KAMU PERNAH JADI KORBAN...?
Yang parahnya lagi kamu baru tersadar telah menjadi korban karangan orang tua, setelah baca ini..
Satu dari sekian orangtua di dunia ini kadang memilih untuk berbohong kepada anaknya dengan tujuan agar anak tak melakukan tindakan yang beresiko.
Dan karena pola pikir anak kecil masih polos, itulah yang membuat orangtua rela membohongi anaknya agar anaknya takut dan mau menuruti peringatan dari orangtua.
Saat masa kanak-kanak dahulu, satu-satunya sumber informasimu adalah orangtua. Mereka adalah sumber informasi utama atas rasa penasaran yang alami dikeluarkan oleh anak kecil.
Tapi sadar nggak kalau terkadang, apa yang dikatakan oleh orangtuamu saat itu hanyalah karangan mereka saja? Dan ketika dewasa, kamu baru tersadar telah menjadi korban karangan orangtua.
Berikut ilustrasi karya Natalia Kulakova tentang kebohongan yang pernah dikatakan oleh orangtua. Apa saja? Yuk simak di bawah ini. Dijamin jadi kangen masa kanak-kanak dulu deh dan pasti kamu pernah ngalamin.
Padahal hal itu bisa jadi bukan karena bohong, tetapi karena sel darah pada telinga adalah yang mengatur suhu tubuh. Jadi jika teling berwarna merah, badanmu sedang terkena suhu tinggi. Bukan karena berbohong.
Ini agar anak tidak mulai penasaran dan menekan tombol-tombol di oven/microwave
Bukan cokelat yang bisa memicu jerawat. Melainkan tingginya konsumsi kadar gula dan lemak yang bisa menyebabkan produksi minyak di kulit meningkat sehingga mudah berjerawat. Jadi, sah-sah saja mengonsumsi coklat, selama masih dalam batas wajar dan tidak berlebihan.
Permen karet juga akan larut dalam tubuh dan dicerna oleh pencernaan kita sama halnya dengan makanan yang lainnya. Yang membuat berbeda hanyalah lamanya waktu saja.
Pertumbuhan rambut bukan ditentukan oleh bagaimana seringnya kamu memotong rambut. Melainkan berdasar usia, hormon hingga waktu.
Ini hanyalah mitos belaka karena tidak ada hubungan antara membentuk wajah dengan disfungsi wajah kita.
Begitulah beberapa kebohongan orang tua kepada anaknya, berbohong tidak semuanya karena menutupi keburukan, berbohong terkadang juga dibutuhkan untuk hal kebaikan, seperti orang tua kita lakukan kepada kita karena mereka tidak ingin sesuatu terjadi pada anaknya.