Kepala WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus - Image from www.liputan6.com
Waspada, ini peringatan dari WHO
Di Indonesia ada 27 kasus corona, dan diberitakan ada satu korban yang meninggal. WHO pun memperingatkan bahwa kini status corona telah berubah menjadi pandemi atau telah menyebar diluar kendali. Untuk itu anda juga perlu mempersiapkan virus corona yang mendunia ini.
Organisasi kesehatan dunia, WHO resmi mengubah status virus corona COVID-19 dari epidemi menjadi pandemi. Sebab dalam dua minggu terakhir, terjadi peningkatan jumlah kasus yang luar biasa di negara selain China.
Bahkan diketahui jumlah kasus meningkat hingga 13 kali lipat dan meningkatnya jumlah negara terdampak secara signifikan. Hingga Kamis (12/3/2020) pagi ini diketahui virus Corona telah menginfeksi 126.042 orang dan menewaskan hingga 4616 orang. Sedangkan jumlah negara yang terdampak meningkat menjadi 121 negara.
"Ini adalah pandemi pertama yang disebabkan oleh coronavirus," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah briefing di Jenewa, Swiss, Rabu (11/3/2020).
Baca juga :
"WHO telah dalam mode respons penuh sejak kami diberitahu tentang kasus pertama."
"Dan kami telah setiap hari meminta negara-negara untuk mengambil tindakan yang mendesak dan agresif. Kami telah membunyikan bel alarm dengan keras dan jelas."
Tedros juga menyampaikan jumlah penyebaran di luar China terus meningkat di saat Negeri Tirai Bambu justru melaporkan penurunan jumlah kasus baru.
"Dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus COVID-19 di luar China telah meningkat 13 kali lipat, dan jumlah negara yang terkena dampak telah meningkat tiga kali lipat," kata Tedros dilaporkan NPR.
"Karena itu kami telah membuat penilaian bahwa COVID-19 dapat dikategorikan sebagai pandemi."
Meski begitu, Tedros mengatakan baik Korea Selatan dan China dilaporkan terjadi penurunan temuan kasus. "Kasus-kasus di China dan Korea Selatan telah menurun secara signifikan," katanya.
Laporan penurunan kasus tersebut, kata Tedros, membuat WHO optimis hal serupa dapat dilakukan oleh negara-negara lain yang terdampak.
“Beberapa negara sedang berjuang dengan kekurangan kapasitas. Beberapa negara berjuang dengan kekurangan sumber daya. Beberapa negara sedang berjuang dengan kurangnya tekad," pungkasnya.
Wabah adalah penyakit yang menyebar dalam jumlah kecil, namun peningkatannya jelas terlihat serta melebihi jumlah normal yang bisa diantisipasi.
Ilustrasinya adalah seperti ini, apabila satu atau dua anak terkena flu masih bisa dianggap normal, tapi jika 15 anak sekaligus menderita flu, maka bisa disebut wabah.
Sedangkan epidemi adalah wabah yang menyebar di area geografis yang lebih luas. Pada tahapan penyebaran covid-19 ini disebut epidemi ketika penyakit sudah menyebar di luar Wuhan, namun masih masuk dalam wilayah CIna.
Hal ini menunjukkan bahwa penyakit telah menyebar luas, dan pertanda bahwa upaya pengurungan tidaklah cukup atau bahkan sudah terlambat.
Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi di pada geografis yang luas dan bisa juga disebut telah menyebar secara global. Pandemi juga bisa disebut epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau wilayah di dunia.
Meski demikian, beberapa ahli epidemiologi mengelompokkan sebuah situasi sebagai pandemi hanya apabila penyakit itu berkembang di beberapa wilayah yang baru terdampak melalui penularan setempat.
Ilustrasinya begini, seorang turis Amerika yang terkena COVID-19 setelah pulang dari Cina, belum bisa disebut sebagai pandemi. Ketika dia menulari hanya beberapa anggota keluarga atau teman, maka ini pun masih jadi perdebatan (apakah pandemi atau bukan).
Namun para ahli epidemiologi akan sepakat statusnya pandemi jika timbul wabah baru setempat, hal ini menandakan upaya mengendalikan penularan global telah gagal, dan menganggap perkembangan terkini sebagai sebuah pandemi.
Berdasarkan dari The Guardian, WHO menekankan bahwa penggunaan istilah pandemi tidak berarti ada anjuran yang berubah. Negara-negara tetap diminta untuk mendeteksi, mengetes, merawat, mengisolasi, melacak, dan menggerakkan masyarakatnya untuk tetap waspada.
"Perubahan istilah tidak mengubah apapun secara praktis mengingat beberapa pekan sebelumnya dunia telah diingatkan untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi pandemi," kata Dr Nathalie MacDermott dari King's College London.
Prof Nigel McMillan dari Menzies Health Institute di Queensland, Australia, mengatakan sebuah deklarasi pandemi memperingatkan otoritas kesehatan untuk bersiap-siap menerapkan kebijakan tidak hanya sekedar larangan perjalanan saja.
"Ini termasuk mempersiapkan rumah sakit untuk masuknya pasien dalam jumlah besar, menyiapkan antivirus, dan memberi tahu masyarakat bahwa ketika saatnya tiba, mereka perlu memikirkan hal-hal seperti tinggal di rumah jika sakit, menjauhkan diri dari sosial, menghindari pertemuan besar dll," kata McMillan.
View this post on InstagramMari bersama mencegah penyebaran korona dengan mengetahui enam hal tentang virus ini.
A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on Mar 11, 2020 at 4:53am PDT