Wanita yang Cakari Polisi: Dia dan Keluarga Minta Maaf kepada Aiptu Sutisna Sampai Nangis-Nangis

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 17 Dec 2016
Wanita yang Cakari Polisi: Dia dan Keluarga Minta Maaf kepada Aiptu Sutisna Sampai Nangis-Nangis
Dora Natalia cium tangan Aiptu Sutisna, Polisi yang Sempat diamuknya di jalanan

Dora Natalia Singarimbun, pegawai Mahkamah Agung ini tiba-tiba viral dan menjadi trending topik. Lagi-lagi bukan karena hal positif, kekuatan media sosial membuat wanita itu begitu malu karena perlakuanya kepada seorang petugas lalu lintas yang belakangan diketahui bernama Aiptu Sutisna. Dora kala itu akan ditilang karena telah melanggar jalur busway. Namun apa yang dilakukan perempuan ini dikecam oleh ribuan netizen. Selengkapnya baca disini: Ini Profil Wanita yang Cakar Polisi, Dora Natalia Pegawai MA Lulusan S2 Manajemen

Jumat (16/12/2016) siang, suasana kantor Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya berubah menjadi haru. Sebab, saat itu Dora Natalia datang untuk meminta maaf kepada Aiptu Sutisna -polisi yang telah ia cakari-.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Indra Jafar menceritakan suasana pertemuan tersebut. Ia menceritakan, pada Jumat pagi, Dora menghubunginya dan meminta untuk bertemu dengan Sutisna.

"Jadi kemarin dari pihak Ibu Dora beserta keluarganya tiba-tiba ingin menemui kami di kantor pagi-pagi. Tapi kemarin kita ada launching e-Tilang, jadi kita bilang saja, 'nanti saja siang jam 14.00 WIB'," ujar Indra seperti diberitakan Kompas.com.

Baca Juga: Gara-Gara Cakari Polisi, Status Facebook Dora Natalia Curhat Gaji Kecil Jadi Viral

Pada pukul 14.00 WIB, Dora beserta keluarganya mendatangi kantor Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Bahkan, Dora ditemani Ibundanya yang datang dari Medan, Sumatera Utara.

Setelah bertemu, lanjut Indra, Dora mengungkapkan bahwa ingin meminta maaf kepada Sutisna dan segenap anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya lainnya.

Dora mengaku, tidak ada niatan untuk melakukan perbuatan tidak menyenangkan terhadap Sutisna pada Selasa 13 Desember 2016. Indra menyampaikan, dengan kebesaran hatinya, Sutisna memaafkan Dora. Bahkan, Sutisna mengaku sudah memaafkan Dora sebelum meminta maaf.

"Setelah itu salaman-salaman. Saya lihat kemarin itu penuh rasa haru. Mereka nangis-nangis. Saya pikir itu bukan sesuatu yang dibuat-buat, Bu Dora sampai tidak bisa berkata apa-apa karena melihat kemuliaan Pak Sutisna ini dan melihat kesabarannya. Kemudian Ibunya pun datang jauh-jauh dari Medan sampai ikut nangis," ucap dia.

Indra menilai, tangisan Dora tidak dibuat-buat. Ia merasa tangisan Dora tulus karena telah menyesal berbuat tidak menyenangkan terhadap Sutisna.

Sutisna memaafkannya dengan ikhlas. Tidak ada unsur paksaan atau pun diming-imingi imbalan agar dapat memaafkan perbuatan Dora. Indra beranggapan kejadian yang menimpa Dora dan Sutisna dapat diambil sebagai pelajaran yang berharga.

Sosok Sutisna, menurut Indra, bisa menjadi teladan bagi anggota polisi lainnya. Meskipun letih bekerja mengatur lalu lintas, Sutisna tetap sabar setelah mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari Dora. Dia tidak melakukan perlawanan sama sekali. Indra sangat mengapresiasi kesebaran dari Sutisna.

"Ini (Sutisna) bisa menjadi contoh dan tauladan, bahwa walaupun letih dan capek tapi masih bisa bersabar. Ini luar biasa," kata Indra.
"Hikmah bagi Bu Dora ini sangat memalukan dan ini pelajaran berat bagi beliau sampai kalau dilihat psikisnya kemarin itu sampai tidak bisa berkata-kata," tambah dia.

Mengenai kelanjutan proses hukum dalam kasus ini, Indra menyerahkan segalanya kepada kedua belah pihak dan penyidik. Sebab, setelah insiden tersebut, Sutisna telah membuat laporan polisi ke Polres Metro Jakarta Timur. Saat ini, penyidik Polres Jakarta Timur sedang mendalami peristiwa tersebut.

"Kalau itu kembali ke Pak Sutisna, kita serahkan ke penyidik untuk proses itu. Proses itu di luar ranah kita. Enggak tahu kedepannya seperti apa tergantung mereka berdua. Kita lihat saja," kata dia.
SHARE ARTIKEL