Pelajaran yang Dapat Diambil dari Diciptakannya Babi Meski Diharamkan dalam Islam

Penulis Alif Hamdan | Ditayangkan 27 Aug 2018
Sering dibunuh, sering diincar, dan disebut juga hewan haram

Lantas mengapa babi diciptakan??

Babi merupakan salah satu hewan yang diharamkan dalam Islam. namun mengapa pula harus diciptakan, terkadang dalam sisi yang lain babi memiliki manfaat yang dapat menolong manusia seperti baru" ini terjadi, terbongkarnya bahwa faksin positif mengandung babi dan ternyata manusia membutuhkan itu untuk melindungi dari virus rubella.

Pelajaran yang Dapat Diambil dari Diciptakannya Babi Meski Diharamkan dalam IslamImage from islampos.com

SALAH satu pertanyaan “kritis” yang diajukan oleh misionaris adalah “Mengapa babi diciptakan jika ia haram?

Al-Quran dengan tegas menyatakan haramnya daging babi. Bahkan, pengharaman babi disebutkan empat kali. Yakni di Surat Al-Baqarah ayat 173, Surat A- Maidah ayat 3, surat Al-An’am ayat 145 dan surat An-Nahl ayat 115, seperti yang dilansir oleh islampos.com

Dr Zakir Naik menjelaskan, bahwa di dalam kitab injil pun tercantum larangan makan babi dalam kitab Imamat 11:7-8, kitab Ulangan 14:8 dan kitab Yesaya 65:2-5.

Jadi, jika diharamkan untuk apa babi diciptakan?

Baca juga : Sebuah Anugrah Allah SWT, Inilah Keistimewaan Orang yang Meninggal Dunia di Makkah

Di antara hikmah penciptaan babi :

1.Untuk menguji manusia

Babi yang diharamkan sebenarnya merupakan ujian untuk manusia seberapa ia patuh kepada Sang Pencipta. Manusia yang memakannya, maka ia tidak lulus dalam ujian itu. Manusia yang berpegang teguh pada larangan Allah dengan tidak memakannya, maka ia lulus dalam ujian itu.

“Dialah (Allah) yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian siapakah di antara kalian yang paling baik amalnya,” (QS. Al Mulk: 2).


2. Sarana meneguhkan manusia sebagai khalifatullah

Manusia adalah khalifatullah fil ardh yang bertugas memakmurkan bumi. Banyak hewan yang dikira tidak memiliki manfaat ternyata membuat manusia menjadi kreatif dan berdaya. Termasuk babi.

Dengan adanya babi, manusia bisa mengetahui tentang berbagai (bibit) penyakit yang dibawa binatang itu dan tertantang untuk meneliti obatnya.

Seperti diketahui, babi mengandung cacing pita bahkan merupakan carier virus flu babi (swine influenza).

Baca juga : 10 Keutamaan Sholat Tahiyatal Masjid, Salah Satunya Ternyata Sangat Dianjurkan Rasulullah

3. Sebagai pelajaran agar tidak menjadi sepertinya

Babi dikenal sebagai binatang yang malas, jorok dan rakus. Begitu joroknya babi, ia sampai memakan kotorannya sendiri. Bahkan, makanan yang akan ia makan kadang-kadang dikencingi dulu sebelum dilahap.

Rakusnya babi bisa dilihat dari makanan apapun yang ada di depannya akan dilahap. Sampah dan kotoran pun dilahap.

Bahkan demi memuaskan kerakusannya, makanan yang telah memenuhi perutnya dimuntahkan kemudian dimakannya kembali.

Adanya babi selayaknya mengingatkan manusia agar tidak malas, tidak jorok dan tidak rakus.

Allah SWT, menggunakan babi sebagai perlambang keburukan. Bahkan, ada kaum terdahulu yang dikutuk menjadi babi karena perbuatan buruknya.

Katakanlah (Muhammad), “Apakah aku akan beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di sisi Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus,” (QS. Al Maidah: 60).

Wallahu a’lam bish shawab.
SHARE ARTIKEL