Perlu waspada jika urine bayi seperti ini
Bunda, pernahkan melihat urine si kecil sangat pekat, lebih kuning dari biasanya. Atau tercium aroma yang tidak sedap bisa juga terdapat spot warna kemerahan seperti darah.Baca juga :
Jangan Langsung Buang Minyak Goreng Bekas, Berakibat Buruk Begini Cara yang TepatSebagaimana dikutip dari
dream, jika bunda melihat tanda-tanda itu, sebaiknya mulai waspada. Kondisi urine pada bayi bisa menjadi indikasi kondisi kesehatannya.
Bunda sebaiknya mulai memperhatikan kondisi tubuhnya. Jika terlihat pucat, lemas atau demam, bisa jadi ia mengalami masalah kesehatan berikut ini:
1. DehidrasiDehidrasi dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan urine beraroma tak sedap. Meskipun asupan cairan pada setiap bayi berbeda-beda tergantung faktor jenis kelamin, berat badan, aktifitas fisik sehari-hari, dan usia, pastikan bayi Anda mendapat asupan ASI yang baik dan cukup.
Jangan segan untuk menambah porsi cemilan berupa buah kaya air agar kebutuhan cairan anak terpenuhi, untuk bayi di atas 6 bulan.
2. Infeksi saluran kemihMungkin mengejutkan apabila mengetahui infeksi saluran kemih juga dapat dialami bayi. Meskipun gejalanya berbeda dengan jika dialami orang dewasa, tapi Anda perlu mengetahui beberapa gejala infeksi saluran kemih yang dialami oleh bayi, yaitu kencing berwarna keruh atau berdarah, muntah, dan diare.
Segera konsultasi dengan dokter jika kondisi tersebut disertai dengan demam tinggi. Tetap berikan banyak ASI atau air putih agar bayi tak mengalami dehidrasi.
Baca juga :
Sangat Membahayakan Kebiasaan Menggantung Baju Dikamar Mandi ini Bisa Berakibat Fatal
3. Maple Syrup Urine Disease (MSUD)Meski terdengar langka, maple syrup urine diseasa (MSUD) juga dapat menjadi salah satu penyebab kencing bayi berbau. MSUD adalah penyakit yang mengganggu sistem metobolisme asam amino sehingga menyebabkan kencing bayi dapat berubah menjadi warna hitam jika terkena paparan sinar matahari.
" Jika Anda menemukan gejala-gejala seperti di atas selama seminggu pada bayi, segera lakukan tes urine dan konsultasi dengan dokter. Pastikan tes urine dilakukan di laboratorium yang teruji kebenarannya," kata dr. Sonia Sharma, seorang dokter anak.