Bahagia itu Bukan dari Orang Lain, Tapi dari Diri Sendiri

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 02 Sep 2020

Bahagia itu Bukan dari Orang Lain, Tapi dari Diri Sendiri

Ilustrasi bahagia - Image from ruangmuslimah.co

Bahagia itu kita yang mencipta 

Terkadang kita menyalahkan orang lain atau kondisi jika merasa tak bahagia. Entah karena pasangan, pekerjaan, sekolah, tetangga, mertua dan lainnya. Padahal sumber bahagia itu diri sendiri. Dan untuk merasakan bahagia, kurangi lakukan hal ini 

Setiap orang tentu mendambakan kebahagiaan, baik itu di dunia maupun di akhirat. Padahal setiap orang tak perlu memimpikannya sebagai sekarang dan detik inipun dia bisa mencipta bahagianya sendiri. 

Sayangnya banyak yang tak tahu, bahwa merasa tak bahagia itu bisa jadi karena diri sendiri. Untuk itu, jangan remehkan efek kata-kata negatif yang sering diucapkan, terlebih jika ditujukan kepada diri sendiri. 

Tanpa kamu sadari, hal ini bisa jadi penghambat untuk hidup menjadi lebih bahagia di dunia dan akhirat.

"Rasa tak bahagia bisa datang dari banyak hal, seperti pekerjaan, lingkungan sekitar, hingga orang-orang terdekat," kata Pimpinan Majelis Taklim dan Dzikir Baitul Muhibbin, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi saat menyampaikan pesan hikmahnya, Selasa (1/9)

Namun, tahukah kita bahwa sebenarnya penyebab rasa tak bahagia justru paling sering muncul dari internal atau diri sendiri. 

"Mungkin tanpa disadari, kita sering mengucapkan hal-hal negatif yang menghambat," katanya. 

Habib Abdurrahman menyampaikan pesan dari Andrew Newberg, M.D dan Mark Robert Waldman dalam bukunya Words Can Change Your Brain mengungkapkan, bahwa bahasa sangat memengaruhi kelangsungan hidup manusia.

"Bahkan, satu kata saja memiliki kekuatan untuk memengaruhi emosi seseorang, seperti ungkapan ini yaitu, 'Saya akan mengerjakannya nanti.'"

Kalimat tersebut memang terdengar sepele dan bahkan biasa diucapkan. Padahal, menunda-nunda pekerjaan bisa memengaruhi rasa percaya diri dan produktivitas Anda: 

ثَبَتَ أَنَّ أَحَدَ الصَّحَابَةِ خَاطَبَ لِسَانَهُ وَقَالَ: يَا لِسَانُ قُلْ خَيْرًا تَغْنَمْ وَاسْكُتْ عَنْ شَرٍّ تَسْلَمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ تَنْدَمَ، إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «أَكْثَرُ خَطَايَا ابْنِ ءَادَمَ مِنْ لِسَانِهِ» رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ.

“Seorang sahabat berbicara dengan lisannya : “Hai lidah, katakan apa yang baik dan Anda akan beruntung, dan tetap diam tentang apa yang buruk sebelum Anda menyesalinya. Saya mendengar Rasulullah berkata: 'Sebagian besar dosa manusia berasal dari lidahnya.” 

Oleh sebab itu, mulai sekarang biasakan untuk mengucapkan segala hal yang baik. Termasuk untuk segera mengerjakan hal lain setelah menyelesaikan urusan sebelumnya.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Insyirah ayat 7: 

"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain."

Selain itu, pilihlah berkumpul dengan orang-orang yang baik agar energi yang didapatkan energi yang baik. Dibandingkan dengan orang-orang yang banyak bicara buruk. 

Semoga kita semua bisa mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

SHARE ARTIKEL