Nabi Muhammad Saw pernah bercerita, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abi Hurairah, bahwa Nabi Sulaiman ibn Daud R.A pernah bertekad untuk menggauli 70 (dalam riwayat lain 100) orang istrinya dalam satu malam.
Beliau berniat agar masing-masing istrinya akan hamil dan melahirkan para pejuang yang proaktif dalam menegakkan agama Allah.
Pada saat beliau mengatakan hal itu, seorang malaikat menyelanya seraya berkata, “
”.
Namun beliau lupa mengucapkannya. Akibatnya, tidak satupun dari istri beliau yang hamil kecuali hanya satu orang saja. Itupun anak yang dia lahirkan mengalami kekurangan (cacat/lemah fisiknya).
”.
Ini adalah pelajaran yang sangat bermanfaat.Jadi seandainya kamu berkata kepada seseorang, “
Demi Allah kamu tidak usah menyembelih untuk aku,” kemudian kamu mengucapkan ‘insya Allah’ (dengan suara pelan) dimana hanya kamu sendiri yang mendengarnya, kemudian ternyata orang itu menyembelih untukmu, maka kamu tidak mempunyai kewajiban apa-apa dan kamu tidak wajib membayar kaffarat.
Demikian pula sebaliknya (jika ternyata dia menuruti sumpahmu).
Jika kamu berkata, “
Demi Allah aku akan menyembelih,” kemudian kamu mengucapkan ‘insya Allah’ (dengan suara pelan) dimana teman di sampingmu tidak mendengarnya. Jika kamu tidak jadi menyembelih maka kamu tidak wajib membayar kaffarat.
Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
مـن حلف علـى يميـن فقـال : إن شـاء الله لـم يحنـث
“
Barangsiapa yang bersumpah lalu mengucapkan ‘insya Allah’, niscaya dia tidak akan melanggar sumpahnya.”
Meski ringan di Amalkan, ucapan InsyaAllah sungguh begitu luar biasa manfaatnya.
Oleh karena itu, jangan sampai lupa mengucapkan InsyaAllah ketika sedang berjanji atau bersumpah. Karena 2 manfaat ini akan kita dapatkan:
- Urusan pemenuhan janji ataupun sumpah akan menjadi mudah dengan pertolongan Allah SWT.
- Dan kalaupun kita tidak bisa memenuhi sumpah atau janji tersebut karena suatu alasan syar'i, maka kita tidak harus membayar kaffarat atau pengganti janji.
Demikian, semoga bermanfaat. Wallahu A'lam.