"Mereka (ISIS) seperti Api, Api Harus Dilawan dengan Api", ungkap Tentara Perempuan Yazidi

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 22 Nov 2016


Dalam kepedihan yang tengah dirasakan akibat ulah ISIS, perempuan muda bisa dibilang mengalami perlakuan paling buruk. Ribuan diculik dan dijual sebagai budak seks. Ribuan lainnya masih hilang.

Tentara Peshmerga, Najwa Ali Ismail, mengatakan, "Militan menculik anak-anak perempuan dan saudara perempuan kami dan menjual mereka di kota-kota lain.”

“Saya bergabung dengan Peshmerga untuk membela tanah air saya," dikutip dari Kompas.

Sejak ISIS merebut sebagian besar wilayah itu, brigade itu telah berkembang menjadi ratusan, dan ribuan perempuan Yazidi lainnya telah meminta untuk bergabung.

BACA JUGA : Tumpahan Isak Tangis Umat Kristiani Meluap, Gereja Tua di Irak Hancur Dibom ISIS

Ketika ISIS datang dan melakukan kejahatan yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa hampir sama dengan genosida, puluhan ribu orang Yazidi melarikan diri ke pegunungan yang mengelilingi kota Sinjar.

Ribuan meninggal karenanya. Lainnya dibantai di Sinjar dan dibuang di kuburan massal yang mereka gali sendiri di bawah paksaan.

Kapten Xatun Ali, tentara Peshmerga lainnya mengatakan, "Setiap senjata yang kami gunakan di garis depan adalah untuk membela anak-anak prempuan dan orang-orang kami.”

Ia melanjutkan, “Sebagai orang Yazidi, kami tidak mau menyerang dan membunuh orang. Tetapi kini teroris meledakkan diri dan membunuh orang. Mereka seperti api. Kami harus melawan api dengan api."

Ia berjuang di garis depan ketika Sinjar dikuasai tentara Peshmerga setahun lalu, terang Xatun

Pasukannya berlatih untuk mempertahankan tidak hanya sesama orang Yazidi tetapi juga Kurdistan, wilayah mereka yang semi otonomi di Irak, dari siapa pun yang akan membahayakan mereka.
SHARE ARTIKEL