Wajah cantik, senyum menawan, body ideal seperti gitar spanyol, tinggi semampai, kaki yang jenjang, pipi yang tirus dan rambut lurus hitam yg berkibar itu dulu...Iya dulu sebelum kami para wanita mengandung dan melahirkan anak-anak kalian wahai suamiku yang terkasih....
Dulu agenda pagi kami adalah joging, olah raga, senam untuk sekedar mempertahankan tubuh ideal kami.
Dulu.... iya itu dulu sebelum kami mengandung dan melahirkan anak-anak mu wahai pria ku....
Apakah kami keberatan ??? Tidak!!!! Kami sangat ikhlas!!! Demi anak-anakmu, iya lagi-lagi demi anak-anakmu....Suamiku yang terkasih mengertilah wajah kusam kami terdapat bukan karna kami malas merawat dan membersihkannya pada malam hari. Kadang hanya sekedar maskeran saja tenaga kami sudah tidak ada, dihabiskan siang tadi untuk berlari mengejar anak-anakmu yang lari-lari dilapangan, sudah habis untuk mencuci pakaian, mencuci piring, membersihkan kamar, masak dan sudah habis untuk tadi sore berlari-lari mengambil jemuran yang kehujanan...
Apakah kami mengeluh untuk pengorbanan-pengorbanan kami? Sedang strechmark di perut kami pun bekas mengandung anak-ankmu, kami anggap sebagai tanda cinta kami terhadap mu, tanda cinta yg tak akan hilang oleh waktu.
Apakah kami keberatan atas ini ??? Tidak suamiku.... Kau dan anak-anak adalah prioritas kami. Lalu apakah kau mengerti mengapa kami benar-benar sedih ketika kau tak dapat menghilangkan cara menatapmu yg penuh arti pada gadis-gadis cantik itu, dengan kemolekan tubuh, dan wajah cantiknya...Apakah kamu mengerti kecemburuan kami, yang kau anggap cemburu buta yang tak beralasan. Ketika ada teman wanitamu menelpon dan kau beranjak dari kami pada saat mengangkat telponya ???
Namun kami hanya ingin kau sedikit saja mengerti, ketika kami lelah ada saatnya kami lepas kontrol ingin marah pada keadaan.
Namun jangan sebut kami istri durhaka, karna hanya kemarahan kecil kami akibat kelelahan dan banyaknya pikiran kami yang menari-nari lincah dalam otak kami.
Namun jangan sebut kami hanya menjadikanmu sapi perah ketika kami meminta sedikit rejekimu untuk membelikan baju-baju bagus anak-anakmu...Maafkan salah kami, maafkan kemarahan kami. Kami hanya tulang rusukmu yang paling bengkok. Apabila kami bengkok dan salah, jangan coba luruskan kami karena kami akan patah. Berilah kami pengertian dengan kelembutan maka hati kami akan luluh...