Ilustrasi sedekah kepada fakir miskin - Image from mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com
Amalan sedekah jadi hilang dan sia-sia
Allah SWT dengan gamblang telah memeringatkan hamba-Nya agar tidak menyebut sedekah dan menyakiti hati penerimanya. Kecuali dengan tujuan baik dan kemaslahatan. Berikut isi perintah dan juga pengecualian dalam menyebut sedekah.
Sedekah adalah salah satu perintah Allah SWT kepada hamba-Nya. Sedekah merupakan bentuk amalan sosial yang perlu dilakukan setiap muslim untuk membantu saudara dan orang-orang kesulitan yang membutuhkan.
Memberikan sedekah menjadi salah satu upaya konkret dari masyarakat untuk menurunkan tingkat kesenjangan serta menurunkan angka kriminalitas secara tidak langsung.
Dengan semakin banyaknya orang bersedekah, maka inshaallah semakin banyak pula orang miskin yang terbantu. Semakin banyak pula orang yang kesulitan bisa hidup dengan layak dan bahagia.
Meski begitu, tak jarang dalam prakteknya kita menemukan orang yang suka menyebut-nyebut sedekah yang telah lalu untuk menyakiti hati orang lain.
Atau bahkan dengan tujuan agar pemberiannya tersebut dibalas dengan nilai setimpal.
Padahal sikap seperti sebaiknya dijauhi karena Alquran telah memberi peringatan untuk tidak mengungkit-ungkit pemberian atau sedekah pada orang lain.
Namun jika tujuannya hanya sebagai pengingat saja supaya orang lain sadar dan berbuat baik, diperbolehkan.
Misalnya kepada anak-anak agar mau berbakti kepada orangtua ialah suatu keharusan, hingga anak tersebut bisa selamat dari siksaan Allah.
Sebab jika tidak diingatkan, anak tersebut bisa menjadi durhaka. Dan durhaka kepada orang tua termasuk dalam dosa yang besar.
Maka mengungkit sedekah yang diharamkan adalah jika dilakukan kepada orang miskin yang setiap muslim wajib membantu dan menyantuninya.
Selain itu, penting pula untuk dipahami bahwa memberikan zakat, sedekah, atau infak harus dilakukan secara ikhlas, bukan malah berharap balasan dari orang yang diberi.
Apalagi jika berharap mendapat pujian dari siapa pun, ingatlah bahwa sedekah itu dilakukan hanya untuk mengharapkan keridhaan Allah SWT.
Allah SWT berfirman tentang larangan menyebut-nyebut kebaikan yang telah lalu secara gamblang dalam firman-Nya pada surat Al Baqarah berikut ini:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan orang yang menerimanya, seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian…,” (QS Al-Baqarah: 264).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang yang menyebut-nyebut sedekah yang telah ia berikan maka ia sendiri yang menghilangkan pahala sedekahnya. Mahabesar Allah atas segala firman-Nya.
Semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang yang bersedekah tapi berakhir sia-sia karena mengungkit-ungkit pemberian tersebut.