Cara Mendapat Pahala Sebesar Gunung Berlian Saat Tidur

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 27 Apr 2018

Cara Mendapat Pahala Sebesar Gunung Berlian Saat Tidur
Foto via ruangmuslimah.com

Cuma dengan tidur, bisa dapat pahala lho! ikut cara Rasulullah berikut

Tidur bukan hanya sekedar aktifitas tidur, tapi tidur juga bisa berpahala.

Pahalanya pun Segunung Berlian dan syaratnya cuma harus melakukan ini saat tidur seperti yang dilakukan Rasulullah SAW

Saat mengantuk, sebagian kita terkadang langsung tidur begitu saja tanpa termotivasi untuk meraih pahala. Padahal sebuah kenikmatan yang telah Allah berikan pada kita sebagai seorang muslim dan muslimah.

Baca juga : Jualan Barang "KW/Tiruan" itu Rejekinya Halal atau Haram?

Tidur merupakan aktivitas alamiah setiap makhluk hidup. Namun bagi umat Islam, tidur bisa menjadi penyegar untuk beribadah esok hari sekaligus menjadi ladang amal yang mampu menghasilkan pahala berlimpah.

Ingin raih pahala saat tidur? Apa yang harus dilakukan? Simak penjelasan berikut.

1. Lakukan saat hendak tidur

عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((أطفئوا المصابيح بالليل إذا رقدتم، وأغلقوا الأبواب، وأوكئوا الأسقية، وخمروا الطعام والشراب)) متفق عليه

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhuma bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Padamkanlah lampu-lampu bila engkau hendak tidur, kunci pintu, tutup bejana air, dan tutup bejana makanan serta minuman.” [Muttafaq ‘alaih]

2. Mencuci tangan dari lemak (yang menempel) sebelum tidur

عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((إذا نام أحدكم وفي يده ريح غمر، فلم يغسل يده فأصابه شيء فلا يلومن إلا نفسه)) أخرجه الترمذي وابن ماجه

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dari Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Apabila salah seorang diantara kalian tidur sedang di tangannya masih ada lemak (sisa makanan) dan belum dicucinya, lalu dia ditimpa sesuatu maka janganlah dia mencela kecuali dirinya sendiri.” [HR. At-Tirmizi dan Ibnu Majah]

3. Keutamaan tidur dalam keadaan suci

عن معاذ بن جبل عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((ما من مسلم يبيت على ذكر طاهرا، فيتعار من الليل فيسأل الله خيرا من الدنيا والآخرة إلا أعطاه إياه)) أخرجه أبو داود وابن ماجه

Dari Mu’azd bin Jabal radhiyallaahu’anhu, dari Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidaklah seorang muslim yang tidur malam dengan berzikir sebelumnya disertai wudhu’, lalu terbangun di tengah malam dan berdoa kepada Allah agar diberi kebaikan dunia dan akhirat, kecuali Allah akan mengabulkan permohonan itu untuknya.” [HR. Abu Daud dan Ibnu Majah]

عن ابن عمر رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((من بات طاهرا بات في شعاره ملك، فلم يستيقظ إلا قال الملك: اللهم اغفر لعبدك فلان؛ فإنه بات طاهرا)) أخرجه ابن حبان.

Dari Ibnu Umar radhiyallahuanhuma bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci maka malaikat akan bermalam di dekatnya, tidaklah dia terbangun kecuali malaikat mendoakannya: “Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini karena dia tidur dalam keadaan suci”.” [HR. Ibnu Hibban]

4. Baca Al-Qur’an saat hendak tidur

Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nash kemudian ditiup ke kedua telapak tangan lalu menyapukan kedua telapak tangan tersebut ke seluruh badan (dilakukan tiga kali):

Dari Aisyah radhiyallahu`anha, “Bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pada setiap malam apabila menuju ranjangnya beliau merapatkan kedua telapak tangannya lalu meniupnya seraya membacakan pada kedua telapak tangan tersebut: Surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq dan surat An-Naas, kemudian beliau menyapukan kedua tangannya ke seluruh anggota tubuhnya semampunya, mulai dari kepala, muka, dan tubuh bagian depan, beliau melakukan hal tersebut sebanyak tiga kali.” [HR. Bukhari]

– Membaca Surat Al-Kafirun:

عن نوفل الأشجعي قال: قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((اقرأ قُلۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡكَٰفِرُونَ ثم نم على خاتمتها فإنها براءة من الشرك)) أخرجه أبو داود والترمذي

Dari Naufal Al-Asyja’i radhiyallahu’anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda kepadaku: “Bacalah surat Al-Kafirun, “Katakanlah: “Hai orang-orang kafir” (dan seterusnya sampai akhir surat). Kemudian tidurlah setelah membaca surat tersebut, karena ia mengandung baro’ah (berlepas diri) dari kesyirikan.” [HR. Abu Daud dan Tirmizi]

– Membaca Ayat Al-Kursi:

عن أبي هريرة قال: وكلني رَسُول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بحفظ زكاة رمضان، فأتاني آت فجعل يحثو من الطعام فأخذته فقلت: لأرفعنك إلى رَسُول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فقال: إذا أويت إلى فراشك فاقرأ آية الكرسي: ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَيُّ ٱلۡقَيُّومُۚ … ؛ فإنك لن يزال عليك من اللَّه حافظ، ولا يقربك شيطان حتى تصبح … قال النبي صلى الله عليه وسلم : (أما إنه قد صدقك، وهو كذوب، ذاك شيطان). رواه البخاري

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mempercayakanku untuk menjaga harta zakat bulan Ramadhan, lalu seseorang datang mencuri makanan itu, akhirnya aku menangkapnya dan berkata: “Demi Allah, engkau akan kuadukan kepada Rasulullah… (Singkat cerita) Orang tersebut berkata: “Bila engkau berada di atas tempat tidurmu, bacalah ayat kursi:

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَيُّ ٱلۡقَيُّومُۚ

(Allah yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (mahluk-Nya)…hingga akhir ayat al-kursiy, maka sesungguhnya engkau akan selalu berada di dalam penjagaan Allah, dan tidak akan mendekatimu setan hingga waktu pagi”, maka Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya ia berkata jujur kepadamu (dalam hal ini), padahal dia pendusta, karena dia itu setan”.” [HR. Al-Bukhari]

– Membaca Allaahu Akbar (34 kali), Subhaanallaah (33 kali) dan Alhamdulillaah (33 kali):

عن علي أن فاطمة رضي الله عنها جاءت تسأل النبي صلى الله عليه وسلم خادما فلم توافقه قالت… فأتانا وقد أخذنا مضاجعنا … فقال : (ألا أدلكما على خير مما سألتماني؟ إذا أويتما إلى فراشكما أو إذا أخذتما مضاجعكما فكبرا -أربعا وثلاثين-، وسبحا -ثلاثاً وثلاثين-، واحمدا -ثلاثاً وثلاثين- فإن ذلك خير لكما مما سألتماه) متفق عليه

Dari ‘Ali radhiyallahu’anhu bahwa Fatimah radhiyallahuanha datang kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam meminta seorang pembantu, akan beliau tidak mendapatkannya… kemudian pada malam harinya saat kami hendak tidur Nabi shallallahu’alaihi wa sallam datang seraya bersabda: “Maukah kalian aku beritahu sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian pinta? Apabila kalian hendak menuju ranjang kalian (atau apabila kalian telah berada di atas tempat tidur), bertakbirlah tigapuluh empat kali, bertasbihlah tigapuluh tiga kali, dan bertahmidlah tigapuluh tiga kali. Sungguh itu lebih baik dari apa yang kalian minta.” [Muttafaq ‘alaih]

Baca juga : Doa Memperlancar ASI dan Waktu Menyusui yang Paling Sempurna

5. Larangan memiliki kasur yang banyak kecuali ada hajat


عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال له: ((فراش للرجل، وفراش لامرأته، والثالث للضيف، والرابع للشيطان)) أخرجه مسلم

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahuanhuma bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda kepadanya: “Satu kasur untuk suami, satu kasur untuk istri, kasur yang ketiga untuk tamu dan yang keempat (yang tidak terpakai) adalah untuk setan (maka tidak dibolehkan).” [HR. Muslim]

(Keterangan: Memiliki kasur lebih dari kebutuhan adalah termasuk berlebih-lebihan, maka dinisbatkan kepada setan, Pen)

6. Larangan bercengkrama setelah shalat isya kecuali ada tujuan yang benar


عن أبي برزة أن النبي صلى الله عليه وسلم كان لا يحب النوم قبلها ولا الحديث بعدها. متفق عليه

Dari Abu Barzah radhiyallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum shalat Isya dan bercengkrama setelah shalat Isya.” [Muttafaq ‘alaih]

7. Mengibas ranjang tiga kali


عن أبي هريرة قال : قال رَسُول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: (إذا أوى أحدكم إلى فراشه؛ فلينفض فراشه بداخلة إزاره؛ فإنه لا يدري ما خلفه عليه، ثم يقول: بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang kalian menuju ranjangnya maka kibaslah ranjang tersebut dengan ujung bagian dalam sarungnya, karena sesungguhnya ia tidak mengetahui apa yang mengotori ranjang tersebut sepeninggalnya tadi, kemudian hendaklah ia membaca:

بِسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

“Bismika Rabbiy wadho’tu janbiy, wa-bika arfa’uhu in amsakta nafsiy farhamhaa wa-in arsaltahaa fahfazh-haa bi-maa tahfazhu bihi ‘ibaadaKas shaalihiina”

(Dengan nama-Mu ya Rabb, aku membaringkan tubuhku, dan dengan (nama)-Mu aku bangun, jika Engkau menahan jiwaku (mematikanku) maka curahkanlah kepadanya rahmat, dan jika Engkau mengirimnya kembali (yaitu memasukkannya ke dalam tubuhku) maka perilaharalah dia seperti Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih).” [Muttafaq ’alaih]

وفي لفظ: ((فلينفضه بصنفة ثوبه ثلاث مرات)) أخرجه البخاري

Dalam riwayat yang lain: Kibaslah kasur dengan ujung bagian dalam bajunya tiga kali.” [HR. Al-Bukhari]

8. Berwudhu lalu (mengawali) tidur miring ke bagian tubuh yang kanan (dan Membaca Dzikir dalam Hadits Berikut ini)

Dari Al-Barra bin ‘Azib radhiyallahu’anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda kepadaku: “Bila engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, berwudhu’lah seperti wudhumu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas tubuhmu yang sebelah kanan dan ucapkan:

اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَى مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ، وَنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ

“Allaahumma aslamtu nafsiy ilayka, wa wajjahtu wajhiy ilayka, wa fawwadhtu amriy ilayka, wa alja’tu zhohriy ilayka roghbatan wa rohbatan ilayka, laa malja-a wa laa manjaa minka illaa ilayka, aamantu bikitaabikalladziy anzalta, wabinabiyyikalladziy arsalta”

(Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu, aku hadapakan wajahku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku serahkan punggungku kepada-Mu dengan rasa harap dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan bernaung dari-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Kau turunkan dan dengan Nabi yang Kau utus)

Jika engkau mati (saat itu) niscaya engkau mati dalam fitrah, dan jadikanlah ia sebagai ucapan terakhirmu.” [Muttafaq ’alaih]

9. Doa hendak tidur dan bangun

Dari Anas radhiyallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam selalu bila menuju ranjangnya, beliau lalu mengucapkan:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَكَفَانَا وَآوَانَا فَكَمْ مِمَنْ لاَ كَافِيَ لَهُ وَلاَ مُؤْوِيَ

“Alhamdulillaahilladziy ath’amanaa wa saqoonaa wa kafaanaa wa aawaanaa, fa-kam mimman laa kaafiya lahu wa-laa mu’wiya”

(Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, dan telah mencukupi kami dan telah memberi kami tempat tinggal, berapa banyak orang yang tidak memiliki yang mencukupinya dan yang memberinya tempat tinggal).” [HR. Muslim]

– Doa yang lainnya:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ خَلَقْتَ نَفْسِي وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا، إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْلَهَا، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ

“Allaahumma innaka khaloqta nafsiy wa Anta tawaffaahaa, laka mamaatuhaa wa mahyaaha, in ahyaytahaa fahfazh-haa, wa-in amattahaa faghfir lahaa, Allaahumma inniy as-alukal ‘aafiyah”

“Ya Allah, Sesungguhnya Engkau yang menciptakan diriku, dan Engkaulah yang akan mematikannya. Mati dan hidupnya hanya milik-Mu. Apabila Engkau menghidupkannya, maka peliharalah ia. Apabila Engkau mematikannya, maka ampunilah ia. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu keselamatan.“ [HR. Muslim]

– Doa yang lainnya:

اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ وَرَبَّ الأَرْضِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنـَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَـرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ

“Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh dan Rabb yang menguasai bumi, Rabb yang menguasai ‘arsy  yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu, yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al Qur’an). Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkaulah yang pertama, dan tidak ada sesuatu apapun sebelum-Mu. Engkaulah yang terakhir dan tidak ada sesuatu apapun setelah-Mu. Engkaulah yang Maha Tinggi, dan tidak ada sesuatu apapun di atas-Mu. Engkaulah yang Maha Dekat, tidak ada sesuatu apapun yang lebih dekat dari-Mu, lunasilah hutang kami dan berilah kami kekayaan hingga kami terlepas dari kefakiran.” [HR. Muslim]

– Doa yang lainnya:

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ

(Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nampak, Pencipta  lamgit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan Penguasanya, aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak diibadahi selain Engkau, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, dan kejahatan setan dan perangkap kesyirikannya) [HR. Ath-Thayalisy dan At-Tirmizi]

– Doa yang lainnya:

عن البراء بن عازب أن رَسُول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كان إذا نام وضع يده اليمنى تحت خده؛ ثم يقول: ( اَللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ) رَوَاهُ أحمد

Dari Al-Barra’ bin ‘Azib radhiyallaahu’anhu, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam apabila hendak tidur maka beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya kemudian mengucapkan:

اَللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ

(Ya Allah lindungilah aku dari azab-Mu, di hari Engkau bangkitkan hamba-hamba-Mu).” [HR. Ahmad]

– Doa yang lainnya:

عن أبي الأزهر الأنماري أن رَسُول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كان إذا أخذ مضجعه من الليل قال: ((بِسْمِ اللهِ وَضَعْتُ جَنْبِيْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ ، وَأَخْسِئْ شَيْطَانِيْ، وَفُكَّ رِهَانِيْ، وَاجْعَلْنِيْ فِي النَّدِيِّ الأَعْلَى)) أخرجه أبو داود

Dari Abul Azhar Al-Anmari radhiyallahu’anhu, bahwa apabila Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam hendak tidur di malam hari, beliau berdoa:

بِسْمِ اللهِ وَضَعْتُ جَنْبِيْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ، وَأَخْسِئْ شَيْطَانِيْ، وَفُكَّ رِهَانِيْ، وَاجْعَلْنِيْ فِي النَّدِيِّ الأَعْلَى

“Dengan nama Allah aku meletakkan lambungku, Ya Allah ampunilah dosaku, usirlah setan yang mendampingiku, lepaskan tanggunganku dan jadikanlah aku berada di tempat yang tertinggi.” [HR. Abu Daud]

– Doa yang lainnya:

عن حذيفة قال: كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا أخذ مضجعه من الليل؛ وضع يده تحت خده؛ ثم يقول: (اَللَّهُمَّ! بِاسْمِكَ أَمُوْتُ وَأَحْيَا) وإذا استيقظ؛ قال: (اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ) رَوَاهُ البُخَارِيُّ

Dari Huzaifah radhiyallaahu’anhu, ia berkata: “Bahwa apabila Nabi shallallahu’alaihi wa sallam berada di tempat tidurnya di malam hari, beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya, kemudian mengucapkan:

اَللَّهُمَّ! بِاسْمِكَ أَمُوْتُ وَأَحْيَا

“Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan aku mati”,

Apabila bangun beliau mengucapkan:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ

“Segala puji bagi Allah, yang menghidupkan kami setelah mematikan dan kepada-Nyalah kami akan kembali.” [Muttafaq ’alaih]

– Doa yang lainnya:

عن أبي هرير أن رَسُول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قال: … فإذا استيقظ فليقل: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي فِي جَسَدِيْ وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ . أخرجه الترمذي

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu’anhu, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Apabila seseorang terbangun maka ucapkanlah:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي فِي جَسَدِيْ وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ

“Segala puji bagi Allah Yang telah memberikan kesehatan kepadaku pada jasadku, mengembalikan ruhku dan mengizinkanku untuk berdzikir kepada-Nya.” [HR. At-Tirmidzi]

Baca juga : Suami Tak Mau Dengar Keluhan Anda? Lakukan Cara yang Diajarkan Rasulullah ini

10. Hendaklah tidur dalam keadaan hati yang terbebas dari iri dan dengki pada oranglain


عن أنس بن مالك أن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول في رجل من الأنصار ثلاثا: ((يطلع عليكم الآن رجل من أهل الجنة)) … فبات عنده عبد الله بن عمرو بن العاص ثلاث ليال، فقال له: أردت أن آوي إليك لأنظر ما عملك فأقتدي به فلم أرك تعمل كثير عمل فما الذي بلغ بك ما قال رسول الله صلى الله عليه وسلم؟ فقال: ما هو إلا ما رأيت، قال: فلما وليت دعاني، فقال: ما هو إلا ما رأيت غير أني لا أجد في نفسي لأحد من المسلمين غشا ولا أحسد أحدا على خير أعطاه الله إياه، فقال عبد الله: هذه التي بلغت بك وهى التي لا نطيق. أخرجه أحمد

Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu bahwa Abdullah bin Amru bin Ash radhiyallahu`anhuma berkata: “Aku mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda tiga kali tentang seorang laki-laki Anshar: “Akan datang sekarang kepada kalian seseorang dari penduduk surga” … maka Abdullah bin Amru menginap di rumah orang tersebut selama tiga malam, kemudian dia berkata kepadanya: “Sesungguhnya aku menginap di rumahmu untuk mencari tahu amalanmu agar aku menirunya, akan tetapi aku tidak melihat engkau melakukan amalan yang banyak, namun apakah yang menyebabkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengatakan bahwa engkau adalah penduduk surga? Orang itu berkata: “Aku tidak mempunyai amalan selain apa yang engkau lihat. Kemudian Abdullah berpaling untuk mohon diri. Tiba-tiba orang itu memanggilnya seraya berkata: “Amalanku hanyalah apa yang engkau lihat akan tetapi aku tidak pernah menyimpan dendam di hatiku kepada seorang muslim pun dan tidak pernah iri dengan karunia yang diberikan Allah kepada siapa pun”. Maka Abdullah berkata: “Inilah yang telah membawamu kepada derajat yang tinggi dan ini yang kami tidak mampu melakukannya”.” [HR. Ahmad]

11. Doa ketika terbangun di tengah malam

Dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu’anhu, dari Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Barangsiapa yang terbangun di tengah malam lalu mengucapkan:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَـرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ رَبِّ اغْفِرْ ليِ

“Tiada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah, yang satu saja, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha suci Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Wahai Rabbku, ampunilah dosaku.”

Atau apabila selanjutnya dia berdoa niscaya do’anya dikabulkan, dan jika dia berwudhu, lalu shalat niscaya shalatnya diterima.” [HR. Al-Bukhari]

Nah shalihah, itulah sunnah-sunnah Nabi ketika kita hendak tidur. Tentu dengan mengamalkannya kita akan mendulang pahala. In syaa Allah.
SHARE ARTIKEL