Rasulullah Saja Bertaubat 100 Kali dalam Sehari, Bagaimana dengan Kita?

Penulis Penulis | Ditayangkan 23 Apr 2018
Rasulullah Saja Bertaubat 100 Kali dalam Sehari, Bagaimana dengan Kita?
Sumber gambar nusantaraterkini.com
Rasulullah saja yang dijamin masuk surga... Bertaubat 100 kali sehari...

Kita ini siapa? Jangankan taubat. Apa semua kewajiban kita sudah terpenuhi?

Semua manusia pernah berbuat dosa. Hanya saja setiap orang memiliki dosa yang berbeda. Sebagai hamba Allah, sudah selayaknya kita selalu meminta ampunan kepada-Nya.

Terkadang, kita khilaf, apa yang kita lakukan atau apa yang keluar dari lisan kita menyakiti hati orang lain. Namanya juga manusia yang bersifat pelupa dan gegabah.

Oleh karenanya, kita harus selalu bertaubat atas apa saja yang sudah kita lakukan. Melakukan taubat haruslah sungguh-sungguh dan berjanji tidak akan melakukan kesalahan itu lagi.

Arti taubat secara bahasa adalah kembali. Arti kembali di sini adalah menyerahkan diri kepada Allah dan  meminta ampun dengan sepenuh hati serta menyesali apa yang sudah diperbuat. Allah berfirman dalam surah At-Tahrim ayat 8 yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya), mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai….”

Dari ayat di atas, kita tahu bahwa Allah menyuruh kita untuk melakukan taubat yang sungguh-sungguh dan balasannya adalah surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sungguh betapa indahnya taubat.

Hadis lain yang menjelaskan tentang taubat adalah:

“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)

Rasulullah saja sebagai kekasih Allah melakukan taubat 100 kali sehari. Bayangkan saja dengan kita yang sering lupa untuk bersyukur kepada Allah. Apalagi untuk melakukan taubat?

Namun, tidak ada kata terlambat untuk melakukan taubat kepada-Nya. Jadi, marilah kita bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat sekarang juga.

Lalu apakah Allah mengampuni segala dosa? Ternyata tidak. Dalam Surah An-Nisa ayat 48, Allah berfirman yang artinya:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.”

Setelah melakukan taubat, sebagian dari kita mungkin penasaran apakah taubat kita diterima oleh Allah atau tidak. Taubat yang diterima oleh Allah memiliki ciri-ciri yang berdampak terhadap kepribadian orang yang bertaubat tersebut. Berikut ciri-cirinya.

1. Terhindar dari perbuatan maksiat

Rasulullah Saja Bertaubat 100 Kali dalam Sehari, Bagaimana dengan Kita?
Sumber gambar bangka.tribunnews.com

Jika seorang hamba melakukan taubat nasuhaa dan tidak mengulangi dosa tersebut, Allah akan menggiring hati hamba tersebut ke arah yang lebih baik dan dijauhkan dari hal-hal yang maksiat.

2. Selalu ingin dekat kepada Allah

Rasulullah Saja Bertaubat 100 Kali dalam Sehari, Bagaimana dengan Kita?
Sumber gambar jasawebenigma.com

Hati seorang hamba yang taubatnya diterima Allah ingin selalu dekat kepada-Nya. Hamba Allah yang bertaubat akan merasa senang melakukan ibadah dan kebaikan. Tutur katanya juga akan berubah menjadi lebih lembut, bermakna, dan tentunya tidak menyakiti hati orang lain. Hati hamba yang bertaubat akan selalu merasa takut untuk melakukan keburukan dan maksiat. Hatinya juga akan selalu menyesali segala perbuatan yang sudah dilakukan di masa lalu dan bertekad tidak akan mengulangnya lagi.

3. Dekat dengan orang yang saleh

Rasulullah Saja Bertaubat 100 Kali dalam Sehari, Bagaimana dengan Kita?
Sumber gambar kajanglako.com

Hamba Allah yang diterima taubatnya akan selalu dekat dengan orang-orang yang membawa kebaikan. Dia juga akan dijauhkan dari teman-teman yang membawa kemaksiatan. Itulah bukti Allah sangat menyayanginya.

4. Lebih mengejar akhirat

Hamba Allah yang diterima taubatnya akan selalu memiliki hati dan pikiran yang dekat kepada Allah. Di samping melakukan tugasnya di dunia, dia juga akan selalu memikirkan dan mengejar akhirat. Semua aktivitas yang dilakukan berlandaskan ibadah. Hati akan selalu ingin beribadah karena merasa ibadah masih kurang.

Janganlah ragu untuk bertaubat dengan sungguh-sungguh karena sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
SHARE ARTIKEL