Koran Jawa Pos Dianggap Lecehkan 400 Delegasi Oleh Netizen
Penulis Penulis | Ditayangkan 28 Feb 2017Ketua Mualaf Centre Indonesia (MCI) Steven Indra Wibowo ultimatum Jawa Pos untuk meminta maaf terbuka terkait wacana kolom pojok “Mr Pecut” edisi senin, 27 Februari 2017.

"Harga daging stabil tinggi. Dibanding kita, harga diri sapi ternyata lebih tinggi... Besok 400 delegasi Raja Salman tiba. Para calo di Puncak, mohon teriak lebih keras, vilaa... vilaaa!" demikian isi kolom pojok "Mr Pecut" edisi senin(27/2/2017).
BACA JUGA: Arab Saudi Berikan Beasiswa Kuliah Gratis Di LIPIA Kepada Putra-Putri Papua
Menurut Steven isi kolom pokok "Mr Pecut" tersebut sudah melewati batas dan berbahaya untuk hubungan bilateral antar bangsa yang bersahabat. Steven juga mengancam akan mensomasi harian Jawa Pos tersebut jika 2x24 jam tidak meminta maaf secara terbuka seperti yang dilansir dari berita-islamedia.id.
"Saya menunggu sejak post ini, 2 X 24 jam konfirmasi resmi dari jawapos group dan permohonan maafnya secara terbuka, ini sudah melewati batas dan berbahaya untuk hubungan bilateral antar bangsa yang bersahabat dan kami akan somasi anda melalui jalur hukum internasional atas penghinaan terhadap kepala negara sahabat. Jawa Pos silahkan konfirmasinya dan permohonan maafnya di media cetak kalian" tantang Steven di akun Facebook pribadinya.
BACA JUGA: Setelah Membuat Rubrik Kontroversial, Akhirnya Pihak Jawa Pos Minta Maaf Terbuka Terkait Tulisan Pelecehan Terhadap 400 Delegasi Raja Salman

"Harga daging stabil tinggi. Dibanding kita, harga diri sapi ternyata lebih tinggi... Besok 400 delegasi Raja Salman tiba. Para calo di Puncak, mohon teriak lebih keras, vilaa... vilaaa!" demikian isi kolom pojok "Mr Pecut" edisi senin(27/2/2017).
BACA JUGA: Arab Saudi Berikan Beasiswa Kuliah Gratis Di LIPIA Kepada Putra-Putri Papua
Menurut Steven isi kolom pokok "Mr Pecut" tersebut sudah melewati batas dan berbahaya untuk hubungan bilateral antar bangsa yang bersahabat. Steven juga mengancam akan mensomasi harian Jawa Pos tersebut jika 2x24 jam tidak meminta maaf secara terbuka seperti yang dilansir dari berita-islamedia.id.
"Saya menunggu sejak post ini, 2 X 24 jam konfirmasi resmi dari jawapos group dan permohonan maafnya secara terbuka, ini sudah melewati batas dan berbahaya untuk hubungan bilateral antar bangsa yang bersahabat dan kami akan somasi anda melalui jalur hukum internasional atas penghinaan terhadap kepala negara sahabat. Jawa Pos silahkan konfirmasinya dan permohonan maafnya di media cetak kalian" tantang Steven di akun Facebook pribadinya.
BACA JUGA: Setelah Membuat Rubrik Kontroversial, Akhirnya Pihak Jawa Pos Minta Maaf Terbuka Terkait Tulisan Pelecehan Terhadap 400 Delegasi Raja Salman