Waktu Pelaksanaan dan Jumlah Sholat Rawatib Berdasarkan Beberapa Dalil
Penulis Fajar R | Ditayangkan 02 Sep 2019Untuk menambah amalan dari perintah ibadah wajib adalah dengan melaksanakan amalan sunnah.
Banyak sekali amalan sunnah yang dapat dilaksanakan salah satunya adalah shalat sunnah
Ada salah satu sholat sunnah yang dapat dilaksanakan yaitu shalat sunnah muaqqat.
Sholat sunnah muaqqat adalah sholat sunnah yang sudah ditentukan waktunya, termasuk diantaranya sholat sunnah rawatib.
Sholat sunnah rawatib yaitu sholat sunnah yang mengiringi sholat fardhu.
Di dalamnya terdapat sholat sunnah qabliyah dan ba’diyah.
Sholat sunnah rawatib yang biasa dilaksanakan sebelum sholat fardhu disebut dengan qabliyah
Sedangkan shalat rawatib yang dilaksanakan setelah sholat fardhu disebut ba'diyah.
Mengapa dinamakan qabliyah dan ba'diyah?
Karena dilakukan sebelum sholat fardhu maka dinamakan qabliyah, sedangkan dinamakan ba'diyah karena waktu pelaksanaanya setelah shalat fardhu.
Jadwal sholat rawatib atau waktu pelaksanaan sholat sunnah rawatib ini telah dijelaskan dalam sebuah hadits di bawah ini.
Ibnu Qudamah berkata: “ Setiap sunnah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai dari masuknya waktu shalat fardhu hingga shalat fardhu dikerjakan, dan shalat rawatib ba’diyah maka waktunya dimulai dari selesainya shalat fardhu hingga berakhirnya waktu shalat fardhu tersebut “ . (Al-Mughni 2/544)
Baik qabliyah atau ba’diyah sebaiknya dilaksanakan secara sendiri dan tidak dianjurkan berjamaah.
Berikut adalah ulasan mengenai waktu melaksanakan shalat sunnah rawatib beserta jumlah rakaatnya berdasarkan beberapa dalil.
Waktu Pelaksanaan dan Jumlah Sholat Rawatib Berdasarkan beberapa dalil - Image from safinah.id
Waktu Pelaksanaan dan Jumlah Sholat Rawatib Berdasarkan Beberapa Dalil
Apabila berpedoman pada beberapa kitab fiqih karangan dari madzhab syafi’i seperti I’anatuth Tholibin dan Ad Durorul Bahiyyah bahwa jumlah shalat sunnah rawatib ada 22 rakaat.
10 rakaat digolongkan sunnat mu’akad, Rasulullah SAW selalu membiasakan diri untuk melaksanakannya.
12 rakaat tergolong sunnah ghairu mu’akkad Rasulullah SAW tidak terlalu membiasakan untuk melaksanakannya.
Dengan rincian sebagai berikut :
- 4 rakaat sebelum dhuhur dan 4 rakaat setelahnya,
- 4 rakaat sebelum ashar,
- 2 rakaat sebelum maghrib,
- 2 rakaat setelahnya maghrib,
- 2 rakaat sebelum Isya dan 2 rakaat yang ringan setelah isya,
- 2 rakaat sebelum shubuh.
Akan tetapi dalam hal ini jumlah rakaat tidak dapat dipungkiri telah terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama, di mana perbedaan ini begitu membingungkan umat islam yang belum mengetahuinya berapa jumlah yang tepat dari shalat sunnah rawatib.
Karena dari itu selengkpanya untuk mengetahui pendapat-pendapat dari kalangan ulama ada baiknya cermati dahulu ulasan berikut ini sehingga tidak sampai salah menanggapinya. Juga silahkan ambil salah satu karena semuanya berdasarkan dalil-dalil.
1. Imam Ahmad, berpendapat :
Terdapat 10 rakaat dalam sehari semalam, yakni : 2 rakaat sebelum dhuhur, 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah maghrib, 2 Rokaat sesudah isya’ 2 rakaat sebelum subuh.
Pendapat tersebut sesuai dengan hadits Nabi saw riwayat Ibnu Umar ra yang mengatakan :
حَفِظْتُ مِنَ النَّبِيِّ عَشْرَ رَكَعَاتٍ، رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا، وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِى بَيْتِهِ، وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِى بَيْتِهِ، وَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الصُّبْحِ. (متفق عليه) وَفِى رِوَايَةٍ : وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْجُمْعَةِ فِى بَيْتِهِ. وَلِمُسْلِمٍ : كَانَ إِذَا طَلَعَ اْلفَجْرُ لاَ يُصَلِّيْ إِلاَّ رَكْعَتَيْنِ خَفِيْفَتَيْنِ (ابانة الأحكام، ص. ٤۹٦)
Saya ingat / hafal dari perbuatan Nabi saw, ada 10 rakaat sholat sunat rowatib, yakni,
2 rakaat sebelum dhuhur, 2 rakaat sesudah dhuhur, 2 rakaat sesudah maghrib di rumahnya, 2 rakaat sesudah isya’ di rumahnya, dan 2 rakaat sebelum shubuh. (HR. Bukhori : 1109, Muslim : 1184),
Riwayat lain : “2 rakaat setelah Jum’at di rumahnya”.
Imam Muslim menambahkan : “Ketika terbit fajar Rasulullah SAW tidak sholat kecuali 2 rakaat pendek”.
2. Imam Syafii berpendapat :
ada 16 Rokaat, yakni : 4 rakaat sebelum dhuhur, 2 rakaat sesudahnya, 4 rakaat sebelum ashar, 2 rakaat sebelum maghrib, 2 rakaat sesudah isya’, dan 2 rakaat sebelum shubuh.
Berpedoman pada hadits Nabi saw :
عَنْ أُمِّ حَبِيْبَةَ أُمِّ اْلمُؤْمِنِيْنَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قُلْتُ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمِهِ وَلَيْلَتِهِ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى اْلجَنَّةِ. (رواه مسلم والترمذي).
Dari Ummu Habibah Ummul Mukminin ra, berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa melakukan shalat 12 rakaat sehari semalamnya, maka dibangunkan baginya istana di sorga. (HR. Muslim 1198, Turmudzi 380).
وَزَادَ اَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ اْلمَغْرِبِ وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِ.
Imam Muslim menambahkan : 4 rakaat sebelum dhuhur, 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah maghrib, 2 rakaat sesudah isya’, dan 2 rakaat sebelum shalat fajar. Imam-imam Khomsah (5) menambahkan :
مَنْ حَافَظَ عَلَى اَرْبَعٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَاَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللهُ تَعَالَى عَلَى النَّارِ.
Barang siapa menjaga (membiasakan) 4 rakaat sebelum dhuhur, dan 4 rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan baginya api neraka. (Ibanatul Ahkam, jilid I, hal. 499)
Hadits Nabi saw riwayat Ibnu Umar ra :
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ رَحِمَ اللهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْر أَرْبَعًا ِ. (رواه احمد و ابو داود والترمذي)
“Allah memberi rahmat kepada seseorang yang (melakukan) shalat empat rakaat sebelum ashar”. (HR. Ahmad, Abu Dawud : 1079 dan Tirmidzi : 395).
3. Imam Abu Hanifah berpendapat :
12 Rakaat. Berpedoman pada hadits Nabi saw riwayat dari Ummu Habibah Ummul Mukminin, hadits No. 2 tanpa tambahan riwayat Imam Muslim, yakni : 4 rakaat sebelum dhuhur, 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah maghrib, 2 rakaat sesudah isya’, dan 2 rakaat sebelum shubuh.
4. Imam Malik berpendapat :
14 rakaat, yakni : 2 rakaat fajar, 4 rakaat sebelum dhuhur, 2 rakaat sesudahnya, 4 rakaat sebelum ashar, 2 rakaat sesudah maghrib. Berpedoman kepada amalan ahli Madinah. (Ibanatul Ahkam : I, hal. 503).
Sekian ulasan mengenai waktu pelaksanaan dan jumlah rakaat sholat rawatib. Semuanya sama baiknya, karena berdasarkan dari dalil yang jelas.