#SaveSyrianChildren Pedihnya Tangis Anak-anak Ghouta yang Dihujani Bom
Penulis Unknown | Ditayangkan 27 Feb 2018
foto via tribunnews.com
Dentuman bom, hujan rudal, hingga penggunaan senjata kimia terlarang terjadi di Ghouta Timur.
Militer Suriah di bawah rezim Bashar Al-Ashad terus menggempur wilayah yang telah dikuasai pejuang oposisi itu.
Jumlah korban tewas akibat serangan itu terus bertambah dari waktu ke waktu.
Diperkirakan lebih dari 630 orang terbunuh dan 3.300 lainnya terluka sejak rezim Suriah Bashar Al-Ashad menyerang Suriah pada Minggu melansir dari kumparan.com (18/2).
Dunia pun ikut berduka. Tagar #SaveSyrianChildren menggema di media sosial. Potret buram peperangan yang membuat anak-anak jadi korban bertebaran.
Baca Juga : Setiba di Palestina, ini 7 Momen yang Mengharukan Melly Goeslow yang Membuat Sedih
Sebuah video yang menampilkan seorang anak perempuan menangis kian mengiris hati.
Anak tersebut menjelaskan betapa mengerikannya kondisi yang ia alami di Suriah. Hujan senjata terjadi setiap hari. Untuk sekadar makan pun sulit. Tidak diketahui siapa bocah yang berada dalam video tersebut.
Sementara itu, Noor dan Alaa, bocah perempuan yang masing-masing berusia 10 dan 8 tahun mengabarkan pada dunia atas penderitaan yang mereka alami lewat sebuah rekaman video.
"Anak-anak berada dalam bahaya. Selamatkan anak-anak Ghouta sebelum terlambat," kata Noor, Selasa (27/2).
Pada Kamis (22/2), sebuah ledakan terjadi tidak jauh dari tempat mereka tinggal. Pecahan-pecahan kaca jendela melukai wajah Alaa.
Ibu mereka, Shamza Khatib mengatakan putrinya sangat ketakutan.
"Mereka tidak apa-apa, tapi mereka sangat takut dengan pesawat tempur. Mereka hanya bisa bersembunyi di balik selimut," ujar Khatib.How can people do this? Brutality, humanless act. Wake up world. Let's give our voice to protect them. #syria #SyriaIsBleeding #SaveSyria #SaveSyrianChildren #Ghouta #GhoutaGenocide #GhoutaIsBleeding pic.twitter.com/GatgTWyF9R— Sheril G Kadavan (@SherilGK) 26 Februari 2018
Baca Juga : Cuitan Melly Goeslaw Bikin Haru, Ceritakan Kondisi Menyedihkan di Palestina
— Azmee JR (@azmeejr) 25 Februari 2018
Perempuan yang juga seorang guru bahasa Inggris ini merasa keluarga dan orang-orang terdekatnya telah meninggalkannya.
"Dunia baru saja melihat apa yang terjadi di Ghouta," kata Khatib.
Ratusan anak-anak di Ghouta meninggal dunia, ribuan meregang nyawa, akibat tertimbun reruntuhan, terkena pecahan bom, atau dibuat sesak napas oleh senjata kimia.
foto via kumparan.com
Mereka bersembunyi di ruang bawah tanah hingga kondisi aman. Kematian mengintai: Tewas dibom atau kelaparan.
Suriah sudah dilanda konflik sejak delapan tahun terakhir. Wilayah Ghouta Timur adalah enklave terakhir dekat ibu kota yang masih dikuasai pejuang oposisi, pemberontak bagi rezim Assad.
Serangan ke Ghouta telah dimulai sejak 2013 oleh tentara Suriah, salah satunya tembakan senjata kimia yang menewaskan 1.500 orang