Tata Cara Shalat Jamak - Taqdim dan Takhir, meliputi syarat, niat dan jenis-jenisnya yakni shalat jamak taqdim serta takhir, lengkap berserta dalilnya.
Apa itu shalat jamak ?
Mari kita pelajari, mulai dari mengenal apa itu jamak sampai kepada niat dan tata cara shalatnya.
Pengertian jamak secara bahasa adalah mengumpulkan, sedangkan secara istilah mengumpulkan dua sholat fardhu yang dikerjakan secara berturut turut.
Shalat jamak adalah mengerjakan dua sholat fardhu dalam satu waktu.
Misalnya mengerjakan shalat dhuhur dan ashar di waktu dhuhur, pertama mengerjakan shalat dhuhur dan setelah selesai dilanjut dengan shalat ashar tanpa terpisah dzkir atau kegiatan lainnya.
PENGINGAT : Pengecualian untuk sholat subuh.
Ingat sholat subuh tidak boleh dijamak dan harus dikerjakan pada waktunya. sholat jamak terbagi menjadi dua macam yaitu :
Sebagaimana sholat fardhu pada umumnya, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi agar sholat jamak sah di sisi Allah Ta’ala.
Diantaranya yaitu :
Tidak semua orang diperboleh sholat jamak. Hanya orang-orang tertentu saja yang mendapatkan keringanan ini, diantaranya yaitu:
Musafir atau orang-orang yang melakukan perjalanan jauh diperbolehkan melakukan sholat jamak.
Dengan ketentuan jarak yang ditempuh melebihi 2 marhalah atau lebih dari 89 kilometer.
Seseorang yang sakit parah, sehingga tidak memungkinkan berdiri atau duduk.
Bahkan kondisinya sangat lemah untuk digerakkan, maka diperbolehkan melakukan sholat jamak.
Untuk orang yang memiliki udzur sangat mendesak, maka diperbolehkan melakukan sholat jamak.
Misalnya saja hendak melakukan operasi atau pemeriksaan di dokter yang mana ia tidak mungkin meninggalkan maka solatnya boleh dijamak.
Namun, perlu dicatat bahwa hal ini sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan.
Pendapat ini didasari oleh hadist :
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjamak shalat Zhuhur dengan Ashar dan Maghrib dengan Isya’ di Madinah padahal tidak ada rasa takut, tidak pula ada hujan” (HR Bukhari dan Muslim).
Abu az Zubair bertanya kepada Sa’id bin Jubair tentang mengapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuat demikian.
Kata Sa’id, “Hal itu sudah kutanyakan kepada Ibnu Abbas. Jawaban Ibnu Abbas, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin untuk tidak menyusahkan satupun dari umatnya’.
Orang-orang yang menunaikan haji dan kesulitan melakukan sholat tepat waktu, maka diperbolehkan melakukan sholat jamak.
Khususnya saat hendak berpergian ke Muzdalifah. Hal ini didasari hadist:
"Dari Abi Ayyub al-Anshari ra. Bahwa Rasulullah SAW menjama` Maghrib dan Isya` di Muzdalifah pada haji wada`". (HR Bukhari ).
Terdapat sebuah hadist yang memperbolehkan kita untuk melakukan sholat jamak di saat hujan.
Namun sholat yang boleh dijamak hanya Maghrib dan Ashar. Sedangkan untuk sholat Dzuhur dan Ashar tidak ada keterangannya.
Pendapat ini didasari hadist :
"Dari Ibnu Abbas ra. Bahwa Rasulullah SAW menjama` zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya` di Madinah meski tidak dalam keadaan takut maupun hujan.” (HR Muslim 705).
Dari Nafi` maula Ibnu Umar berkata, ”Abdullah bin Umar bila para umaro menjama` antara maghrib dan isya` karena hujan, beliau ikut menjama` bersama mereka”. (HR Ibnu Abi Syaibah).
"Dari Ibnu Abbas RA. Bahwa Rasulullah SAW shalat di Madinah tujuh atau delapan. Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya`”. Ayyub berkata, ”Barangkali pada malam turun hujan?”. Jabir berkata, ”Mungkin”. (HR Bukhari dan Muslim).
Sholat Jamak Takdim adalah mengerjakan sholat pada waktu yang pertama (pada waktu dzuhur dan Magrib).
Maksudnya, apabila anda akan menjamak sholat dzuhur dan ashar.
Maka anda akan mengerjakannya di waktu dzuhur.
Begitu pula dengan magrib dengan isya’ yang dilaksanakan pada waktu magrib tiba.
Urutannya, kerjakan sholat yang pertama dilanjutkan sholat yang kedua tanpa diselingi kegiatan apapun.
Maksuddnya adalah, Setelah salam pada sholat dzuhur anda langsung berdiri mengerjakan sholat ashar.
Keduanya dikerjakan empat rakaat tanpa ada yang dikurangi.
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
“Aku sengaja sholat fardu dhuhur 4 rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala”
Kemudian untuk sholat asharnya anda tidak perlu menggunakan niat sholat jamal lagi, melainkan dengan membaca niat sholat ashar seperti biasanya.
اُصَلّى فَرْضَ الْعَصْرِاَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
“Ushalli fardhal ‘ashari arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an (ma’muuman/imaama) lillahi Ta’aala.
Artinya :
“Aku berniat sholat ashar empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’aala”.
Jamak Takhir adalah kebalikan daripada jamak takdim, yaitu mengerjakan sholat fardhu pada waktu sholat yang kedua (waktu asyhar dan isya’).
Maksudnya, apabila anda akan menjamak sholat magrib dan isya’. Maka anda akan mengerjakannya di waktu isya’.
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
“Aku sholat fardu dhuhur 4 rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala”
Niat sholat ashar jamak takhir dengan sholat dzuhur
أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Ushollii fardlol ‘ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’azh zhuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
“Aku sengaja sholat fardu Ashar 4 rakaat yang dijama’ dengan dhuhur, fardu karena Allah Ta’aala”
Catatan : Untuk sholat magrib dan sholat isya’, tinggal menyesuaikan bacaan niatnya.
أصلى فرض المغرب ثلاث ركعات مجموعا بالعشاء جمع تأخيرالله تعالى
“Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya :
"Aku sengaja sholat fardu maghrib 3 rakaat yang dijama’ dengan isyak, dengan jama’ takhir, fardu karena Allah Ta’aala."
Setelah selesai sholat maghrib, langsung dilanjut sholat isya’ dengan bacaan niat :
اُصَلّى فَرْضَالْعِشَاءِركعات مجموعا بالعشاء جمع تأخيرالله تعالىصَلّى
“Ushollii fardlozh ‘isyaa’i arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al magribi Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya :
"Aku sengaja sholat fardu isya' 4 rakaat yang dijama’ dengan isyak, dengan jama’ takhir, fardu karena Allah Ta’aala."