Ilustrasi tadarus - Image from pwmu.co
Ternyata ini lho makna tadarus yang sesungguhnya
Kebanyakan orang melakukan tadarus selama ramadhan dengan mengaji bersama dan berlomba-lomba untuk khatam. Quraish Shihab menyatakan cara itu memang baik, namun ada yang lebih baik. Simak penjelasan lengkapnya.
Tadarus berasal dari kata darasah, dalam bahasa Arab berarti berulang-ulang atau rapuh. Tadarus bermakna mempelajari Al Quran berulang-ulang dan dilakukan bersama orang lain, sehingga bukan sendiri.
Kata tadarus itu menunjukkan keterlibatan dua pihak. Sedangkan darasah bisa dilakukan oleh satu orang saja. Sedangkan tadarus, berarti saling belajar dan mengulang-ulangi sampai paham.
Banyak yang memahami dan menerapkan tadarus saat ini berbeda dengan makna sebenarnya tersebut.
Baca juga : Benarkah Bergosip Bisa Batalkan Puasa?
Orang-orang sekedar membaca banyak ayat Al Quran tanpa ada proses memahami lebih dalam mengenai arti dari ayat tersebut dan pengamalannya.
"Membaca ayat Al Quran itu bagus, namun bukan itu yang dimaksud dengan tadarus. Sebab harus mencapai pemahaman sampai berulang-ulang. Jadi kalau ada orang yang tadarus 10 ayat dalam sebulan itu lebih bagus daripada hanya membaca Al Quran sampai tamat namun tanpa dia paham," ujar Quraish Shihab dalam video Shihab-Shihab bersama putrinya Najwa Shihab.
Jadi bisa disimpulkan bahwa tadarus itu bukan bermakna membaca ayat Al Quran beramai-ramai hingga khatam.
Melainkan bersama-sama mengkaji ayat Al Quran, mencari tahu makna serta pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari. Dilakukan bersama orang lain, agar timbul suatu diskusi yang membahas ayat tersebut dan dicapai pemahaman yang lebih luas.
Quraish Shihab juga menganalogkan kegiatan tadarus dengan aktivitas melihat berlian sebagaimana yang ulama ajarkan.
"Kalau kita letakkan berlian dihadapan kita, itu contoh yang diberikan ulama. Yang memandang dari sini melihat suatu cahaya berbeda dengan orang yang memandang dari sisi yang lain," jelasnya.
Menurutnya, Al Quran sama halnya dengan alam raya ini. Alam raya dan bumi dari semenjak ada tetaplah sama. Namun rahasia dan pengetahuan yang ada di dalamnya bisa bermacam-macam. Dan hal itu diberikan oleh Allah kepada orang -orang yang mempelajarinya.
Jadi, bisa ada pengetahuan baru dari orang yang mempelajarinya. Begitu juga dengan Al Quran, lanjutnya.
Oleh sebab itu, tadarus perlu dilakukan secara berulang-ulang dan dilakukan lebih dari satu orang. Jangan sampai bosan untuk mengulanginya.
Hal ini sejalan dengan firman Allah yang pertama kali turun, yakni surat Al Alaq. Dimana Allah perintahkan Nabi Muhammad untuk membaca sebanyak 2 kali.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ} العلق: 1-5
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS:Al-‘Alaq | Ayat: 1-5)
Manfaat dari tadarus ialah adanya interaksi dengan orang lain, saling memberi dan menerima dari orang lain, dan ada silahturahim dengan orang lain.
Rasulullah SAW pun setiap bulan ramadhan selalu bertadarus dengan Jibril dan pada ramadhan diusia terakhirnya beliau bertadarus selama 2 kali dalam setahun.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah Saw adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril As menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah Saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus” (HR. Bukhari)
Wallahu a'lam bishowab.