Bagaimana Rakyat Kecil Mencari Nafkah Jika Wabah Corona Terus Berlangsung?

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 31 Mar 2020

Bagaimana Rakyat Kecil Mencari Nafkah Jika Wabah Corona Terus Berlangsung?

Imbas corona pada rakyat kecil - Image from star.grid.id

Corona membuat masyarakat miskin 'terbungkam'.

Kebijakan WFH tak bisa dirasakan oleh semua warga, bahkan tak sedikit warga yang perekonomiannya terganggu akibat kebijakan ini. Banyak pekerja harian yang harus tetap menjalani aktivitasnya demi menghidupi keluarga. Apa jadinya jika mereka ini jika sudah diterapkannya kebijakan lockdown

Artikel ini dibuat berdasarkan pertanyaan di Quora Indonesia, "Bagaimana cara rakyat kecil menghasilkan uang jika wabah Covid-19 terus berlangsung? Adakah bantuan dari negara untuk pekerja yang menganggur?"

1. Dijawab di Quora Indonesia oleh Nugroho Ardyanto

Entahlah. Saya jualan mie ayam di jogja. Itu artinya saya mencari nafkah harian. Kalau orang orang bisa melakukan WFH saya tidak bisa. 

Kalau saya tidak jualan itu artinya saya tidak dapat uang. Uang tabungan hanya dalam beberapa hari akan habis. 

Anak istri juga perlu di nafkahi. Tagihan tetap jalan terus. Cicilan bank tetap ditagih. Sementara jualan pun omzet merosot. 

Jadi orang seperti saya dalam keadaan terjepit, semua serba salah. Bank sampai saat ini tidak ada kebijakan soal cicilan pinjaman. Bantuan dari pemerintah tidak ada. Pusat atau daerah sama saja.

Disalahin orang-orang karena tidak diam dirumah saja tanpa tahu alasan kenapa saya tidak bisa diam dirumah.

Gila memang. Bukannya saya tidak takut tertular corona. Tapi saya lebih takut gagal bayar cicilan bank , lebih takut lagi kalau saya gagal menafkahi keluarga saya.

Tadi pagi (23/3/2020) saya mendengarkan separuh Sri Sultan HBX di radio. Di situ disinggung juga soal pinjaman kepada bank yang nanti akan diatur oleh pemprov. 

Saya jadi agak tenang karena Sultan mengingat kami yang UMKM. Saya masih mantau kabar terus. Semoga ada kabar baik lagi. 

24/3/2020, Dapat info dari mas Muh Syarief tentang POJK 11/2020 sudah diberlakukan.

Terima kasih lagi mas. Secepatnya saya atur waktu ke bank.

Jam 7:10 PM

Barusan baca status bagian kredit bank tempat saya pinjam.

Bagaimana Rakyat Kecil Mencari Nafkah Jika Wabah Corona Terus Berlangsung?

Jawaban Nugroho Ardyanto - Image from id.quora.com

Jadi bingung. Streees….ha ha ha

30 maret 2020

Tadi pagi sudah kebank. Ketemu bagian kredit. Saya bisa ikut program relaksasi. Pilihannya ada 6 bulan dan 12 bulan. Saya milih yang 6 bulan, saya hanya bayar bunga pinjaman saja. 

Terima kasih banyak. Ini sangat membantu saya. Tapi saya belum bisa dirumah saja karena syarat ikut relaksasi cicilan bulan ini harus dilunasi dulu. Jadi saya masih harus jualan lagi. Jatuh tempo makin dekat. 

Silahkan kawan kawan disini yang kesulitan cicilan pinjaman bisa menghubungi bank masing masing. Karena setiap bank syaratnya beda beda. 

Buat orang-orang diluar sana yang masih harus bekerja berjuang demi menafkahi keluarganya GBU. Tetap jaga kesehatan dan kebersihan.

Bagaimana Rakyat Kecil Mencari Nafkah Jika Wabah Corona Terus Berlangsung?

Jawaban Nugroho Ardyanto 2 - Image from id.quora.com

Baca Juga: Miskin Empati, Pasutri Belanja Pakai APD Ditegur Malah Ngeyel 

2. Dijawab di Quora Indonesia oleh Farha Dupont

Ibu dan ayah saya sehari-hari mencari nafkah dari usaha fotocopy di kawasan kampus Jakarta barat, dibantu 2–3 orang karyawan biasanya toko selalu ramai dengan mahasiswa dan perkantoran di sekitarnya. 

Saat presiden dan gubernur mengumumkan untuk meliburkan kampus, kantor, dan sekolah bisa dibilang pendapatan mereka turun sangat signifikan

Bahkan ayah pernah buka dari pagi-malam hanya dapat 10 ribu rupiah, jadi terpaksa ayah dan ibu saya memberlakukan sistem shift sehari masuk sehari libur untuk meminimalisir pengeluaran. 

Cukup besar pengaruhnya untuk keluarga kami, beruntung suami masih bisa sedikit membantu sekadar beli beras dan bahan2 makanan. 

Untuk karyawan ibu skrg mereka cukup timpang ekonominya :') pernah salah satu karyawan ibu sebut saja A numpang makan dirumah. 

Bahkan pernah ibu pemilik kosnya mendatangi rumah mengancam akan mengusir karyawan ibu (si A) Karena sudah nunggak.

Bagi rakyat kecil, keadaan ini ibarat membuat pincang. Semoga cepat berlalu..

Baca Juga: Cek Fakta, Benarkah Ruangan Ber-AC Tingkatkan Risiko Terpapar Corona?

3. Dijawab di Quora Indonesia oleh Nurul Hidayah

Well… mau ikut jawab sekedar mengeluarkan unek-unek selama masa #stayathome ini.

Saya kerja sebagai freelance tourist guide di Kalimantan Selatan, udah seminggu ini ngadem aja dirumah karena kerjaan cancel semua. 

Kerja harian kayak gini baru kerasa banget pas keadaan seperti ini, terutama yg bergerak di bidang pariwisata. 

Terpaksa meliburkan diri tanpa pemasukan sama sekali, tapi keperluan hidup dan cicilan jalan terus.

Yang bikin was-was ya KPR ini, walaupun subsidi ya tetap aja kan harus dibayar tiap bulan, berharap aja sih nanti ada kebijakan yg bisa meringankan. 

Ngarep boleh kan yak… :) secara semua ini belum jelas kapan akan berakhirnya.

Hampir semua negara memberlakukan pembatasan traveling atau lockdown sama sekali, kebayang donk betapa mengawang-awangnya nasib kami di bidang pariwisata ini, apalagi kayak kami yg dibayar harian gak jelas kapan bisa ada income lagi. 

Perlu berapa lama hingga semua stabil dan orang-orang mulai berplesiran kembali, semua gak jelas.

Tiket pesawat mulai turun harga, bahkan hotel-hotel menawarkan harga yang tidak biasanya, alias jauh dibawah harga normal. Tapi… gak ada yg mau…

What comes in our mind now when this will end, that's it.

Baca Juga: Cek Fakta, Benarkah Berjemur di Bawah Sinar Matahari Bisa Membunuh Virus Corona?

Bagaimana Rakyat Kecil Mencari Nafkah Jika Wabah Corona Terus Berlangsung?

Presiden Joko Widodo - Image from www.cnnindonesia.com

Tiga jawaban diatas sepertinya mewakilkan perasaan jutaan rakyat kecil lainnya, yang 'menangis' ditengah wabah corona yang melanda Indonesia seperti sekarang ini.

Terkait hal tersebut, Presiden Joko Widodo telah menyebutkan ada tiga prioritas kerja pemerintah dalam menghadapi pandemi virus corona.

"Tantangan ini harus kita hadapi dan harus kita jawab!" ujar Presiden dalam arahannya saat menggelar rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, seperti yang dilansir dari laman Kementerian Sekretariat Negara pada Jumat, 20 Maret 2020.

Presiden Jokowi telah menginstruksikan jajarannya untuk memotong rencana belanja yang dianggap tidak prioritas atau tidak terlalu penting di saat sekarang ini baik yang ada di APBN maupun APBD. 

Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta agar relokasi APBN dan APBD tersebut untuk tiga kegiatan prioritas pemerintah di tengah wabah virus korona.

"Yaitu yang pertama di bidang kesehatan, terutama dalam upaya pengendalian Covid-19. Yang kedua, social safety net, atau bantuan sosial. Yang ketiga, yang berkaitan dengan insentif ekonomi bagi pelaku usaha dan UMKM sehingga mereka bisa tetap berproduksi dan terhindar dari terjadinya PHK," ujar Presiden.

Baca Juga: Social Distancing Dianggap Tak Efektif, Jabar Akan Lakukan Karantina Wilayah

Adapun belanja anggaran berupa perjalanan dinas, belanja rapat, dan pembelian barang-barang yang tidak prioritas dimintanya untuk ditangguhkan terlebih dahulu. 

Instruksi tersebut berlaku untuk seluruh kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah.

"Daya beli masyarakat betul-betul harus menjadi perhatian kita terutama rakyat kecil. Arahkan anggaran itu ke sana," ujar Presiden.

Terkait kebijakan bantuan sosial pemerintah, Presiden Jokowi menekankan kepada jajarannya agar kelanjutan dan pelaksanaan program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Sembako, dan Beras Sejahtera (Rastra) bisa dilakukan sedini mungkin.

Hal yang sama juga berlaku bagi program rutin Dana Desa yang tidak hanya diminta untuk segera direalisasikan, namun juga diarahkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan padat karya tunai dan membantu penanganan virus corona di tingkat desa.

"Perlu saya tekankan sekali lagi bahwa program padat karya tunai di semua kementerian dan lembaga harus diperbanyak. Satu-dua kementerian sudah mulai, tapi menurut saya perlu diperbanyak di semua kementerian lagi," ujar Presiden.

Semoga kebijakan Presiden Jokowi dapat segera dirasakan oleh rakyat kecil, sehingga hidup mereka setidaknya masih berjalan mulus meskipun ditengah krisis seperti sekarang ini.

Kebijakan Pemerintah untuk Rakyat Kecil Selama Wabah Corona

SHARE ARTIKEL