Dari 54 Korban Tewas Sejak 2004 di Tanjakan Emen, Separuhnya Terjadi Kemarin
Penulis Unknown | Ditayangkan 12 Feb 2018
foto via tribunnews.com
Kecelakaan paling parah....
Kecelakaan di Tanjakan Emen kemarin tercatat yang paling parah daripada sebelumnya, sebab korban yang tewas separuh dari korban sejak 2004. Dan ini deretan kasus kecelakaan di tanjakan Eman mulai dari 2004.
Kecelakaan bus terjadi di Tanjakan Eman kemarin memakan korban jiwa 27 orang.
Luka mendalam pasti dirasakan oleh keluarga korban yang ditinggalkan.
Memang tanjakan Eman merupakan tanjakan maut yang harus diwaspadai oleh pengendara yang melintasinya.
Sejak 2014, tercatat paling tidak ada 54 korban tewas kecelakaan di tanjakan tersebut.
Dan kecelakaan yang terjadi kemarin sudah separuh yang meninggal dari 54 korban tewas.
Mengutip tribunnews.com, berikut deratan kasus kecelakaan yang terjadi tanjakan Eman Subang sejak 2004.
Kecelakaan maut ini terjadi pada bulan November 2004, yang melibatkan bus pariwisata asal Jakarta yang hendak pulang dari arah Bandung.
Sopir bus tidak kuasa mengendalikan bus, lalu tergelincir dan terbalik. Hasil penyidikan, diduga rem blong dan kondisi ban yang sudah gundul. Kecelakaan ini mengakibatkan tiga orang tewas dan belasan lainnya luka.
Baca Juga : Cerita Menegangkan, Seseorang dari Rombongan KSP Ciputat yang Kecelakaan Ditanjakan Emen
2. Tahun 2009, tujuh tewas
Kecelakaan maut pada September 2009 melibatkan bus Parahyangan yang membawa 41 orang setelah pulang wisata dari Gunung Tangkuban Perahu.
Bus tersebut mengalami rem blong, sehingga menabrah sebuah mobil lalu terguling beberapa kali. Sebanyak tujuh orang tewas merupakan warga Buaran, Serpong, Tangerang Selatan, dan belasan lainnya mengalami luka berat.
3. Tahun 2011, tiga tewas
Kecelakaan berikutnya terjadi pada 7 Oktober 2011, yang menimpa penumpang minibus pariwisata yang membawa wisatawan asal Belgia.
Bus ini sempat mengebut dari arah Tangkuban Perahu, lalu kehilangan kendali hingga menabrak tebing jalan. Tiga penumpang dilaporkan tewas di tempat, dan sembilan lainnya mengalami luka berat.
4. Tahun 2012, empat tewas
Kecelakaan lainnya melibatkan bus Dian Mitra yang berasal dari arah Tangkuban Perahu menuju Ciater. Bus tersebut membawa 20 wisatawan asal Taiwan.
Bus tersebut menabrak motor, sehingga oleng dan menabrak tebing, lalu terguling menutupi jalan. Sebanyak tiga warga negara Taiwan dan seorang pemandu wisata meninggal di tempat. Korban lainnya sebanyak 26 orang harus mendapat perawatan di RS Hasan Sadikin Bandung.
Kejadian ini berlangsung pada bulan Oktober 2012.
Baca Juga :
5. Tahun 2014, sembilan tewas
Kejadian yang sama menimpa rombongan pelajar SMA Nurul Huda Cengkareng saat pulang berlibur dari Tangkuban Perahu.
Kejadian ini terjadi pada tanggal 17 Juni 2014. Bus pariwisata Aladin membawa 54 penumpang ini menabrak mobil minibus, lalu terguling. Sebanyak sembilan orang tewas, yang terdiri atas guru dan murid.
6.Tahun 2017, satu tewas
Tabrakan melibatkan minibus Isuzu dengan nomor polisi B 7085 KDA, sepeda motor CBR dan mobil Xtrail engan nomor polisi B1759 FKJ, pada hari Minggu, tanggal 2 April 2017.
Bukan bus, kecelakaan ini dialami oleh satu keluarga yang menaiki minibus dari arah Bandung menuju Subang.
Mobil minibus ini kehilangan kendali hingga menabrak satu motor serta dua mobil lainnya. Akibat kecelakaan tersebut, satu orang pengendara sepeda motor meninggal dunia dan tiga penumpang minibus mengalami luka berat.
Baca Juga :
7. Tahun 2018, 27 tewas
Kecelakaan pada hari Sabtu (10/2/2018) ini mengakibatkan korban tewas lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yakni 27 orang.
Bus yang mengangkut sekira 50 rombongan anggota koperasi itu, baru saja meninggalkan wisata kawah Gunung Tangkuban Perahu untuk kembali pulang ke Tangerang Selatan via Tol Cipali.
"Bus menuju Subang kota dari arah Bandung. Saat melintas turunan panjang dan berkelok, bus tidak terkendali karena diduga rem blong dan menabrak sepeda motor dengan nomor polisi T 4382 MM. Bus kemudian menabrak tebing sebelah kiri jalan dan terguling di bahu jalan," ujar Kapolres Subang AKBP M Joni.
Mitos
Tanjakan Emen ini terkenal dengan kisah mistis dan mitos yang sudah melegenda di kalangan masyarakat.
Mitos tersebut ada dalam dua versi.
Mitos dalam versi pertama, penamaan Tanjakan Emen sendiri berawal dari sebuah kecelakaan maut yang terjadi sekitar tahun 1960.
Emen adalah sopir oplet jurusan Bandung-Subang yang biasa mengemudi di malam hari.
Namun nahas, kala itu oplet yang dikendarainya terguling hingga terbakar. Tubuh Emen pun ikut terbakar hidup-hidup.
Versi kedua, Emen adalah korban tabrak lari di kawasan angker tersebut.
Konon, mayatnya disembunyikan di semak belukar dan pepohonan rimbun di kawasan Tanjakan itu.
Sejak saat itulah, beragam kecelakaan maut dan kejadian aneh kerap kali terjadi di kawasan tanjakan ini.
Seperti kendaraan yang tiba-tiba mogok, sopir atau penumpang yang kesurupan atau kerasukan hingga terjadi kecelakaan maut