Foto via disehat.com
Gejala kanker serviks stadium awal jarang sekali terlihat, bahkan mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali hingga sel kanker menyebar ke jaringan diseluruh tubuh.
Untuk itu mengenal lebih dini gejala awal kanker serviks sangat penting, seperti ini caranya..
Kanker serviks atau juga sering disebut kanker leher rahim, termasuk salah satu yang paling banyak menyerang wanita di Indonesia.
Kanker serviks sebenarnya bisa disembuhkan jika dideteksi sejak dini. Berikut adalah awal gejala kanker serviks yang harus diwaspadai oleh para wanita.
Jika dideteksi dan dicegah sejak dini, kanker serviks stadium 1 masih bisa diobati. Apa saja gejala dan pengobatan untuk kanker serviks stadium awal?
Baca juga : Bumil Wajib Tahu! Ini Beberapa Larangan Ibu Hamil yang Harus di Hindari
Bagaimana mengenali kanker serviks pada stadium awal? Berikut ini adalah sejumlah tanda-tanda kanker serviks tahap awal yang perlu Anda waspadai!
Saat wanita terinfeksi virus ini, mungkin wanita tidak langsung menderita kanker serviks. Sistem kekebalan tubuh yang dimiliki setiap manusia berusaha untuk melawan virus ini.
Namun, virus HPV dapat bertahan selama bertahun-tahun dalam tubuh wanita. Sehingga, pada akhirnya virus HPV dapat menyebabkan sel-sel pada dinding serviks berubah menjadi sel kanker. Anda pun kemudian menderita kanker serviks.
Penyebab kanker serviks adalah infeksi virus HPV. Terdapat lebih dari 100 jenis virus HPV dan 13 di antaranya dapat menyebabkan kanker serviks.
Anda bisa terinfeksi virus ini dengan melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang memiliki virus HPV.
Virus HPV penyebab kanker serviks akan menginfeksi sel-sel sehat yang ada di dinding rahim. Sehingga, sel sehat mengalami perubahan genetik menjadi sel yang abnormal.
Sel-sel yang sehat pada akhirnya mati dan digantikan dengan sel abnormal yang tumbuh tak terkendali. Sel abnormal yang tumbuh kemudian membentuk suatu massa besar yang disebut dengan tumor.
Wanita yang di dalam tubuhnya terdapat virus HPV mungkin bisa mengalami gejala kanker serviks dan mungkin juga tidak mengembangkan kanker serviks. Infeksi virus HPV dapat hilang dengan sendirinya.
Namun, faktor-faktor lain juga turut berpengaruh pada perkembangan kanker serviks, seperti gaya hidup.
Wanita yang mempunyai virus HPV ditambah dengan gaya hidupnya yang buruk mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita kanker serviks gejala awal.
Biasanya, perdarahan ini terjadi setelah Anda berhubungan seksual. Atau bisa juga darah yang keluar saat haid, jumlahnya jauh lebih banyak dari biasanya.
Kedua hal tersebut bisa menjad gejala kanker serviks stadium awal. Ya, walaupun memang keluarnya darah dari vagina bisa disebabkan oleh berbagai hal, maka ada baiknya jika Anda segera periksakan kondisi Anda ke dokter.
Tetapi, kalau Anda merasakannya ketika melakukan hubungan seks dengan pasangan, maka nyeri panggul yang Anda rasakan tidak normal dan bisa jadi gejala kanker serviks stadium awal.
Bila hal ini terjadi, sebaiknya segera periksakan diri Anda. Anda juga bisa mengurangi rasa sakit dengan mengonsumsi obat penghilang rasa nyeri seperti ibuprofen.
Namun, ada kalanya keputihan yang dikeluarkan vagina itu tidak normal dan menunjukkan suatu gangguan kesehatan.
Misalnya saja, jika cairan keputihan yang dikeluarkan miss V berbau menyengat dan beda dari biasanya, maka hal ini menandakan bahwa Anda mungkin mengalami suatu gangguan kesehatan.
Tapi, jangan takut dulu, sebab keputihan yang tidak normal bisa disebabkan oleh berbagai hal, belum tentu sebagai tanda kanker serviks gejala awal
Bila massa pada kanker serviks gejala awal sudah tumbuh cukup besar, benjolan kanker dapat menekan usus Anda dan membuat Anda sulit BAB.
Tapi, jangan terlampau cemas dulu jika Anda mengalaminya, sebab gangguan kesehatan ini bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya, tak hanya sebagai tanda kanker serviks gejala awal
Ini membuat Anda kekurangan makanan dan akhirnya cepat lelah. Bila gejala ini tak kunjung hilang, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Baca juga : Cara Mengecek Masa Subur Wanita Setelah Haid Agar Cepat Hamil
Maka dari itu, sebaiknya Anda melakukan pap smear secara berkala, karena dengan alat tersebut dapat terlihat dan terdeteksi bila terjadi aktivitas sel serviks yang tak normal. Jadi, kanker serviks dapat dicegah.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan vaksinasi HPV agar tidak terjangkit kanker serviks di kemudian hari. HPV adalah salah satu penyebab kanker serviks gejala awal. Virus ini menyebar melalui hubungan seksual.
Bila Anda mengalami penyakit seksual menular, maka risiko untuk terserang virus ini juga cukup tinggi. Untuk itu, Anda juga sebaiknya selalu menjaga kebersihan vagina agar terhindar dari berbagai infeksi.
Berdasarkan hal tersebut, penyebaran sel kanker dikelompokkan menjadi empat stadium. Dilansir dari American Cancer Society, berikut ini merupakan tahap stadium kanker serviks:
Pada tahap ini, sel kanker telah menyerang serviks tapi tidak tumbuh di luar rahim. Sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening yang ada di dekatnya atau menyebar ke bagian tubuh yang lebih jauh. Perlu diketahui juga kalau kanker serviks stadium 1 dibagi lagi ke dalam beberapa kelompok, yakni:
Pada tahap ini, sel jahat pada penyebab kanker serviks gejala awal telah menyebar, tapi tidak tumbuh di luar rahim.
Sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening yang ada di dekatnya atau menyebar ke tempat yang lebih jauh. Tahapan gejala kanker serviks stadium awal dibagi lagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu:
Stadium IA: Ini merupakan bentuk gejala awal kanker serviks. Sel kanker dalam jumlah kecil sudah menyerang serviks dan ini hanya bisa dilihat di bawah mikroskop. Stadium 1A dibagi lagi menjadi:
Stadium IB: Sel kanker sudah bisa dilihat tanpa bantuan mikroskop. Ukuran sel kanker sudah lebih besar dibandingkan stadium 1A, tapi masih menyebar hanya di jaringan serviks. Stadium 1B dibagi menjadi:
Stadium IIA: Pada stadium ini, kanker belum menyebar ke jaringan yang ada di dekat serviks, tapi kanker mungkin sudah menyebar ke bagian atas vagina (belum keseluruhan vagina). Stadium ini dibagi lagi menjadi:
Stadium IIIA: Kanker sudah menyebar ke sepertiga bagian bawah vagina tapi tidak mencapai dinding panggul.
Stadium IIIB: Ada dua kemungkinan kondisi pada stadium IIIB ini, yaitu:
Kanker sudah tumbuh mencapai dinding panggul dan/atau telah menghalangi satu atau kedua saluran kencing. Hal ini kemudian dapat menyebabkan masalah ginjal.
Kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar panggul tapi tidak sampai ke bagian tubuh yang jauh.
Tumor pada stadium IIIB ini bisa dalam berbagai ukuran dan mungkin sudah menyebar ke bagian bawah vagina atau dinding panggul.
Stadium IVA: Sel kanker telah menyebar ke kandung kemih atau ke rektum, keduanya adalah organ terdekat dengan serviks. Namun, pada stadium ini sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau ke bagian tubuh lain.
Stadium IVB: Sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain yang jauh dari serviks, seperti sampai paru-paru atau hati.
Baca juga : 4 Cara Menghilangkan Insomnia Tanpa Harus Banyak Minum Obat
Dengan tidak semua bagian serviks diangkat, wanita pun masih punya kemungkinan hamil dan melahirkan sesudahnya, hal ini disebut dengan trachelectomy radikal.
Dokter juga mungkin akan menyarankan Anda menjalankan radioterapi internal (brachytherapy) di akhir kursus Anda. Selama menjalani radioterapi, Anda juga menjalani kemoterapi seminggu sekali atau sekali dalam 2 atau 3 minggu. Hal ini tergantung pada obat kemoterapi yang Anda miliki.
Maka dari itu, sebaiknya Anda melakukan pap smear secara berkala, karena dengan alat tersebut dapat terlihat dan terdeteksi bila terjadi aktivitas sel serviks yang tak normal. Jadi, kanker serviks dapat dicegah.
Selain itu, Anda juga perlu melakukan vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) agar tidak terjangkit kanker serviks di kemudian hari. Infeksi HPV diketahui merupakan 99% penyebab kanker serviks gejala awal.
Virus ini tak hanya menyebar melalui hubungan seksual tapi juga dari sentuhan (skin to skin contact). Bila Anda memiliki penyakit menular seksual lainnya, maka risiko untuk terserang virus ini juga cukup tinggi.
Jika tes skrining dilakukan untuk mengetahui gejala kanker serviks stadium awal, pengobatan dan tindakan yang tepat bisa berpenluang sembuh berhasil.
Tes skrining juga sebenarnya dapat mencegah kebanyakan penyebab kanker serviks dengan menemukan perubahan sel serviks yang abnormal (pra-kanker) sehingga dapat diobati sebelum berubah menjadi kanker serviks.
Jika didiagnosis dini, kanker serviks adalah salah satu kanker yang paling dapat diobati dengan sukses. Di AS, tingkat kematian kanker serviks menurun sebanyak lebih dari 50% selama 30 tahun terakhir. Ini diyakini alasannya karena efektivitas tes skrining atau Pap smear.
Meskipun mengetahui manfaat skrining kanker serviks, tidak semua wanita mendapatkan manfaatnya. Kebanyakan kanker serviks ditemukan pada wanita yang belum pernah menjalani tes Pap atau yang belum melakukannya belakangan ini.