Terletak di Dalam Gereja, Masjid Pria dan Wanita Boleh Satu Shaf Ini Mendadak Jadi Buah Bibir Netizen

Penulis Unknown | Ditayangkan 25 Jun 2017
Terletak di Dalam Gereja, Masjid Pria dan Wanita Boleh Satu Shaf Ini Mendadak Jadi Buah Bibir Netizen

Terletak di Dalam Gereja, Masjid Pria dan Wanita Boleh Satu Shaf Ini Mendadak Jadi Buah Bibir Netizen

Laki-laki dan perempuan boleh berada dalam satu shaf? Mungkin hanya ada di masjid ini hal tersebut bisa terjadi. Apa alasannya?


Salat adalah salah satu bentuk ibadah yang wajib dikerjakan oleh setiap umat Muslim. Dalam menjalankan ibadah salat, laki-laki dan perempuan harus terpisah. Artinya, mereka tidak boleh berada dalam saf yang sama.

Namun, sebuah pemandangan tak wajar terlihat di Masjid Ibn Rushd-Goethe di Jerman. Di masjid tersebut, perempuan dan laki-laki boleh salat di saf yang sama serta dapat dipimpin imam wanita. Rupanya ini adalah ajaran dari 'Islam Liberal'.

Masjid Ibn Rushd-Goethe di Jerman yang dibuka dengan perempuan dan laki dapat salat di saf yang sama serta dapat dipimpin imam wanita untuk memberi tempat apa yang disebut penggagasnya 'Islam liberal'. Masjid Ibn Rushd-Goethe di Berlin ini dibuka beberapa waktu lalu dengan shalat Jum'at dan imam perempuan.

Pihak masjid menyatakan kepada BBC Indonesia melalui akun Facebook mereka, saat ini masjid hanya untuk salat Jumat dan akan direncanakan dibuka setiap hari dalam beberapa minggu mendatang.

"Mereka yang dilarang pakai burka, dan perempuan, laki, LGBT, sunni, syiah disambut tanpa prasangka," kata pendiri masjid, Syeran Ates kepada surat kabar Der Spiegel, dilansir dari laman BBC

"Umat yang datang juga didorong untuk berdampingan dalam masjid," tambah aktivis perempuan keturunan Turki, Seyran Ates.

Ates pindah ke Jerman dari Turki saat ia masih kecil dan ikut terlibat dalam badan pemerintah yang membantu integrasi Muslim di Jerman. Dia menambahkan Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schäuble, pernah mengatakan kepadanya bahwa Muslim liberal harus bersatu dan hal itu memberi inspirasi untuk membentu masjid ini.

Nama masjid ini diambil dari Ibn Rushd, akademisi Islam abad ke-12 dari Andalusia, Spanyol dan penulis drama Jerman, Johann Wolfgang von Goethe. Letaknya di lantai tiga gereja tua protestan di Moabit, kawasan dengan populasi migran. Pemeluk Islam di Jerman berjumlah empat juta dengan mayoritas berasal dari Turki.

Berdasarkan kebijakan Kanselir Angela Markel, Jerman menerima lebih dari satu juta pengungsi sejak 2015, yang banyak berasal dari Suriah, Irak dan Afghanistan. Merkel mendapatkan tekanan dari kelompok konservatif di Jerman karena langkah tersebut dan ketegangan meningkat menyusul serangan di negara itu.

Pada Desember 2016, Anis Amri, migran asal Tunisia yang permintaan asilumnya ditolak pemerintah Jerman, menabrak truknya di pasar Natal Berlin, dan menewaskan 12 orang. Kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS menyatakan bertanggung jawab.

Terletak di Dalam Gereja, Masjid Pria dan Wanita Boleh Satu Shaf Ini Mendadak Jadi Buah Bibir Netizen


Pendiri masjid Seyran Ates mengatakan ia sering merasa didiskriminasi di masjid biasa dan ingin memberikan tempat bagi "Islam Liberal."

"Tujuannya adalah untuk memberikan Islam liberal tempat suci," kata Ates.

"Saya merasa sangat didiskriminasi oleh masjid-masjid biasa di mana perempuan harus salat di ruangan jelek," tambahnya. gokil

Bentuk baru 'masjid feminis' juga muncul di negara lain. Di London, misalnya, masjid yang didirikan perempuan dibuka pada 2012. Imam perempuan secara rutin memimpin salat dan semua kalangan disambut, termasuk gay dan lesbian. Di California, Swiss dan Denmark, masjid campuran seperti ini juga dibuka.
SHARE ARTIKEL