Etika Adalah? Berikut Pengertian Etika Secara Umum dan Menurut Para Ahli

Penulis Khoilul Nur Fadilah | Ditayangkan 20 Apr 2018


Etika Adalah? Berikut Pengertian Etika Secara Umum dan Menurut Para Ahliilustrasi via masimip.com

Sebagai makhluk sosial memiliki etika itu sangat penting, akan tetapi tahukah kamu apa itu etika? 

Hah nggak tau! Lantas bagaimana mau menerapkan etika secara kaffah kalau definisinya saja tidak tahu.

Etika Adalah

Etika adalah aturan mengenai sikap atau perilaku dilingkungan kita sesuai dengan kebiasaan ditempat itu. 

Termasuk sopan santun dalam bersikap atau berbicara.

Etika juga di gambarkan oleh baik atau buruknya sikap dan prilaku seseorang yang di implementasikan pada kehidupan sehari – hari.

Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.

Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab

Dalam kehidupan dilingkungan masyarakat etika dalam bermasyarkat sangat penting karena manusia harus beretika baik atau berprilaku baik pada saat dilingkungan masyarakat.

Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentatati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau suatu organisasi, Etika organisasi menekankan perlunya seperangkat nilai yang dilaksanakan ssetiap orang anggota.

Yang termasuk etika yaitu :

  • Sopan santun dalam berbicara kepada yang lebih tua.
  • Mengucapkan salam ketika bertemu.
  • Tidak tidur saat guru menerangkan pelajaran.

Yang termasuk tidak ber-etika yaitu :

  • Berkata kasar.
  • Memotong pembicaraan orang yang sedang berbicara.
  • Membanting pintu ketika disuruh keluar ruangan karena terlambat.

Etika yang berkembang di masyarakat Ada 2 jenis :

  • Deskriptif, yaitu Etika yang berbicara mengenai suatu fakta.
  • Normatif, yaitu memberikan penilaian dan himbauan terhadap manusia sesuai dengan norma yang berlaku. 

Ada 2 jenis norma, yaitu norma umum dan norma khusus.

  • Norma umum adalah belaku untuk siapa saja. 
  • Norma khusus adalah norma agama, norma hukum, dll, menyangkut aturan – aturan bagi suatu kesatuan.

Jenis-Jenis Etika

1. Etika filosofis

Secara harfiah etika filosofis dapat dianggap sebagai etika berasal dari aktivitas berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia.

Oleh karena itu, etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat; etika lahir dari filsafat.

Etika termasuk dalam filsafat, karena itu berbicara etika tidak dapat dipisahkan dari filsafat. 

Oleh karena itu, jika Anda ingin tahu unsur-unsur etika maka kita harus bertanya juga tentang unsur-unsur filsafat. 

Berikut ini menjelaskan dua sifat etika:

Filsafat non-empiris diklasifikasikan sebagai ilmu non-empiris. Ilmu pengetahuan empiris adalah ilmu berdasarkan fakta atau beton. 

Tapi filosofi ini tidak terjadi, filosofi mencoba untuk melampaui beton seakan bertanya apa yang ada di balik gejala beton.

Cabang filsafat praktis untuk berbicara tentang sesuatu “ada”. 

Misalnya, filsafat hukum mempelajari apa itu hukum. 

Tetapi etika tidak terbatas pada itu, tapi bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. 

Dengan demikian etika sebagai cabang filsafat praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang harus dan tidak harus menjadi manusia. 

Tapi ingat bahwa etika tidak praktis dalam arti menyajikan resep siap pakai.

2. Etika teologis

Ada dua hal yang perlu diingat berkaitan dengan etika teologis. 

Pertama, etika teologis tidak terbatas pada agama tertentu, tapi setiap agama dapat memiliki etika teologisnya masing-masing. 

Kedua, etika teologis merupakan bagian dari etika secara umum, karena banyak unsur di dalamnya yang dalam etika secara umum, dan dapat dipahami sebagai memahami etika secara umum.

3. Relasi etika filosofis dan etika teologis

Ada perdebatan tentang posisi etis etika filosofis dan teologis di ranah etika. 

Sepanjang sejarah pertemuan antara kedua etika, ada tiga jawaban yang diusulkan penting untuk pertanyaan di atas, yaitu:

Revisionisme

Tanggapan ini berasal dari Augustinus (354-430), yang menyatakan bahwa kewajiban untuk merevisi etika teologis, benar dan meningkatkan etika filosofis.

Sintesis

Jawaban yang diusulkan oleh Thomas Aquinas (1225-1274) yang mensintesis etika filosofis dan etika teologis sehingga dua jenis etika, untuk melestarikan identitas masing-masing, menjadi sebuah entitas baru. 

Hasilnya adalah etika filosofis menjadi lapisan bawah yang bersifat umum, sedangkan etika teologis menjadi lapisan atas yang bersifat khusus.

Diaparalelisme

Jawaban yang diberikan oleh F.E.D. Schleiermacher (1768-1834) yang menganggap etika teologis dan etika filosofis sebagai fenomena paralel. Hal ini dapat sedikit seperti sepasang rel kereta api paralel

Dari berbagai pembahasan definisi tentang etika tersebut di atas dapat diklasifikasikan menjadi tiga (3) jenis definisi, yaitu sebagai berikut: 

  • Jenis pertama, etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang nilai baik dan buruk dari perilaku manusia. 
  • Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama.Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik.
  • Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, dan evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku manusia. Dalam hal ini tidak perlu menunjukkan adanya fakta, cukup informasi, menganjurkan dan merefleksikan. Definisi etika ini lebih bersifat informatif, direktif dan reflektif.

Manfaat Etika

Beberapa manfaat Etika adalah sebagai berikut  :

  • Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
  • Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah.
  • Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
  • Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai

Contoh Etika

  • Mengucapkan salam saat bertamu
  • Cium tangan orang tua sebelum melakukan aktifitas sehari-hari
  • Membuang sampah pada tempatnya
  • Meminta maaf saat melakukan kesalahan
  • Makan menggunakan tangan kanan

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian etika, jenis-jenis, dan manfaat etika beserta contohnya. 

Semoga dapat berguna dan dapat menambah wawasan Anda semua bagi yang membaca.

SHARE ARTIKEL