Yang Udah Nikah, Pasti Pernah Bertengkar Hanya Karena 5 Hal Sepele Ini

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 30 Jun 2016
Yang Udah Nikah, Pasti Pernah Bertengkar Hanya Karena 5 Hal Sepele Ini
Bertengkar kecil memang wajar, namu menjadi tak wajar bila terus terusan
Mungkin bila tidak bertengkar  jadi ada yang kurang. Apalagi pasangan muda, mereka masih saling menuntut agar semua perfect. Padahal tidak ada yang sempurna kecuali Allah Yang  Maha Sempurna. Karena itu harusnya saling filter dulu sebelum meluapkan kemarahan.

Memang pasangan yang harmonispun atau serukun apapun pasangan pastilah pernah ada pertengkaran yang terjadi. Masalah dan konflik itu bagai percikan yang akan selalu hadir dalam sebuah hubungan. Pertengkaran-pertengkaran tertentu bahkan bisa membuat hubungan makin mesra.

Ada sejumlah pertengkaran yang masih bisa disebut wajar dan normal. Bahkan pasangan yang harmonis dan rukun pun pernah mengalami pertengkaran ini. Bertengkar dengan suami itu wajar asal tetap bisa diatasi dengan kepala dingin. Dan berikut ini beberapa jenis pertengkaran yang masih dalam tahap normal dan pernah dialami oleh sebagian besar pasangan.

1. Soal Pelukan

Wanita umumnya suka dengan pelukan. Pelukan akan membuatnya merasa dicintai dan dilindungi. Hanya saja tak semua pria suka memberi pelukan atau berinisiatif memberi sentuhan yang menenangkan hati sang istri. Hal ini pun bisa memicu konflik dan pertengkaran sendiri.

Untuk hal ini, seorang wanita perlu punya inisiatif sendiri untuk menjalin komunikasi. Dilansir dari rd.com, Elizabeth Lombardo penulis buku A Happy You: Your Ultimate Prescription for Happiness told Woman’s Day mengatakan kalau istri perlu mengatakan ini pada suami, "Saat kamu menggenggam tanganku atau memelukku, kamu kembali menyadarkanku kalau kamu mencintaiku." Wanita kadang perlu sedikit memberi penjelasan agar pria bisa lebih mengerti dan tak sekadar menduga-duga.

2. Perkataan “Nggak ada apa-apa kok”

Biasanya ini pemicunya adalah pihak wanita. Saat suamimu melihatmu bete lalu bertanya ada apa, kamu dengan mudahnya bilang, "Nggak ada apa-apa kok." Lalu suamimu menganggap jawabanmu itu memang jawaban yang sesungguhnya jadi dia tak menanyaimu hal lain lagi. Tapi ternyata di balik kalimat itu, kamu menyimpan kekesalan tertentu, misalnya karena suamimu lupa dengan hari pernikahan kalian.

Baca Juga : Seorang Istri, 3 Bulan Tak Mampu Memandang Wajah Suaminya.

Meski mungkin kamu kesal atau ngambek, nggak ada salahnya kok untuk memberi penjelasan padanya akan penyebab sesungguhnya kamu marah. Coba bilang, "Aku sedih karena kamu lupa dengan hari pernikahan kita." Utarakan rasa sedih dan kecewamu. Kalau dia pengertian, dia pasti akan berusaha untuk memperbaiki kesalahannya.

3. Masalah Klasik yaitu Uang

Uang juga bisa jadi sumber konflik atau pertengkaran dalam hubungan. Saat sudah berumah tangga, perlu membangun komitmen dari awal akan urusan uang dan finansial dalam keluarga. Tak hanya soal pemasukan dan pengeluaran tapi juga gaya hidup.

Gilda Carle, PhD menyarankan agar pasangan suami istri punya tiga rekening, "Satu rekening 'kamu', satu rekening 'aku' dan satu rekening 'kita." Dengan begitu ada kebebasan untuk membelanjakan uang pribadi yang kita punya tapi juga ada tanggung jawab untuk bisa mengontrol keuangan tetap stabil.

4. Soal Kebiasaan Mandi

Tinggal serumah sebagai suami istri pastilah kebiasaan-kebiasaan kecil jadi pemicu pertengkaran. Termasuk soal kebiasaan mandi. Pasti ada saja kebiasaan mandi pasanganmu yang bikin jengkel. Pun sebaliknya, suamimu mungkin juga pernah marah soal kebiasaan mandimu.

Untuk mengatasi hal ini, coba nyalakan selera humormu. Soal kebiasaan mandi ini memang perlu dikompromikan. Jangan sampai malah dibesar-besarkan dan memicu konflik yang lebih besar.

5. Soal Tamu

Menerima tamu ke rumah memang menyenangkan. Rumah jadi terasa lebih semarak dan pasti menyenangkan bisa bertemu banyak orang di rumah. Hanya saja soal ini bisa meninggalkan masalah tersendiri.

Menyambut tamu perlu persiapan. Setelah tamu pulang, kesibukan di rumah pun masih akan berlanjut seperti bersih-bersih rumah. Dan kalau tak ditangani bersama-sama, hal ini bisa memicu konflik sendiri. Memang ada baiknya untuk membahas dulu tamu yang akan datang dan apa yang akan dilakukan setelah tamu pulang.

Memang 5 hal diatas adalah masalah yang wajar, namun menjadi tak wajar bila akhirnya hal ini memicu pertengkaran yang agak besar. Untuk itu satu sama lain bisa saling mengalah, tak ada pembenaranya membesarkan masalah untuk menambah pertengkaran dalam rumah tangga.
SHARE ARTIKEL