Baru Nikah Berakhir Tragis, Gara-gara Suami Berkali-kali Minta Istri untuk Lakukan Hal ini...

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 10 Oct 2017

Baru Nikah Berakhir Tragis, Gara-gara Suami Berkali-kali Minta Istri untuk Lakukan Hal ini...

Kasihan Wanita ini, Bunuh Diri Gara-gara Tertekan oleh Tuntutan Suaminya Untuk Melakukan hal ini

Sudah seharusnya pengantin baru merasakan kebahagiaan bersama pasangan sahnya. Biasanya, momen nan spesial ini dimanfaatkan para pengantin baru untuk melakukan bulan madu di tempat-tempat romantis. Sayangnya, hal tersebut tidak berlaku pada pasangan pengantin yang baru menikah selama 40 hari ini.

Jangankan merencanakan untuk berbulan madu, malam pertama saja tidak sempat mereka rasakan setelah resmi menikah.

Bahkan, pernikahannya telah berakhir dengan cara yang amat tragis.

Wanita asal Tajikistan bernama Rajabbi Kurshed (18) menenggak cuka dalam dosis mematikan setelah menikah dengan Zafar Pirov (24).

Penyebabnya, karena Pirov selalu memaksa Rajabbi untuk melakukan tes keperawanan berulang kali.

Baru Nikah Berakhir Tragis, Gara-gara Suami Berkali-kali Minta Istri untuk Lakukan Hal ini...

Melakukan tes keperawanan sebelum menikah di Tajikistan memang sudah menjadi hal wajib, di mana seks di luar nikah tak diterima secara sosial.

BACA JUGA : Bunuh Anjing Kesayangannya Sendiri, Wanita ini Malah ikut Bunuh Diri, Ternyata ini Alasannya

Namun, berdasarkan hasil tes yang dijalani Rajabbi, menunjukkan bahwa ia masih perawan. Begitu pun dengan tes berikutnya, tapi sayangnya hal itu tak juga membuat Pirov percaya. Malah dia menginginkan istri kedua.

Tak tahan dengan hal ini, Rajabbi akhirnya memilih nekat untuk mengakhiri hidupnya.

Fazila Mirzoeva selalu ibu kandung dari Rajabbi Khursed mengaku sangat kecewa atas sikap menantu barunya. Dia tidak menyangka jika menantunya itu akan menjadi penyebab kematian putri tercintanya.

Padahal, menurutnya anaknya selama ini tidak pernah memiliki kekasih apalagi sampai berhubungan seks secara bebas dengan para pria.

Untuk itu, Fazila pun bertindak tegas dengan meminta pertolongan pada Presiden Tajikistan, Emomali Rahmon.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti bagaimana kelanjutan kasus ini.
SHARE ARTIKEL