Sejak 1980-an Dinyatakan Punah, Diduga Harimau Jawa ini Terjepret Kamera di Ujung Kulon, Fotonya Begitu Mirip

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 15 Sep 2017


Sejak 1980-an Dinyatakan Punah, Diduga Harimau Jawa ini Terjepret Kamera di Ujung Kulon, Fotonya Begitu Miripfdgfdg Harimau Jawa mati diburu Mei 1941 di Malingping (Foto: H. Bartels/Tropenmuseum/Wikimedia Commons

APAKAH BENAR MASIH ADA HARIMAU JAWA SETELAH PUNAH BERPULUHAN TAHUN...? 

Kabar gembira datang dari Taman Nasional Ujung Kulon, Pandeglang, Banten. Diduga harimau jawa atau Panthera Tigris Sondaica menampakkan diri di Padang Cidaun, lokasi banteng banyak tinggal. Memang di lokasi, pada 25 Agustus itu, seekor banteng terkapar, diduga dimangsa harimau.


Harimau jawa (Panthera tigris sondaica) adalah subspesies harimau yang hidup terbatas (endemik) di Pulau Jawa[1]. Harimau ini telah dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan melakukan berbagai upaya untuk memastikan foto diduga harimau Jawa dipotret tim dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Motif loreng yang ada di foto itu mirip dengan harimau Jawa, namun postur tubuhnya tidak.Sejak 1980-an Dinyatakan Punah, Diduga Harimau Jawa ini Terjepret Kamera di Ujung Kulon, Fotonya Begitu Mirip

Hewan diduga Harimau Jawa di TNUK (Foto: Dokumentasi Taman Nasional Ujung Kulon)

"Kalau lorengnya seperti Harimau Jawa, tetapi posturnya yang meragukan. Postur Harimau Jawa lebih besar, lebih kekar, lebih pendek daripada Harimau Sumatera," ujar Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno kepada detikcom, Rabu (13/9/2017).

Postur tubuh kucing raksasa yang ada di foto tersebut juga identik dengan macan tutul Jawa. Taman Nasional Ujung Kulon juga merupakan habitat dari macan tutul Jawa.

"Iya (postur tubuhnya lebih mirip macan tutul Jawa), ini yang akan kita pastikan lagi," kata Wiratno.

Wiratno mengatakan harimau Jawa masih sangat memungkinkan ada di Taman Nasional Ujung Kulon. Hal ini karena kawasan tersebut masih terjaga kelestariannya.

"Tapi tidak pernah ada yang ketemu (Harimau Jawa), sejak tahun 2000 juga banyak orang yang penasaran mencari harimau Jawa. Sejak tahun 2000 banyak ini tim pencari," imbuhnya.

Namun tim pencari dan peneliti yang hendak memastikan keberadaan harimau Jawa di TNUK selama ini hanya memetakan cakaran kucing raksasa yang ada di pohon. Cakaran tersebut juga dimungkinkan berasal dari macan tutul Jawa.

"Kalau yang selama ini kan hanya memetakan cakaran-cakaran yang di pohon-pohon itu. Belum pernah menggunakan kamera trap, nah ini akan ditambah, semoga nanti kita bisa mendapatkan visualisasi yang lebih utuh. Kemudian nanti pasti ada pertemuan pakar yang mengecek," jelasnya.

KLHK akan memasang lebih banyak kamera trap untuk memastikan hewan yang difoto benar adalah harimau Jawa. Teknologi yang ada di kamera trap sangat memungkinkan untuk mengidentifikasi spesies hewan yang di foto.

"Kita akan pasang lagi beberapa kamera trap untuk memastikan lagi, itu kan baru sekilas saja. Karena selama ini belum pernah yang seperti itu. Kita akan memasang lebih banyak lagi kamera trap, biar memastikan lagi, selama ini kita belum pernah memasang kamera seperti itu dari jarak jauh. Sangat dimungkinkan (ini harimau Jawa), hutan-hutannya masih relatif yang terjaga, karena itu merupakan kawasan taman nasional," ucapnya.

SHARE ARTIKEL