Waspada Spesialis Maling Mini Market yang Semakin Marak di Bulan Puasa

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 25 May 2018

Waspada Spesialis Maling Mini Market yang Semakin Marak di Bulan Puasa
Foto via facebook

Berbagai Modus Kejahatan Selama Puasa

Modus kejahatan juga kian bervariatif terutama menjelang mudik Lebaran.

Dan pada waktu sholat tarawih dan waktu sahur, tidak hanya itu pencurian-pencurian seperti ini juga kerap terjadi dan paling banyak.

Di bulan Ramadhan apalagi menjelang lebaran, kejahatan, kekerasan, pencurian meningkat tidak hanya tahun ini saja, bahkan sudah setiap tahunnya bila menjelang ramadhan dan lebaran kejahatan meningkat.

Heri mengatakan, kerawanan pada bulan Ramadan biasanya terjadi pada saat buka puasa dan menjelang sahur. "Karena pada jam-jam segitu, orang-orang sibuk menyiapkan buka puasa dan sahur," kata dia.

Baca juga : Cara Bentengi Diri dan Keluarga dengan Iman Agar Tak Sampai Tega Menghajar Anak

Menjelang bulan puasa, aktivitas warga untuk berbelanja kebutuhan pokok dan keperluan lainnya terus meningkat. Kesempatan ini tentunya bisa dijadikan peluang bagi para pelaku kejahatan untuk menjalankan aksinya.

Sejumlah aksi kejahatan selama puasa hingga Lebaran tetap akan terjadi dengan cara dan modus yang bervariasi.

Salah satunya adalah kejahatan pencurian kendaraan bermotor yang terjadi saat salat tarawih hingga menjelang salat subuh.

Selain itu kejahatan dengan modus pembiusan yang mengicar para pemudik yang hendak pulang kampung, menjadi salah satu kejahatan yang paling marak pada saat mudik lebaran.

Modus lainnya, yakni perampokan dengan berpura-pura bertamu atau menawarkan jasa service AC dan peralatan rumah tangga. Modus ini biasanya mengincar rumah yang ditinggalkan majikannya dan hanya dijaga oleh pembantu.

Dan seperti apa yang terjadi baru-baru ini. Para sepesialis penjarah mini market, yang kini lebih canggih dalam melakukan aksinya.

Terjadi di Kota Subulussalam, Aceh Singkil. Kolaborasi maling paling fenomenal.

"Maling di Raudhah Market, 5 orang 2 cowok 3 cewek kejadian pertama tgl 04/05/18 sengaja tdk kami share dngan harapan smg tobat dan tdk mengulangi lagi, ternyata semakin menjadi jadi kemren tgl 23/05/18 jam 15:05 mereka kembali beraksi, smg dngan ini malingnya jera dan kita bisa lebih berhati hati terhadap orang2 ini".

Lihat berikut ini video penjarahan para pelaku sepesialis pencuri mini market.



Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap aksi kejahatan yang ditenggarai meningkat jelang bulan puasa.

"Aktivitas warga menjelang bulan puasa lebih tinggi, seperti berbelanja atau mengambil uang di Bank dan ATM," ujarnya kepada wartawan.

Boy juga berpesan agar warga tidak mudah percaya dengan orang yang belum dikenal, bahkan hanya sekedar untuk memberikan pertolongan.

"Modus kejahatan kian canggih dan beragam bahkan tidak lagi menggunakan cara-cara konvensional,".

Modus kejahatan juga kian bervariatif terutama menjelang mudik lebaran. Dimana kejahatan akan tertuju pada setiap terminal bus dan stasiun. Modusnya dengan membius korban, melalui minuman atau makanan yang diberikan pelaku secara cuma-cuma akan meningkat jumlahnya jelang lebaran.

Baca juga : Mei Cair, THR PNS 2018 Nilainya Fantastis, 2 Kali Lipat Lebih dari Tahun Kemarin

Bukan hanya bius, kawan copet dan jambret juga wajib diwaspadai para pemudik. Selain itu, target kawan penjahat juga tertuju pada rumah yang ditinggal oleh pemiliknya mudik. Dia menghimbau setiap pemudik lebih waspada dan memastikan rumah yang ditinggali sudah terkunci.

Pastikan juga rumah dititipkan ke salah satu penjaga agar tidak kosong. "Rumsong akan jadi sasaran utama pejahat di H-5 sampai H+5,"

Modus Operandi Pencurian

Maling selalu punya cara untuk menjalankan aksinya. Biasanya sih selangkah lebih maju dari modus atau jurus yang sebelumnya sudah diketahui dan dikenali polisi. Tapi, mengenali modus pencurian bisa jadi alarm buat menjaga motor. Seperti pencurian yang berlagak kecelakaan.

Ini sudah beberapa kali terjadi. Biasanya si maling bertindak beramai-ramai. Mereka pura-pura mengalami kecelakaan. Lalu, saat si korban melambat atau berhenti, terjadilah perampasan.

Biasanya maling berpura-pura bertanya ke rumah. Ini modus paling lawas. Saat penjahat yakin penghuni rumah tidak ada, mereka baru akan beraksi. Atau, mencegat kita dan langsung tanpa basa-basi menuduh kita melakukan kejahatan. Sehingga sebagai balasannya, mereka mengambil motor kita.

Cara paling edan, ya mengguna-guna pemilik motor. Ada yang pakai ilmu santet atau sirep. Kalau ini yang terjadi, tidak ada obatnya selain kewaspadaan. Sebab, kedua ilmu hitam ini bisa juga ditangkal dengan kewaspadaan tinggi.
SHARE ARTIKEL