Naudzubillah, Inilah Orang Yang Paling Berat Siksanya Di Hari Kiamat.

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 26 Jul 2016

Naudzubillah, Inilah Orang Yang Paling Berat Siksanya Di Hari Kiamat.
Orang yang paling berat siksanya
Datangnya hari akhir merupakan sudah menjadi ketetapan Allah SWT dan hanya Allah yang tahu. Dan pada hari itu semua amal ibadah manusia akan dihitung dalam hal ini di hisab. Mana yang baik timbangan dan mana yang buruk timbanganya yakni orang yang melakukan segala dosa kemaksiatan tapi minim amal ibadah. Siapakah orang yang paling buruk amalnya, hingga hari kiamat nanti paling berat siksanya?

Dalam Islam, Allah telah melarang seseorang untuk menggambar atau membuat patung menyerupai makhluk hidup, baik itu berupa hewan maupun manusia. Diantara larangan itu ada dalam beberap hadits Rasulullah saw seperti berikut ini:

إِنَّ أَصْحَابَ هَذِهِ الصُّوَرِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُعَذَّبُونَ ، فَيُقَالُ لَهُمْ أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ

“Sesungguhnya pembuat gambar ini akan disiksa pada hari kiamat. Dikatakan pada mereka, “Hidupkanlah apa yang telah kalian ciptakan (buat).” (HR. Bukhari no. 2105 dan Muslim no. 2107)

Dalam riwayat lain disebutkan,

إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمُصَوِّرُونَ

“Sesungguhnya orang yang peling berat siksanya di sisi Allah pada hari kiamat adalah al mushowwirun (pembuat gambar).” (HR. Bukhari no. 5950 dan Muslim no. 2109).

Baca Juga : Ingin Shalat Khusyu’? Maka Lakukan 6 Hal Ini!

Banyak ulama yang menerangkan bahwa hadits diatas adalah dalil larangan membuat patung, lebih dari itu, patung adalah bentuk kesyirikan yang pernah dilakukan oleh kaum musyrikin quraish sebelum diutusnya Nabi Muhammad saw.

Menyembah berhala/patung secara dalil sudah jelas dalam al-Quran dan al-Hadits, dan itu mutlak tidak bisa kita tolak. Meski demikian, masih ada juga orang yang meyakini dan menyembah patung buatan manusia untuk dijadikan sesembahan. Karena keberagaman agama di Indonesia, tanpa harus di sebutkan banyak agama yang masih menyembah patung-patung.

Secara naluri akal, tidakkah mereka berfikir bahwa patung itu adalah makhluk/buatan manusia itu sendiri? Ia tidak bisa berbicara, berfikir atau bahkan melakukan apapun kecuali hanya diam. Lantas, mengapa ia disembah? Bukankah ketika si patung itu diludahi, diinjak-injak, atau bahkan di hancurkan ia tidak bisa melakukan apa-apa? Tentunya, karena ia cuman patung.

Salah satunya adalah video berikut, seorang warga tionghoa yang mengamuk dan mencaci maki "Tuhan"nya karena suatu sebab, hingga pada akhirnya dia membanting dan menghancurkan "Tuhan"nya hingga berkeping-keping.


Mudah-mudahan di hari akhir nanti ketika dihisab timbangan amal baik kita akan lebih banyak, lebih berat dan lebih baik daripada amal buruk kita. Maka sepatutnya semasa hidup didunia yang tak lama ini kita kita selalu berusaha untuk melakukan ibadah dan segala amal kebaikan.

SHARE ARTIKEL