Miris! Karnaval Siswa TK "Mirip ISIS" Menuai Kecaman, Berikut Fakta-Faktanya

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 20 Aug 2018

Miris! Karnaval Siswa TK
Karnaval anak-anak TK Probolinggo menuai kecaman, dilansir dari kompas.com

Bikin geram...

Anak usia TK mana ngerti, mereka dipakaikan apapun ya pasti nurut.

Apa tidak ada kostum yang lebih baik yang  sesuai dengan nilai perjuangan bangsa Indonesia?

Karnaval siswa TK di Probolinggo dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-73, Sabtu (18/8/2018) lalu, menjadi kontroversi di masyarakat.

Sebab, kostum yang dikenakan dan alat peraga yang dibawa siswa dianggap tidak sesuai dengan usia para siswa TK.

Bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dan sejumlah tokoh pun angkat bicara terkait kasus tersebut.

Berikut fakta-fakta terkait karnaval siswa TK Kartika V-69 di Probolinggo.

1. Kepala Taman Kanak-Kanak minta maaf

Hartatik, Kepala Sekolah Kartika V-69, meminta maaf atas kejadian pawai anak didiknya.

Menurut Hartatik, tema kostum karnaval bertujuan mengenalkan perjuangan Rasulullah dan meningkatkan keimanan para siswa.

Pihak sekolah hanya memanfaatkn properti di gudang sekolah. "Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini," kata Hartatik, Sabtu (18/8/2018).

2. Dandim minta maaf

Lokasi Taman Kanak-Kanak Kartika V-69 ternyata ada di kompleks markas Kodim 0820, Probolinggo, Jawa Timur.

Hal itu membuat Komandan Kodim 0820, Letkol Depri Rio Saransi, juga meminta maaf kepada masyarakat atas kelengahan Kodim terkait lolosnya kostum pawai siswa TK itu.

Kami siapkan sanksi, sanksi administrasi. Kami tidak tahu mengenai kostum yang dikenakan. Pihak TK tidak koordinasi dengan kami,” kata Depri.

Selain itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga M. Maskur, mengatakan, akan menegur dan menyiapkan sanski kepada pihak sekolah.

Kami menegur kepala sekolah yang bersangkutan. Sanksi juga disiapkan,” tuturnya.

3. Mendikbud telusuri kasus pawai siswa TK

Muhadji Effendy memastikan akan menyelidiki kasus pawai yang melibatkan siswa TK di Probolinggo.

Mendikbud ingin mengetahui tujuan pawai dan mengapa siswa TK Kartika V-69 mengenakan kostum bercadar berwarna hitam sambil membawa senjata mainan.

"Kalau dilihat secara utuh, karnaval itu seperti karnaval biasa," kata Mendikbud.

Video yang viral di media sosial hanya fokus pada rombongan TK tersebut, namun setelah saya cek langsung di lapangan, karnaval itu tidak ada yang luar biasa, kata Muhadjir.

Namun demikian, Muhadjir menyarankan, agar setiap sekolah harus cermat dan mempertimbangkan secara seirus terkait tema dan tujuan kegiatan bagi anak-anak didik mereka, salah satunya kegiatan pawai.

"Kalau memang belum waktunya dikenalkan properti itu, sebaiknya dipertimbankan masak-masak lebih dulu," katanya, seperti dikutip dari antara.com.

4. Belum mendapat izin polisi 

Pawai Budaya dengan Tema Bhinekka Tunggal Ika tingkat TK se-Kota Probolinggo belum mengantongi izin kepolisian.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurizal, Sabtu (18/8/2018), dikutip dari kompas.com.

Kami akan mendalami kasus ini meski sudah melakukan klarifikasi, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Pawai ini tidak berizin. Tapi pada akhirnya kita melakukan pengamanan karena acaranya digelar,” kata Kapolresta.

Hingga saat ini, pihak kepolisian sendiri tengah mendalami kasus tersebut dan sudah meminta klarifikasi Kepala Taman Kanak-Kanak, Hartatik.

5. KPAI Minta Pihak terkait Untuk Mengusut dan Memberi Sanksi Tegas Pihak Sekolah

Komisi Perlidungan Anak Indonesia (KPAI), meminta Kodim 0820 Probolinggo, memberi sanksi tegas kepada pihak sekolah TK Kartika V yang tanpa koordinasi telah menggunakan atribut serba hitam, dan replika senjata dalam kegiatan karnaval.

Selain itu, KPAI juga meminta Kantor Kementrian Agama Kota Probolinggo untuk melakukan pembinaan kepada sekolah-sekolah tentang ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamiin.

BACA JUGA: 5 Fakta Viral Kambing Menyeramkan Menyerupai Dajjal, Bikin Heboh Warga Bima (NTB)

Simbolisasi Islam dan ajaran Rasulullah agar tidak dinisbatkan pada simbol kekerasan sebagaimana sering diasosiasikan dengan simbol Taliban/ISIS.

Komisioner KPAI, Susianah Affandy, menyayangkan alasan pihak Sekolah mengangkat tema “Bersama perjuangan Rasullullah, kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT” sebagai pembenaran pemakaian atribut yang biasa dilekatkan kepada kelompok ISIS.

KPAI minta kepada pihak polisi terus mengusut pihak-pihak yang terlibat dalam inisiatif penggunaan atribut karnaval TK Kartika.

Kegiatan seperti ini tak bisa dibenarkan dengan alasan inisiatif yang spontan namun, sesungguhnya membutuhkan persiapan yang matang sehingga dilakukan dengan sadar dan penuh tanggung jawab.

Berikut video kejadian:


Nah bagaimana menurut anda? pantaskan anak-anak seusia mereka dipakaikan atribut seperti diatas?
SHARE ARTIKEL