Sakit Tak Kunjung Sembuh, Warga Banyuwangi Akhiri Hidupnya dengan Menelan Petasan

Penulis Unknown | Ditayangkan 28 May 2018

Sakit Tak Kunjung Sembuh, Warga Banyuwangi Akhiri Hidupnya dengan Menelan Petasan
foto via facebook

Ini sebagai pelajaran buat semua

Jangan pernah mengeluh saat sakit, sebab sakit bisa datang itu karena ulah anda sendiri dan ujian dari Allah SWT....

Warga Banyuwangi menelan petasan Dan diledakkan sendiri di mulutnya akhirnya tewas dengan kondisi mulut Dan wajah Serta tulang rahang hancur.

Diduga gara gara strees dan sakit tidak sembuh – sembuh, AN SUUD (60) warga Desa/Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi. Melakukan percobaan bunuh diri dengan cara mengemut mercon di halaman Masjid Nurul Islam Desa/Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi.

Menurut tetangga memang benar ada orang coba ngemut mercon dan ada yang mengetahui ulahnya, segera mencegah namun sudah keburu akhirnya mercon tersebut meledak di mulutnya.
Kejadian sabtu (26/5/2018) pukul 03.30 WIB. Dia mengemut mercon yang kemudian disulutnya sendiri hingga meledak.

Korban mengalami luka parah. Sebagian wajahnya hilang dan struktur rahang serta gigi habis tak bersisa. Korban ditemukan berdarah-darah dengan posisi telungkup di halaman masjid.
atas kejadian ini korban langsung di bawa ke rumah sakit terdekat. sedangkan kasusnya langsung ditangani Polsek Bangorejo.

Kapolsek Bangorejo AKP Watiyo membenarkan, adanya laporan dari warga ditemukan seorang laki laki yang mencoba bunuh diri dengan mengemut mercon Di Desa Bangorejo.

Baca Juga : Tarawih Kilat di Blitar, Bila Dilihat dari Shalat Tarawih Rasulullah Sah atau Tidak?

Korban yang mencoba bunuh diri mengemut mercon bernama AN SUUD (60) warga Dusun Bangorejo Rt 03. Rw.03 Desa Bangorejo.

Karena luka cukup parah korban akhirnya meninggal dunia saat dilakukan perawatan di RSUD Genteng.

Nah dari kasus diatas, hal penting yang bisa kita ambil adalah jangan pernah mengeluh saat sakit. Sebab sakit tak akan bisa sembuh jika diatasi dengan keluhan...

Padahal jika tahu, Allah akan mengutus malaikat untuk membuang dosamu jika saat sakit anda tidak merintih atau mengeluh. Tetaplah selalu bersyukur dan sabar.

Rasulullah SAW bersabda:

 “Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.”

Ujaran Rasulullah SAW tersebut diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili. Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda :

 “Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.”

Allah memerintahkan :

  • Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
  • Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya
  • Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
  • Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya, maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.

Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.

Baca Juga : BUAT WANITA: Doa Agar Dilindungi Allah SWT dari Godaan Pria Hidung Belang

Sakit Tak Kunjung Sembuh, Warga Banyuwangi Akhiri Hidupnya dengan Menelan Petasan

Namun untuk malaikat ke-4, Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?”

Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.”

Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun.”

“Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau pe­nyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan di­jadikan penebus dosanya oleh Allah,” (HR Bukhari-Muslim).

Ibnu Taimiyah juga pernah memberikan pelajaran yang sangat indah tentang sabar di kala sakit. Beliau rahimahullah berkata,

“Sabar yang indah (yang baik) adalah seseorang bersabar tanpa mengeluh (merintih) rasa sakit pada makhluk. Oleh karena itu, pernah dibacakan kepada Imam Ahmad bin Hambal kala ia sakit bahwa Thowus sangat tidak suka merintih tatkala sakit. Setelah itu Imam Ahmad tidak pernah mengeluh lagi (pada makhluk dengan merintih sakit) sampai waktu ia meninggal dunia.”

Adapun mengeluh kepada Allah, Sang Khaliq maka itu tidak menafikan sabar yang jamil (yang indah). Bahkan Ya’qub pernah berkata, “Bersabarlah dengan sabar yang baik” (QS. Yusuf: 18)

Ya’qub berkata, “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS. Yusuf: 86)

Jika sakit yang begitu menyiksa terasa, adukanlah semuanya pada Allah. Sebab, Allah-lah sebaik-baiknya tempat mengadu dan pemberi solusi.
SHARE ARTIKEL