaubat sebagaimana keterangan dalam hadits Abu Bakr Ash Shiddiq.”

Demikian penjelasan mengenai sholat taubat, banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil. Salah satunya, jika kita melakukan sholat taubat maka kita tidak boleh main-main. Kita harus bisa menjauhi dan meninggalkan kesalahan dimasalalu maupun dimasa depan, dan kita harus siap menerima segala cobaan yang akan datang. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.
SHARE ARTIKEL