Hanya Satu Jam dari Jakarta, Sekolah di Bekasi ini Kondisinya Sangat Miris

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 21 Jan 2020

Hanya Satu Jam dari Jakarta, Sekolah di Bekasi ini Kondisinya Sangat Miris

Image from style.tribunnews.com

Viral video siswa SD Samuderajaya 04 Bekasi minta sekolahnya diperbaiki. 

Kondisi terlihat sangat tidak layak dengan gedung yang sudah mulai dimakan umur, Sekolahan yang semestinya menjadi tempat belajar siswa seharusnya menjadi perhatian semua orang dari sekolahan, pemerintah dan wali murid.

Video yang memperlihatkan siswa SD Negeri Samudrajaya 04, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @bekasi_24_jam tersebut memperlihatkan sekumpulan siswa SD memakai seragam pramuka.

Salah satu siswa menyampaikan aspirasi kepada pejabat Pemerintah Kabupaten Bekasi terkait kondisi sekolahnya yang rusak parah.

"Assalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, saya murid SDN 04 Samudrajaya, yang terhormat pak lurah, pak camat, pak bupati, pak kepala dinas pendidikan tolong perbaiki sekolah saya karena rusak parah dan tidak layak digunakan untuk belajar," ucap siswa tersebut dalam video yang diunggah, Sabtu (18/1/2020).

Semoga bapak-bapak mendengar aspirasi saya, terima kasih Wassalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh," lanjut siswa tersebut.

Usai siswa itu menyampaikan aspirasinya, sekumpulan siswa di belakangnya kompak berucap "Aamiin".

Siswa begitu bersemangat meski di dalam video terlihat latar belakang tembok sekolahan tersebut terlihat berlubang dan ditutupi dengan triplek.

Keadaan sekolahan

Lokasi sekolahan yang berada di wilayah Kampung Tambun Tiga Bagian, Desa Samudrajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Sekolahan ini sebenarnya berlokasi hanya sekitar satu jam dari Ibu Kota Jakarta.

Sekolahan ini pun akhirnya disorot oleh publik. Pada Minggu (19/1/2020), kondisi sekolahan sangat jauh berbeda dibandingkan sekolah-sekolah di Ibu Kota.

Dari luar, bangunan sekolah yang diapit oleh persawahan itu terlihat kusam.

Lapangan sekolah juga tampak becek karena air yang menggenang.

Kerusakan di bagian atap dan plafon sekolah itu seketika menyita perhatian.

Masuk ke dalam area sekolahan, kerusakan semakin terlihat.

Di bagian teras gedung, kondisi plafon berlubang besar dan rentan roboh.

Lantai juga retak bahkan ada yang sudah beralaskan tanah.

Cat pada tembok juga terlihat terkelupas.

Sebagian besar pintu-pintu kelas yang terbuat dari kayu tampak berlubang dan sulit didorong untuk masuk ruangan.

Di dalam kelas, situasi tak kalah mengenaskan.

Sejumlah kelas dalam keadaan kotor dengan bercak tanah.

Lantai kelas retak, bahkan ada sebagian yang ubinnya lenyap sehingga kelas tersebut beralaskan tanah.

Sejumlah bangku dan meja kelas juga rusak dan kusam. Plafon atap kelas sebagian berlubang besar.

Jendela kelas rusak, bahkan sudah ada yang tidak dilapisi kaca. Belum lagi kondisi toilet yang juga menyita perhatian.

Selain air kran yang mati, keadaan toilet tersebut pengap dan kotor. Tidak layak digunakan.

"Anak-anak kalau mau pipis atau buang air besar, itu ke warung saya atau pulang mereka," kata Sinol, pemilik warung di depan sekolah.

Baca Juga:

Pembelajaran terganggu

Sinol menyampaikan, kerusakan di tiap bagian sekolah ini sudah berlangsung lama.

Ia sampai tak ingat kapan terakhir gedung sekolah ini memperoleh perhatian pemerintah.

Namun, aktivitas belajar-mengajar tetap berlangsung.

"Gedungnya rusaknya sudah lama, kasihan anak-anak."

"Saya juga tidak ingat kapan sekolah ini berdiri dan terakhir direnovasi," kata Sinol.

Kerusakan paling mengganggu, menurut dia, ialah rusaknya atap dan plafon kelas.

Apalagi memasuki musim hujan seperti sekarang, kerusakan plafon tak pelak mengganggu aktivitas belajar-mengajar ketika hujan melanda.

Kalau hujan deras itu pasti bocor, anak-anak pada keluar kelas dialihin ke kelas yang tidak bocor,” ujar Sinol.

“Tapi kalau kelasnya ada yang belajar, kadang-kadang pada pulang muridnya," ia menambahkan.

Namun, selain kerusakan plafon, keadaan sekolah ini sungguh tak ideal bagi aktivitas belajar-mengajar.

Sinol berharap, pemerintah bisa segera memperbaiki sekolah yang rusak parah tersebut.

Kondisi sekolah yang memprihatinkan membuat siswa tidak nyaman belajar.

“Kasihan anak-anak belajarnya di kelas yang seperti itu."

"Belajarnya juga akan terganggu,” tutup Sinol yang juga salah satu wali murid di SDN Samudrajaya 04 itu.

Sekolahan yang semestinya menjadi tempat belajar siswa seharusnya menjadi perhatian semua orang dari sekolahan, pemerintah dan wali murid.

SHARE ARTIKEL