Seperti Inilah Keadaan Orang-orang Yang Mendapatkan "MALAM LAILATUL QADAR"

Penulis Unknown | Ditayangkan 18 Jun 2017
Menginjak malam ke 10 dari Bulan Ramadhan, ada satu yang sangat ditunggu-tunggu yakni kedatangan malam Lailatul Qadar. Malam kemuliaan itu begitu besar keutamaannya terutama ganjaran bagi siapa yang mendapatkannya akan dilipat gandakan layaknya beribadah selama 1000 bulan.

Seperti Inilah Keadaan Orang-orang Yang Mendapatkan

BACA JUGA:  Ungkap "The Power Of 20 Ribu", Pria Ini Coba Kumpulkan UANG ROKOK Selama 1,5 Tahun, Hasilya Sungguh Luar Biasa!

Lalu, bagaimana ciri-ciri orang malam lailatul qadar ini? Memang banyak rumor yang beredar bagaimana datangnya malam seribu bulan ini. Tapi Rasulullah SAW pernah mengabarkan kita di beberapa sabda beliau mengenai tanda-tanda malam lailatul qadar.

1. Udara dan suasana pagi yang tenang

Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.”

2. Cahaya mentari redup

Ada juga hadits nabi yang menginformasikan ciri malam Qadar adalah bila ada cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya. Dasarnya dari hadits Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

“Keesokan hari malam Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan,” (HR. Muslim)

3. Terkadang terbawa dalam mimpi

Malam itu terbawa dalam mimpi, seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum.

“Dari sahabat Ibnu Umar radliyallahu’anhuma bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi saw diperlihatkan malam Qadar dalam mimpi (oleh Allah SWT) pada 7 malam terakhir (Ramadhan) kemudian Rasulullah saw berkata,”Aku melihat bahwa mimpi kalian (tentang lailatul Qadar) terjadi pada 7 malam terakhir. Maka barang siapa yang mau mencarinya maka carilah pada 7 malam terakhir,”(HR Muslim)

4. Bulan nampak separuh bulatan

Ada juga yang menyebutkan bahwa malam itu bulan nampak separuh bulatan, sebagaimana hadits berikut ini :

Abu Hurairah radliyallahuanhu berkata, ”Kami pernah berdiskusi tentang lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan,” (HR. Muslim)

5. Malam dengan ciri tertentu

Ciri yang lain dari malam Qadar adalah malam itu terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan). Dasarnya adalah hadits Ubadah bin Shamit radhiyallahuanhu berikut ini :

“Malam itu adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu,” (HR. Ahmad).

Namun, jangan khawatir karena kita ternyata masih bisa mengenali cirri-cirinya. Menurut ustadz Ahmad Zaky ada 4 cirinya.

Ciri-ciri orang yang mendapat Malam Lailatul Qadar


1. Orang tersebut selalu ingin dan berusaha menjadi yang terbaik dimata Allah maupun manusia.
2. Orang tersebut selalu merasa kurang dalam beribadah, padahal seluruh ibadah wajib maupun sunah sudah ia kerjakan.
3. Ia menjadi orang yang tak sombong kepada atasan maupun bawahannya.
4. Dari segi wajah ia terlihat lebih bersinar dan enak dipandang mata, dan ini hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang dekat dengan Allah.

Dahulu, Nabi Muhammad SAW bersungguh-sungguh untuk menghidupkan sepuluh hari terakhir tersebut dengan amalan-amalan melebihi waktu lainnya. Sebagaimana yang istri beliau Ummul Mu’minin Aisyah RA pernah katakan :

يَجْتَهِدُفِىالْعَشْرِالأَوَاخِرِمَالاَيَجْتَهِدُفِىغَيْرِهِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim)
SHARE ARTIKEL