Ibu yang Sempat Viral di Banten Karena Kelaparan, Kini Telah Meninggal

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 21 Apr 2020

Ibu yang Sempat Viral di Banten Karena Kelaparan, Kini Telah Meninggal

Seorang Ibu meninggal karena kelaparan ditengah wabah corona - Image from www.inews.id

Innalillahi wainna ilaihi raji'un

Masih ingat ibu yang menangis tersendu-sendu karena kelaparan ini?

Kini ia telah meninggal dunia, masih kemarin satu keluarga asal Banten ini viral di medsos karena kelaparan 2 hari tak makan akibat tak punya uang. Wabah pandemi ini membuat keluarga ini tak memiliki penghasilan

Pekan lalu, satu keluarga asal kota Serang, Banten, sempat viral di media sosial karena kelaparan akibat tak punya uang untuk membeli makanan.

Wabah corona jenis baru atau covid-19 memang membuat keluarga ini tak memiliki penghasilan dari pekerjaan memulung barang bekas.

Pagi ini, Selasa (21/4/2020), informasinya satu dari anggota keluarga itu telah meninggal dunia.

Yuli, nama ibu rumah tangga dari keluarga yang kelaparan itu, kabarnya meninggal dunia di rumahnya kemarin diduga karena kelaparan.

Adapun suami Yuli, Kholid menjelaskan bahwa pagi hari sebelumnya istrinya masih sempat berbincang di rumah.

Yuli sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda sakit. Bahkan ia masih berbincang-bincang dengan keempat anaknya.

Hingga pukul 13.00 WIB, Yuli masih seperti biasa berinteraksi dengan keempat anaknya sambil merapikan bantuan dari masyarakat.

Namun pada jam 2 siang, Kholid mendapati kabar dari sang anak bahwa istrinya pingsan.

“Pingsan dibawa ke puskesmas pukul 15.00 tapi ya itu puskesmas bilangnya sudah tidak ada (meninggal),” ujarnya.

Baca Juga: Bongkar Deretan Teori Konspirasi tentang Corona yang Menyesatkan

Menangis kelaparan

Sebelumnya diberitakan, sambil menggendong buah hatinya yang masih kecil, Yuli tak kuasa menahan tangisnya.

Air matanya bercucuran menceritakan nasib keluarganya yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi wabah virus corona jenis baru atau Covid-19.

Suaminya Kholid merupakan pemulung yang juga kena imbas akibat adanya pandemi corona.

Dalam video yang beredar di sosial media, sambil menangis, ibu dari empat anak ini mengatakan, sudah dua hari tidak makan.

"Dua hari (tidak makan), diem aja sampai saya sedih," ujarnya.

Untuk mengganjal lapar, ia disebut hanya meminum air galon isi ulang selama dua pekan.

Ketika ditanya soal bantuan dari pemerintah, Yuli mengaku belum mendapatkannya.

"Belum ada (bantuan), saya udah ngajuin katanya kalau yang masih dapat gaji mah enggak dikasih, enggak di acc dari awalnya tuh karena kerjanya kan di dinas,"

Padahal kan bukan di dinas ini mah wiraswasta jadi per hari digajinya dibayarnya.

Kalau masuk Rp 25 ribu, kalau sakit gak ini gak dikasih.

Kemarin aja mertua meninggal kan lama enggak masuk dipotong," ungkapnya sambil terisak.

Baca Juga: Masih Mampu dan Punya Persediaan, Warga Kembalikan Bantuan Sembako

Pemkot Serang angkat suara

Terkait kematian warganya karena kelaparan ditengah wabah virus corona, Kadis Kominfo Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Banten Hari Pamungkas mengatakan bahwa pihaknya telah maksimal dalam merespons informasi yang dialami oleh Yuli sebelum meninggal dunia. Salah satunya yakni dengan menyalurkan bantuan sembako.

"Sebelumnya kan di berita ramai keluarga almarhumah nahan lapar sampai minum air galon. Keluarga almarhumah itu sudah terdata penerima bantuan masyarakat terdampak Covid-19, sabtu kemarin pihak Pemkot sudah berikan bantuan itu," kata Hari saat dikonfirmasi dari Jakarta, Selasa (21/4/2020).

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota serang ini pun mengajak masyarakat untuk bekerja sama melawan penyebaran virus corona.

Menurutnya, Pemkot memiliki keterbatasan dalam menghadapi wabah virus corona.

"Pemkot Serang tanggung jawab untuk masyarakatnya, kami berupaya maksimal untuk kebutuhan masyarakat. Jangan lagi ada saling menyalahkan, sama-sama kita lagi ikhtiar menyelesaikan masalah pandemi ini " ujarnya.

Semoga kejadian menyedihkan ini tidak terulang lagi. Untuk warga yang masih mampu, mari membantu sesama yang membutuhkan.

Insya Allah akan diganti dengan pahala yang berlimpah oleh-Nya.

SHARE ARTIKEL