Jika Terpaksa Tak Ada Air, Ini Niat Mandi Wajib dengan Tayamum

Penulis duwi Pebrianti | Ditayangkan 17 Sep 2018


Jika Terpaksa Tak Ada Air, Ini Niat Mandi Wajib dengan TayamumMandi wajib via media.ihram.asia

Pernah terpikir jika Anda berhadast besar dan harus mandi junub, tapi benar-benar tak ada air, misal ketika kemarau panjang, yang bahkan untuk minum saja susah.

Atau ketika Anda berkemah di gunung, kemudian mimpi basah. Nah, begini caranya mensucikan diri dari hadast besar tanpa air.

Do'a niat mandi wajib lengkap dari niat mandi wajib junub dan haid hingga niat mandi wajib dengan tayamum akan kita bahas bersama dalam artikel ini.

Terkadang kita menyepelekan permasalahan yang satu ini mengenai Mandi wajib ini.

Padahal masih banyak orang yang belum terlalu mengerti mengenai niat mandi wajib dan gerakannya. 

Lalu haruskah membaca niat mandi wajib?

Berikut ini adalah penjelasan mengenai mandi wajib dan bacaan doa mandi wajib yang di bacakan ketika kita akan membersihkan tubuh kita dari hadats besar.

Niat Mandi Wajib Junub dan Haid

Bacaan niat doa ini biasanya di baca bagi yang sudah berkeluarga, setelah berhubungan atau setelah bersetubuh suami istri.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

“Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbarii FardhalLillahi Ta’aala”

Artinya

"Saya niat mandi wajib untuk mensucikan hadast besar fardhu karena Allah ta’aala."

Doa niat ini di khususkan bagi perempuan setelah mengalami haid atau menstruasi.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbari minal Haidil Lillahi Ta’ala

Artinya

"Saya niat mandi wajib untuk mensucikann hadast besar dari haid karena Allah Ta’ala."

Jika Terpaksa Tak Ada Air, Ini Niat Mandi Wajib dengan TayamumBacaan niat via bersosial.org

Niat Mandi Wajib dengan Tayamum

Kami sudah mencari di banyak artikel tentang tayammum dan mandi wajib, tetapi tak ada satupun niat yang musti dilafald-kan. 

Hanya niatkan saja di dalam hati bahwa tayammum itu tujuannya untuk menggantikan mandi wajib atau menghilangkan hadats besar.

Adapun hadist mengenai tayammum untuk gantikan mandi wajib:

بَعَثَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فِى

حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ ، فَلَمْ أَجِدِ الْمَاءَ ، فَتَمَرَّغْتُ فِى

الصَّعِيدِ كَمَا تَمَرَّغُ الدَّابَّةُ ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ –

صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ « إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَصْنَعَ

هَكَذَا » . فَضَرَبَ بِكَفِّهِ ضَرْبَةً عَلَى الأَرْضِ ثُمَّ نَفَضَهَا ،

ثُمَّ مَسَحَ بِهَا ظَهْرَ كَفِّهِ بِشِمَالِهِ ، أَوْ ظَهْرَ شِمَالِهِ

بِكَفِّهِ ، ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ

Artinya :

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku mengalami junub dan aku tidak menemukan air.

Maka aku berguling-guling di tanah sebagaimana layaknya hewan yang berguling-guling di tanah.  

Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Lantas beliau mengatakan, “Sesungguhnya cukuplah engkau melakukannya seperti ini”.  

Kemudian beliau memukulkan telapak tangannya ke permukaan tanah sekali, lalu meniupnya. 

Kemudian beliau mengusap punggung telapak tangan (kanan)nya dengan tangan kirinya dan mengusap punggung telapak tangan (kiri)nya dengan tangan kanannya, lalu beliau mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.".

Para cowok juga wajib melakukan mandi wajib setelah mengalami mimpi basah, ada bacaan doa mandi wajib cowok yang bisa kamu baca ketika sedang bersuci dari hadast besar.

“Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbari ‘An Jamiil Badanii Likhuruji Maniyyi Minal Inaabati Fardhan Lillahi Ta’aal.”

Artinya

“Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar dari seluruh tubuhku karena mani dari jinabat fardhu karena Allah ta’ala”.

Jika Terpaksa Tak Ada Air, Ini Niat Mandi Wajib dengan TayamumNiat mandi besar via diarymuslim.net

Lalu apakah niat mandi wajib harus dilafalkan?

Melafalkan niat untuk melakukan ibadah hukumnya mubah bukan haram. 

Kemubahan ini tidak  membedakan apakah ibadah tersebut ibadah Mahdhoh seperti shalat, puasa Wudhu, Mandi Junub, Tayamum,  Zakat, Haji, Umroh, berkurban, Kaffaroh, I’tikaf ataukah Ghoiru.

Semuanya mubah selama lafadz niatnya tidak bertentangan dengan syara’, baik untuk kepentingan mengajari, menguatkan niat, menghilangkan was-was, menegaskan maksud, dan semua kepentingan yang syar’i.  

Namun, kemubahan ini adalah mubah dari segi pelafalan itu sendiri, bukan menjadi syarat sah, sifat wajib, apalagi rukun niat. 

Jika niat dilafalkan, hendaknya tidak dilakukan terus menerus, dan mengucapkannya juga harus pelan jika dimungkinkan mengganggu ibadah orang lain.

Apakah niat mandi wajib berbeda beda?

Iya, seperti yang sudah kita ketahui dari beberapa niat mandi wajib diatas tadi. 

Setiap niat mandi wajib berbeda, seperti mandi wajib setelah haid atau mandi wajib setelah berhubungan badan pasti bacaan niatnya berbeda. 

Demikian penjelasan ini kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi Anda.

SHARE ARTIKEL