Kisah Dosen Meninggal Seusai Shalat Maghrib, Bermukena, Sambil Bawa Al-Quran

Penulis Unknown | Ditayangkan 17 Apr 2017
Setiap muslim pasti ingin meninggal dalam keadaan khusnu khatimah, yakni dalam keadaan yang islami dan sangat dimuliakan. Seperti kejadian seorang dosen dari Universitas Kebangsaan Malaysia, dimana kisah meninggalnya membuat banyak orang kagum.

Kisah Dosen Meninggal Seusai Shalat Maghrib, Bermukena, Sambil Bawa Al-Quran
Gambar diambil dari tribunnews
BACA JUGA: Naik Pesawat di Roma, Gadis Indonesia Ini Dipaksa Copot Hijab. Alasannya Tidak Manusiawi

Dikutip dari indozone, adalah dosen Zakariah Binti Muhammadun yang meninggal setelah shalat maghrib pada Jumat (7/4), bahkan saat itu dia juga masih memegang Al-quran yang baru saja dibacanya. Kisahnya menjadi viral setelah diupload oleh akun facebook Pencetus Ummah Rahmat Ikhsan.

"Dia berjemaah salat maghrib bersama suami. Setelah salat beliau melanjutkan membaca al-Quran sambil menunggu waktu salat Isya, sementara suaminya turun ke bawah. Saat suaminya naik kembali ke atas, dilihatnya istri kesayangan terbaring masih memakai mukena, dan tangannya memegang erat al-Quran," tulisnya.

Akun tersebut juga menceritakan bagaimana keseharian sang dosen yang membuat banyak orang terharu.

"Dia tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sakit, dan ia melakukan semuanya seperti biasanya

1. Dia akan bangun pada pukul 4.30 pagi, mandi, salat dan membaca al-Quran sambil menunggu waktu Subuh. Dia melakukan kegiatan ini bahkan pada hari libur.

2. Dia berhasil menghafal Surat Al Kahf, Al Mulk, Al Waaqi'ah dan Yasin. Almarhumah kini sedang mencoba menghafal Al Baqarah.

3. Disela-sela kegiatan rutinnya ia akan mendengarkan bacaan Al-Quran saat dalam perjalanan pergi pulang dari tempat kerja.

4. Dia dengan sabar merawat ibunya yang sedang tak sehat dalam jangka waktu yang cukup lama.

5. Tidak ingat kapan terakhir ia marah karena kehidupannya selalu tersenyum dan tertawa.

6. Almarhumah selalu bersyukur, turun ke manusia di bumi, dan selalu membantu mereka yang membutuhkan, orang yang sangat ramah, mentor yang sangat bertanggung jawab.

7. Setiap Ramadhan, bersama2 dengan teman kantor, ia menggunakan waktu istirahat dengan memimpin sesi tadarrus. Juga bersedekah buah kurma pada teman-teman satu kantornya.

8. Sangat pemurah dan rajin bersadaqah. Setiap kali ada pengajuan permintaan bantuan dari anak yatim, dll ia tidak pernah menolaknya, ia juga membayar tagihan listrik musola."

Siapa yang tidak inginkan meninggal dalam keadaan seperti ini?
SHARE ARTIKEL