Kenapa Rasulullah Melarang Baca Surat ini Saat Shalat Shubuh?

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 29 Sep 2017
Rasulullah marah, bila ada yang membaca surat ini pada saat shalat shubuh...

PADAHAL SEMUA AYAT AL QUR'AN ITU BAIK???

Surat apa yang dimaksud beliau?

Kenapa Rasulullah Melarang Baca Surat ini Saat Shalat Shubuh?

Tidaklah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam marah atas nama pribadi.

Beliau yang mulia hanya marah jika ada aturan-aturan Allah Ta’ala yang dilanggar. Salah satunya dalam kisah berikut ini.

Beliau marah besar dan langsung berpidato lantaran kesalahan yang dilakukan oleh imam shalat Shubuh. Beliau marah karena bacaan shalat Shubuh imam.

“Aku sengaja terlambat shalat Shubuh berjamaah karena bacaan al-Qur’an si Fulan.” tutur salah satu kaum Muslimin.

“Sebab,” lanjutnya sampaikan pengaduan, “jika si Fulan yang menjadi imam, bacaannya sangat panjang.”

Seketika itu juga, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam marah besar. Beliau langsung mengumpulkan kaum Muslimin dan menyampaikan pidatonya.

“Hai segenap manusia, sesungguhnya di antara kalian ada sikap yang membuat banyak orang menjauhi kebaikan (munaffir). Maka siapa saja yang menjadi imam dalam shalat, hendaklah dia memendekkan bacaan. Sebab di belakangnya ada orang tua renta, anak kecil, dan orang yang terdesak keperluan.”

Hadits dengan derajat muttafaq ‘alaih ini dikutip oleh Dr ‘Ali Hasyimi dalam buku Membentuk Kepribadian Muslim Ideal menurut al-Qur’an dan as-Sunnah.

Siapa pun kita adalah dai. Kita memiliki misi mengajak sebanyak mungkin umat manusia untuk merasakan indahnya Islam dan manisnya iman. Jangan sampai kita justru menjadi sebab bagi sebanyak mungkin orang hingga menghindar, menjauh, bahkan takut dengan Islam yang amat mulia.

Bersikaplah bijak. Jangan sampai salah bertindak. Sebab apa pun tindakan yang kita kerjakan, ianya akan dinisbatkan kepada Islam sebagai agama yang kita peluk dan amalkan dalam keseharian.

Membaca surat dalam shalat hukumnya sunnah. Sedangkan mengajak orang agar berislam dan istiqamah dalam Islam hukumnya wajib. Jangan sampai karena bacaan kita terlalu panjang dalam shalat Shubuh atau yang lainnya menjadikan orang-orang menghindar, bahkan kaum Musimin turut menjauh.

Baca Juga: Istri Malu Meminta Duluan Kepada Suami, Sama Saja Anda Membuang Tiket Menuju Surga

Sebab, jamaah memiliki keperluan dan karakternya masing-masing. Ada yang sudah tua, menderita penyakit, atau memiliki jadwal kerja yang ketat hingga harus bergegas, tidak bisa berlama-lama di masjid untuk shalat berjamaah.

Namun, jika disepakati di sebuah masjid dan jamaah sudah mengetahuinya, memanjangkan bacaan bukan menjadi masalah. Sebab hal itu bisa menjadi sarana pembelajaran agar kita mampu menggapai shalat yang khusyuk.

Dan jika masjid di sekitar rumah kita membiasakan bacaan pendek atau sedang dalam shalat berjamaah, hendaknya kita berupaya sungguh-sungguh untuk tetap menikmati shalat dengan memanjangkan bacaan dalam shalat sunnah. Baik rawatib, Dhuha, Tahajjud, atau shalat sunnah lain yang disyariatkan.

Jangan sampai terburu-buru saat shalat sunnah sendirian, namun berlama-lama tatkala menjadi imam shalat berjamaah. Na’udzubillah.

Kira-kira apa saja surat yang panjang dalam Al Qur'an? Mungkin beberapa surat berikut,

TUJUH SURAT TERPANJANG DALAM AL- QUR’AN
1. QS. AL-BAQARAH Al-Baqarah yang artinya Sapi Betina adalah Surat yang  termasuk kelompok Madaniyah yang diturunkan di Madinah dengan jumlah ayat; 286 ayat. Nama Baqarah berkenaan dengan cerita Bani Israel dan Nabi Musa As.

2. QS. ALI ‘IMRAN Ali ‘Imran yang artinya Keluarga ‘Imran adalah Surat yang termasuk kelompok Madaniyah yang diturunkan di Madinah dengan jumlah ayat; 200 ayat. Nama ‘Imran berkenaan dengan cerita Keluarga ‘Imran yaitu Nabi Isa As dan Siti Maryam.

3. QS. AN-NISA’ An-Nisa’ yang artinya Wanita adalah Surat yang termasuk kelompok Madaniyah yang diturunkan di Madinah dengan jumlah ayat; 176 ayat. Nama Nisa’ berkenaan dengan Hukum-hukum dan Syari’at tentang wanita.

4. QS. AL-MA’IDAH Al-Ma’idah yang artinya Hidangan adalah Surat yang termasuk kelompok Madaniyah yang diturunkan di Madinah dengan jumlah ayat; 120 ayat. Nama Ma’idah berkenaan dengan Hukum-hukum tentang makanan dan minuman, dan juga merupakan surat terakhir kali turun.

5. QS. AL-AN’AM Al-An’am yang artinya Binatang Ternak adalah Surat yang termasuk kelompok Makkiyyah yang diturunkan di Mekkah dan sebagian ada ang diturunkan di Madinah dengan jumlah ayat; 165 ayat. Nama An’am berkenaan dengan manfaat binatang ternak, surat ini diturunkan setelah Surat Al-Hijr.

6. QS. AL-A’RRAF Al-A’rraf yang artinya Tempat Tertinggi antara Surga dan Neraka adalah Surat yang termasuk kelompok Makkiyyah yang diturunkan di Mekkah kecuali ayat 163-170 yang diturunkan di Madinah dengan jumlah ayat; 206 ayat. Nama A’rraf berkenaan dengan dialog antara penghuni Surga dan penghuni Neraka.

7. QS. AT-TAUBAH At-Taubah yang artinya Pengampunan adalah Surat yang termasuk kelompok Madaniyah yang diturunkan di Madinah dengan jumlah ayat; 129 ayat, pada tahun 9 Hijriyah. Hanya surat inilah diawal suratnya tidak ada Lafadz Basmallahnya dan bagi yang membacanya juga tidak diperbolehkan membaca Basmallah.
SHARE ARTIKEL