Hukum Mencukur Bulu Kemaluan serta Manfaatnya Bagi Kesehatan

Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 11 Aug 2018

Hukum Mencukur Bulu Kemaluan serta Manfaatnya Bagi Kesehatan

hukum mencukur bulu kemaluan via islamidia.com

Memperhatikan kebersihan tubuh merupakan kewajiban bagi setiap muslim. 

Agama Islam telah menekankan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. 

Di dalam agama Islam terdapat hukum mencukur bulu kemaluan.

Pada dasarnya, mencukur bulu kemaluan itu merupakan pilihan pribadi. 

Itu sebabnya, setiap orang bebas untuk memilih mencukur atau tidak. 

Yang terpenting, Anda harus rutin merawat kebersihan area kulit kelamin dengan baik agar tidak terjadi infeksi dan iritasi setelahnya.

Bagi kaum wanita yang sangat penting memperhatikan kebersihan intim kewanitaan. 

Mencukur bulu kemaluan adalah hal yang sangat penting. 

Bulu kemaluan adalah bagian paling sensitif pada organ kewanitaan.

Namun ternyata banyak wanita yang tidak merawat bulu pada organ wanita karena takut dengan bahaya-bahaya yang mereka dengar.

Sebenarnya, mencukur bulu kemaluan memiliki dasar hukum dan tata caranya. 

Namun sangat disayangkan, banyak sekali kaum muslimin yang tidak mengetahuinya. Yuk simak penjelasannya di bawah.

Baca JugaTips Penting Menjaga Kesehatan Reproduksi Bagi Pria Maupun Wanita

Hukum Mencukur Bulu Kemaluan Menurut Islam

Hukum Mencukur Bulu Kemaluan serta Manfaatnya Bagi Kesehatan

ilustrasi mencukur bulu kemaluan via bersamadakwah.net

Menanggapi berbagai hadits yang menyatakan tentang kesunnahan mencukur bulu kemaluan. 

Para ulama telah bersepakat jika hukum mencukur bulu kemaluan adalah sunnah atau dianjurkan. 

Namun mereka berbeda pendapat, Apakah lebih dianjurkan dicabut atau dicukur?

Madzhab Hanafiyah mengatakan sunnahnya adalah dengan cara mencabut. 

Namun, Madzhab Maliki malah sebaliknya, Sunnah bukan dengan cara mencabut, namun mencukurnya.

Madzhab Syafi’i mempunyai pandangan yang berbeda lagi, mereka membedakan antara muslimah yang masih single dan perempuan yang telah lanjut usia. 

Bagi mereka yang masih muda disunnahkan dengan cara mencabut bulu kemaluan. 

Sedangkan yang sudah lanjut usia boleh dengan cara mencukurnya.

Madzhab Hambali atau Imam Ahmad berpendapat. 

Sunnahnya adalah dengan cara mencukur, dan pendapat yang terakhir ini disetujui oleh Lembaga Kajian Fatwa Arab Saudi. 

Lembaga ini mengemukakan manfaat dari kesunnahan mencukur bulu sekitar alat vital ini.

Adalah untuk menjaga kebersihan di sekitar area vital dan juga bisa membantu meningkatkan pembuluh darah saat berjima’ 

Dan yang terpenting adalah menghindari penyakit akibat bakteri yang tumbuh dan berkembang di sekitar bulu-bulu kemaluan.

Kita boleh memilih salah satu dari metode yang telah disebutkan diatas. 

Disesuaikan saja, karena kebiasaan setiap orang tentu berbeda, Ada yang mengatakan jika dicabut maka rasanya tentu menjadi sakit. 

Kebalikannya, Ada beberapa orang yang malah menganggap sebaliknya.

Kapan Waktu Mencukur Bulu Kemaluan Yang Disunnahkan?

Mencukur bulu kemaluan hendaknya selalu dilakukan secara rutin oleh seorang muslim tidak lebih dari 40 hari. Hal ini sesuai dengan atsar yang diceritakan oleh sahabat Anas bin Malik :

وُقِّتَ لَنَا فِي قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الْأَظْفَارِ وَنَتْفِ الْإِبِطِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ أَنْ لَا نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

Artinya :

“Kami diberi waktu dalam memendekkan kumis, mencukur kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan agar tidak dibiarkan lebih dari empat puluh malam.”

Imam Syaukani dalam kitab Nailul Authar menjelaskan,

“Batas waktu maksimal adalah empat puluh hari sebagaimana yang telah ditentukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, maka tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk tidak memotongnya melebihi empat puluh hari. Dan jika dalam rentang sebelum 40 hari, Anda berniat memotongnya maka hal ini diperbolehkan dan tidaklah menyalahi sunnah”

Tata Cara Mencukur Bulu Kemaluan Dalam Islam

Hukum Mencukur Bulu Kemaluan serta Manfaatnya Bagi Kesehatan

ilustrasi mencukur bulu kemaluan via grid.id

Dalam tata cara mencukur bulu kemaluan, hendaknya dimulai dengan bulu bagian kanan atas lalu dilanjutkan menyamping ke kiri. 

Jika mengalami kesulitan maka boleh dilakukan dari arah manapun bergantung dari situasi. 

Hal paling utama dan terpenting adalah berdoa terlebih dahulu supaya jin tidak mengintip saat anda mencukur bulu kemaluan.

Tidak ada doa yang secara khusus dianjurkan untuk mencukur bulu kemaluan dan jika tidak ingin diawali dengan doa juga bisa dilakukan.

Namun, disaat seseorang membuka aurat, maka hal ini bisa dijadikan waktu bagi jin untuk mengintip sehingga disunnahkan untuk membaca basmalah.

Atau doa masuk kamar mandi seperti yang telah diriwayatkan hadits riwayat Ali bin Abi Thalib ra dimana Rasulullah SAW bersabda, 

“Penutup antara pandangan jin dan aurat bani adam adalah ketika mereka masuk kamar mandi, mengucapkan bismillah”. [HR. Tirmidzi]

Ternyata Ada 4 Manfaat Mencukur Bulu Kemaluan Wanita Menurut Islam

Hukum Mencukur Bulu Kemaluan serta Manfaatnya Bagi Kesehatan

ilustrasi wanita percaya diri via kabarbaikonline.com

Bulu kemaluan perlu juga untuk dirapikan. Dalam islam sendiri juga terdapat anjuran untuk mencukur bulu kemaluan agar terhindar dari berbagai penyakit dan bakteri. 

Berikut 4 manfaat dari mencukur bulu kemaluan menurut Islam.

1. Kemaluan wanita itu terjaga

Bulu kemaluan yang dibiarkan panjang bisa menjadi sarang berkembangnya jamur, bakteri dan juga kuman.

Hal ini bisa memicu terjadinya keputihan tidak normal atau infeksi pada saluran kencing.

Karena bulu kemaluan yang tidak dipotong bisa mendorong organ intim kewanitaan menjadi lebih lembab.

Apalagi jika setelah buar air kecil atau buang air besar.

2. Tidak ada Bau

Organ intim kewanitaan yang terlalu lembab dan sering berkeringat karena lebatnya bulu kemaluan bisa menyebabkan munculnya bau tak sedap.

Hal ini tentunya sangat mengganggu terutama bagi kaum wanita yang telah menikah.

3. Kebersihan saat menstruasi

Saat menstruasi tentu akan menimbulkan rasa tidak nyaman karena adanya bulu kemaluan yang terlalu lebat.

Karena darah menstruasi bisa tertinggal di bulu kemaluan yang bisa memicu timbulnya rasa gatal.

Selain itu, bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri yang merugikan kesehatan organ intim kewanitaan.

Tentunya akan lebih kesulitan karena harus mengeringkan banyaknya bulu kemaluan.

4. Meningkatkan percaya diri

Bagi wanita yang telah menikah, menjaga kebersihan organ intim ini bisa menimbulkan rasa percaya diri.

Karena organ intim kewanitaan yang bersih, segar dan tidak mengeluarkan bau yang kurang sedap bisa membuat lebih percaya diri di hadapan pasangan.

Apalagi saat melakukan hubungan intim.

Baca JugaSeperti ini Ciri-ciri Keputihan yang Berbahaya Terhadap Kesehatan Reproduksi Wanita

Demikian ulasan tentang hukum mencukur bulu kemaluan. Namun, hal yang harus diperhatikan mencukur bulu kemaluan ini tidak boleh dilakukan sembarangan. 

Sebelum mencukur, harap pastikan dulu alat-alat yang digunakan untuk merapikan bulu kemaluan. Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL