Niatnya Tinjau Kerusakan Jalan, Pak Bupati Malah Dipalak Preman. Beginilah Akhirnya...

Penulis Unknown | Ditayangkan 13 Nov 2016
Kejadian unik sekaligus tak menyenangkan baru saja dialami rombongan Bupati Sarolangun, Arief Munandat saat kunjungan kerja ke Sepintun, Kecamatan Pauh.

Niatnya Tinjau Kerusakan Jalan, Pak Bupati Malah Dipalak Preman. Beginilah Akhirnya...

BACA JUGA: Semakin Kamu Berusaha Untuk Menerima & Ikhlas, Perasaan Akan Semakin Tenang

Bukannya dipersilahkan, mereka malah dipalak oleh beberapa oknum warga dan tidak diperbolehkan lewat sebelum memberikan uang 100 ribu permobil. Saat berangkat mereka aman-aman saja. Tapi ketika ingin balik ke Sarolangun, mereka diportal oleh warga.

Dikutip Wajibbaca dari Tribunnews, Sempat terjadi ketegangan antara oknum masyarakat dengan rombongan Pj Bupati. Sebab oknum warga ingin meminta uang siapa saja warga yang melintas di Jalan tersebut.

Setelah diberikan uang, portal dari kayu dan bambu yang dipasang ditangah jalan itu akhirnya dibuka. Pj Bupati Sarolangun, Arief Munandar dikonfirmasi sejumlah wartawan membenarkan informasi kejadian tersebut.

Dia mengatakan, yang melakukan pemalakan tersebut adalah oknum masyarakat. “Tidak semua masyarakat Lamban Sigatal yang melakukan pemortalan itu,” kata Pj Bupati.

Menurut Pj, oknum-oknum masyarakat yang memportal jalan itu hanya mengambil kesempatan di tengah kesulitan masyarakat saat ini. Apa lagi saat ini kondisi jalan di wilayah terebut sedang rusak parah.

”Jadi jangan ada masyarakat yang aji mumpung, jangan ada yang mengambil keuntungan ditengah kesulitan seperti saat ini,” sesal Arief.

Arief menceritakan, oknum masyarakat melakukan hal itu karena merasa mereka sudah memperbaiki jalan yang rusak dengan menggunakan dana pribadi mereka.

Tetapi mereka meminta imbal baliknya dengan membanderol setiap kendaraan yang lewat. ”Itu sangat menyalahi aturan yang ada, rombongan saya (Pj bupati) saja digitukan, apalagi masyarakat biasa. Boleh meminta sumbangan tapi tidak membanderol harga, apalagi sampai Rp 100 ribu,” kesalnya.

Arief juga masih meluapkan kekesalannya, dengan mengategorikan perbuatan yang dilakukan oknum masyarakat tersebut sudah masuk kedalam ranah pidana. Namun, Arief masih menolelir, karena mengingat kondisi yang sulit seperti ini, mungkin memaksa oknum melakukan perbuatan tersebut.

”Tidak kita bawa ke ranah pidana, tapi akan kita panggil yang bersangkutan melalui Camat dan Kadesnya. Kita beri pengarahan dan pembinaan, agar tidak terulang lagi,” pungkasnya. Hmmm.. ada-ada saja ya. Untung saja hanya minta palak 100 ribu. Bagaimana menurutmu?
SHARE ARTIKEL