Type Orang Seperti Ini yang Jadi Incaran Teroris untuk Direkrut Menjadi Pelaku Teror

Penulis Penulis | Ditayangkan 19 May 2018
Type Orang Seperti Ini yang Jadi Incaran Teroris untuk Direkrut Menjadi Pelaku Teror
Sumber gambar archive.rimanews.com

Cara licik teroris untuk merekrut Calon pelaku bom bunuh diri...

Jika anda termasuk tipe orang seperti ini....

Jangan sampai anda tertipu dengan akal bulus para teroris ini untuk menjerumuskan anda...

Mungkin Anda heran kenapa ada orang-orang yang tega menjadi terorisdan membunuh banyak orang dengan ledakan bom.

Seperti diketahui seorang teroris adalah sosok yang ikut andil dalam penyerangan dengan senjata, bom, entah sebagai penyusun strategi, perakit bom, pelaku penyerangan/peledakan, dan sebagainya.

Mereka bertindak tanpa memedulikan penderitaan banyak orang yang menjadi korban.

Menurut beberapa ahli, inilah beberapa ciri-ciri orang yang rawan direkrut teroris.

1. Anak muda dan mereka yang krisis identitas

Dilansir dari Kompas.com, seorang peneliti dari laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia, Mirra Noor Milla, mengatakan bahwa banyak anak muda yang masih labil kondisi kejiwaannya dan sering mengalami krisis identitas.

Selain itu, anak muda kerap merasa bersalah dan mudah dipengaruhi.

Sedangkan kelompok teroris sering mengambil hati para pengikutnya dengan mencuci otak dan memasukkan ajaran sesat soal keagamaan.

Hal inilah yang membuat kelompok teroris memanfaatkan celah anak muda.

"Saat ketemu kelompok yang menyatakan dirinya berdosa, dijatuhkan, membuat mereka down, dan membuat mereka merasa individu yang berdosa. Ini yang ditekankan para mentor," kata Mira.

"Kalau udah seperti itu, terbukalah untuk menerima aliran islam baru," lanjutnya.

Mulanya, anggota baru yang direkrut diajak meyumbang untuk kelompok.

Lama-lama mereka diajak pelatihan untuk berjihad.

Selain itu, menurut peneliti psikologi teror Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Gazi Saloom, pelaku teror adalah pribadi normal, bisa berpikir sehat, dan tak punya masalah psikologi.

Namun, mereka mengalami krisis identitas yang dipicu hal-hal psikologis, seperti kehilangan sesuatu, seseorang, atau sedang mengalami kegagalan.

2. Orang-orang yang kurang toleransi agama

Dilansir dari Kompas TV, seorang peneliti terorisme, Rakyan Adibrata mengungkapkan bahwa kebanyakan pelaku teroris adalah mereka yang kurang toleransi agamanya.

Orang yang kurang menghargai perbedaan agama dinilai kurang memiliki rasa kemanusiaan, sehingga mudah jatuh dalam terorisme.

3. Orang introvert dan pendiam

Kasubdit Napi Deradikaslisasi BNPT, Kolonel Sigit Karyadi pernah mengatakan, kelompok teroris ISIS mengincar orang-orang yang memiliki karakter pendiam untuk direkrut menjadi anggota.

Adapun yang sulit direkrut oleh kelompok ISIS, yakni orang yang memiliki sifat humoris dan bisa bergaul dengan mudah di sekitar lingkungannya.

Selain itu, menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, orang yang direkrut cenderung submisif, mudah menerima sesuatu, tidak kritis dan pendiam.

Tito pun pernah menanyakan kelompok teroris, mengapa hanya segelintir orang yang diajak dalam pengajian.

"Katanya, 'Cerewet, Pak, nanyanya banyak sekali. Tidak masuk yang kami cari'. Yang masuk kriteria itu yang mudah menyerah, menurut, didoktrin sedikit dan disuruh bawa bom, ledakkan diri, oke," kata Tito sepertu yang dikutip dari tribunnews.com.

Type Orang Seperti Ini yang Jadi Incaran Teroris untuk Direkrut Menjadi Pelaku Teror
Sumber gambar nationalgeographic.grid.id

7 Ciri-ciri Pelaku Bom Bunuh Diri

Banyak yang menduga-duga jika beberapa serangkaian seranagan terorisme di Indonesia merupakan bagian dari aksi para pelaku teroris di dunia.

Untuk itulah mungkin untuk mencegah kejadaian terualang kembali, sebuah rilisan diluncurkan untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri orang yang hendak melakukan serangan bom bunuh diri.

Menurut PBB, dikutip dari Ibtimes, setidaknya ada tujuh jenis ciri-ciri orang yang hendak melakukan bom bunuh diri, berikut ini beberapa ciri-ciri tersebut.

1. Bisa Siapa Saja

Calon pelaku berusia 16-40 tahun, bisa perempuan maupun laki-laki ataupun bahkan anak-anak dengan rentan usia sekitar 8 hinga 15 tahun.

Sebab pelaku bisa siapa saja yang sudah terontaminasi oleh teroris.

2. Bercukur Jenggot

Bercukur jenggot dan kumisnya sebelum menjalankan serangan karena dirinya akan berada di kerumunan publik.

Hal ini diyakini sebagai pengalihan atau untuk menyembunyikan samaran.

3. Mengenali Lingkungan

Palaku biasanya sudah sangat baik dalam mengenali lingkungan sosialnya dan bisa membaur dengan kerumunan.

Dia akan sebaik mungkin menyembunyikan identitasnya sehingga tak gampang dikenali orang lain.

4. Pakai Parfum

Memakai parfum dengan bau tak biasa, hal ini diyakini sebagai bagian dari ritual untuk persiapan ke surga.

5. Pakaian tak Sesuai

Mengenakan baju ukuran besar dan tas ransel besar, meskipun cuaca sangat panas, karena hal ini untuk menyembunyikan bom di dalamnya.

6. Berkeringat

Pelaku biasanya akan mengeluarkan keringat banyak sebelum beraksi, meskipun dalam cuaca dingin sekalipun, diyakini hal ini karena dirinya tengah tegang.

7. Bicara Sendiri

Pelaku biasanya berbicara pada dirinya sendiri dan tatapan pandangannya sangat fokus pada satu titik yang merupakan target serangannya. 
SHARE ARTIKEL