Macam Macam Rumah Adat NTT

Rumah adat NTT Mbaru Niang - Image from arsitur.com

Rumah Adat NTT – Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah lebih dari 17.000 pulau. Bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya, Indonesia juga sangat dikenal sebagai negara dengan kekayaan budaya yang melimpah. 

Ribuan suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke berkontribusi besar dalam menciptakan ragam adat dan budaya yang menjadi daya tarik yang sangat unik bagi negeri ini. Tidak hanya masyarakat lokal, namun warga dunia pun sangat mencintai kekayaan adat dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. 

Berbicara tentang adat dan budaya, tentunya hal ini sangat berkaitan erat dengan produk-produk unik yang dibuat oleh suku bangsa tertentu. Lagu daerah, tarian, pakaian, kerajinan hingga rumah adat merupakan sebagian kecil dari produk-produk budaya yang jumlahnya sangat melimpah di Indonesia. 

Keberadaan rumah adat tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga kita sebagai penduduk asli Indonesia. Rumah adat adalah produk budaya berbentuk rumah atau bangunan yang memiliki gaya arsitektur, dekorasi, fungsi, bahkan nilai filosofi yang diciptakan oleh suku bangsa tertentu.

Hampir setiap wilayah atau suku bangsa di Indonesia memiliki rumah adatnya sendiri yang memiliki perbedaan antara satu dan lainnya. Nusa Tenggara Timur atau sering disebut NTT merupakan salah satu provinsi yang terletak di wilayah timur Indonesia. 

Provinsi Nusa Tenggara Timur telah dikenal di dunia internasional sebagai salah satu wilayah yang memiliki kekayaan budaya yang melimpah. Rumah Adat NTT tentunya merupakan salah satu ragam budaya yang ada di provinsi tersebut yang sangat menarik untuk dipelajari.

Menarik untuk dibaca : Seorang Mahasiswa Temukan Desa yang Hampir Punah, Saat Masuki Pedalaman NTT

Disini, kami telah merangkum sejarah dan penjelasan lengkap mengenai Rumah Adat NTT yang dapat anda jadikan sebagai referensi utama dalam menambah wawasan kebangsaan.

Rumah Adat NTT

Sebagai sebuah provinsi yang terdiri dari beberapa pulau, Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki banyak jenis rumah adat. Beberapa wilayah yang tersebar di pulau-pulau yang terdapat di area Nusa Tenggara Timur memiliki rumah adatnya sendiri. 

Bahkan satu jenis rumah adat dapat terbagi lagi menjadi beberapa jenis rumah. Beberapa jenis Rumah Adat NTT yaitu Rumah Adat Musalaki, Rumah Adat Mbaru Niang, dan Rumah Adat Sao Ria Tenda Bewa Koanara.

Selain itu juga terdapat beberapa jenis rumah adat lainnya yang dapat dijumpai di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis Rumah Adat NTT.

Baca Juga:
1. Rumah Adat Sumatera Selatan
2. Filosofi Rumah Joglo
3. Rumah Adat Papua
4. Rumah Adat Kalimantan Barat

1. Rumah Adat NTT Mbaru Niang

rumah adat mbaru niang - Image from iqbalkautsar.com

Rumah Adat NTT yang satu ini berasal dari Desa Wae Rebo, Manggarai, NTT. Keunikan gaya arsitekturnya membuat tampilan Rumah Adat Mbaru Niang tampak sangat menarik.

1. Gaya arsitektur rumah adat Mbaru Niang

Rumah Mbaru Niang memiliki bentuk kerucut yang unik. Struktur kerucutnya diawali dari bagian puncak atap hingga hampir menyentuh permukaan tanah sehingga membuatnya terlihat seperti sebuah tenda. 

Ukuran bangunan Rumah Adat NTT ini terbilang cukup besar karena terdiri dari 5 tingkat di dalamnya. Masing-masing tingkatan rumah memiliki fungsi yang berbeda, yaitu:

• Tingkat Satu (Lutur) – Area ini merupakan bagian utama rumah yang digunakan sebagai tempat tinggal dan melakukan aktivitas sehari-hari. 
• Tingkat Dua (Lobo) – Fungsi dari tingkat dua pada bangunan Rumah Mbaru Niang adalah sebagai tempat menyimpan bahan makanan. 
• Tingkat Tiga (Lentar) – Bagian rumah ini adalah tempat untuk menyimpan benih tumbuhan. 
• Tingkat Empat (Lempa Rae) – Hampir sama seperti tingkat dua, bagian rumah ini juga digunakan untuk menyimpan cadangan makanan. 
• Tingkat Lima (Hekang Kode) – Bagian tingkatan rumah ini berfungsi sebagai tempat menyimpan sesajian.​

2. Fungsi rumah adat Mbaru Niang

Rumah Mbaru Niang merupakan sebuah rumah tinggal biasa yang ditinggali oleh masyarakat lokal di Desa Wae Rebo. 

Tidak seperti Rumah Adat Musalaki yang akan kita bahas selanjutnya, rumah ini tidak khusus diperuntukkan bagi kepala suku atau ketua adat saja.

2. Rumah Adat NTT Musalaki

rumah adat musalaki - Image from adat-tradisional.blogspot.com

Rumah Adat Musalaki merupakan Rumah Adat NTT yang paling banyak dijumpai. 

Pemerintah bahkan telah menetapkan Rumah Adat Musalaki sebagai lambang Provinsi Nusa Tenggara Timur.

1. Sejarah rumah adat Musalaki

Suku Ende Lio merupakan suku yang menciptakan Rumah Adat Musalaki. Kata Musalaki itu sendiri diambil dari bahasa Suku Ende Lio yaitu mosa yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti ketua dan laki memiliki arti adat. 

2. Fungsi rumah adat Musalaki

Sesuai dengan arti namanya, Rumah Adat Musalaki merupakan sebuah rumah yang khusus ditinggali oleh kepala suku atau kedua adat Suku Ende Lio. 

Selain sebagai rumah tinggal ketua adat, Rumah Adat NTT ini juga seringkali difungsikan sebagai tempat untuk melaksanakan upacara adat, musyawarah adat, ritual tertentu, dan acara-acara adat lainnya.

3. Rumah Adat NTT Sao Ria Tenda Bewa Moni

rumah adat sao ria tenda bewa moni - Image from travel.detik.com

Tampilan Rumah Adat Sao Ria Tenda Bewa Moni hampir sama dengan Rumah Adat Mbaru Niang. Rumah Adat NTT ini juga terlihat sangat unik dan mengagumkan.

1. Fungsi rumah adat Sao Ria Tenda Bewa Moni

Sebenarnya rumah adat ini terbagi lagi ke dalam beberapa bagian. Ada yang berfungsi sebagai rumah tinggal pada umumnya, namun ada juga yang hanya digunakan untuk menyimpan benda-benda tertentu seperti tulang belulang para leluhur dan ada juga yang dijadikan sebagai lumbung padi. 

Untuk Rumah Adat Sao Ria Tenda Bewa Moni yang berfungsi sebagai tempat tinggal memiliki tanda tertentu yaitu dipasangnya sebuah kepala kerbau di bagian depan rumah. Namanya juga berubah menjadi Rumah Adat Sao Ria Tenda Bewa Moni Koanara.

Sekian artikel dari kami tentang rumah adat NTT. Semoga dengan informasi yang kita berikan bisa menambah wawasan anda terhadap suku di Indonesia dan menjadi lebih mencintai keberagaman.