Ilustrasi listrik - Image from abc.net.au
Listrik menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang tidak lagi bisa dipisahkan. Keberadaan listrik memegang peranan penting untuk mendukung semua kegiatan manusia.
Namun masih jarang yang tau mengenai perbedaan rangkaian seri dan paralel yang ada pada sistem kelistrikan.
Pengetahuan ini menjadi penting untuk diulas kembali. Mengetahui mengenai jenis rangkaian akan membantu dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.
Ilmu fisika mengenai kelistrikan ini juga selalu ada di setiap mata pelajaran untuk semua kurikulum yang diajarkan.
Baca Juga :
1. Pengertian Listrik Dinamis Beserta Contoh dan Rumusnya
2. Kelebihan dan Kekurangan Listrik Statis untuk Penggunaan Sehari-hari
3. Cara Membuat Alat Penghemat Listrik, Jadi Tak Perlu Mahal-mahal Membelinya
pengertian rangkaian seri dalam ilmu kelistrikan adalah suatu rangkaian yang semua bagian-bagiannya dihubungkan berurutan, sehingga setiap bagian dialiri oleh arus listrik yang sama.
Rangkaian tunggal merupakan sebutan lain dari rangkaian ini, disebut rangkaian tunggal karena rangkaian ini membiarkan listrik mengalir keluar dari sumber tegangan, melalui setiap bagian, dan kembali lagi ke sumber tegangan.
Kuat arus dari rangkaian ini selalu mengalir sama di setiap titik sepanjang rangkaian. Hambatan dalam rangkaian ini akan semakin besar nilainya.
Contoh saja lampu yang dirangkai secara seri nyalanya akan menjadi semakin redup. Apabila satu lampu mati, maka lampu yang lain juga akan mati.
Rs = R1 + R2 +….
Keterangan rumus :
Rs disini memiliki arti sebagai hambatan total rangkaian seri (ohm atau Ω)
R1 adalah hambatan 1 (ohm atau Ω)
R2 adalah hambatan 2 (ohm atau Ω)
Rangkaian paralel merupakan rangkaian yang disusun secara berderet, secara sederhana, rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua bagian-bagiannya dihubungkan secara bersusun. Ini mengakibatkan terbentuknya cabang di antara sumber arus listrik pada rangkaian paralel.
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +….
Keterangan rumus :
Rp disini memiliki arti sebagai hambatan total rangkaian seri (ohm atau Ω)
R1 adalah hambatan 1 (ohm atau Ω)
R2 adalah hambatan 2 (ohm atau Ω)
contoh perbedaan rangkaian pada seri dan paralel - Image from romadecade.org
detail perbedaan rangkaian seri dan paralel - Image from rumusrumus.com
Rangkaian seri dan rangkaian paralel dapat dengan mudah diidentifikasi dengan mengetahui bentuk pemasangan komponen listriknya. Pada rangkaian seri, komponen listrik disusun secara berurutan atau berderet.
Sedangkan rangkaian paralel komponen listriknya dipasang secara bersusun atau berjajar sehingga tiap bagian mempunyai cabang masing-masing. Cabang-cabang tersebut terhubung dengan catu daya sebagai sumber energi listrik.
Arus yang mengalir ke tiap cabang berbeda besarnya. Karena masing-masing cabang terhubung dengan kutub positif dan kutub negatif pada catu daya, maka tegangan untuk tiap bagian-bagiannya yaitu sama besar.
Kabel penghubung semua komponen sepanjang rangkaian tersebut tidak memiliki cabang sehingga arus listrik hanya melewati satu jalan atau satu arah saja. Arus listrik yang mengalir disini akan sama besar tetapi tegangan atau beda potensialnya berbeda. Pada rangkaian ini, tegangan merupakan hasil jumlah dari tegangan masing-masing hambatan dimana nilai hambatannya adalah perolehan dari membagi tegangan dengan kuat arus.
Demikian artikel kami tentang rangkaian seri dan paralel. Semoga dengan artikel ini anda dapat terbantu untuk memahami 2 jenis rangkaian tersebut.