Hal-hal Penting yang Perlu Diketahui Seorang Ibu Sebelum Menyapih Sang Buah Hati

Penulis Unknown | Ditayangkan 24 May 2016
Menyapih adalah saat dimana orangtua secara bertahap mulai mengenalkan makanan padat sebagai bagian dari ragam makanan bayi selain ASI atau susu formula. Menyapih atau menghentikan bayi menyusu dari payudara dapat menjadi masa yang emosional, tidak hanya bagi bayi, tapi juga bagi ibu. Bukan saja karena selanjutnya akan ada perubahan cara bayi mendapatkan nutrisi, tapi terlebih karena kebanyakan bayi mendapat ketenangan dengan menyusu langsung dari payudara ibunya.

Hal-hal yang Perlu Diketahui Sebelum Menyapih Bayi

BACA JUGA : 22 Tips dan Cara Menyapih Anak dengan Tepat dan Penuh Cinta

Dikutip dari situs seputaribuanak.blogspot.de, bagi sebagian ibu, menyapih bayi terasa sangat sulit. Peristiwa emosional ini memang butuh komitmen, kesabaran, dan ketelatenan.  Selain balita susah lepas dari ASI, terkadang sang Bunda sendiri merasa belum rela atau tak tega melihat anaknya menangis mencari ASI.

Tak jarang, tujuan menyapih menjadi gagal karena kurangnya komitmen sang Bunda. Bahkan, nyeri tak tertahankan saat mulai menghentikan pemberian ASI juga menjadi masalah. Sehingga, terkadang ada yang membiarkan anaknya menyusu hingga lumayan besar.

Mengapa anak perlu disapih? 

Selain fungsi gizi dari ASI sendiri sudah berkurang, penyapihan anak diperlukan demi perkembangan psikologi dan fisik anak sendiri. Misalnya:

• Mengembangkan pengenalan aneka ragam rasa dan tekstur makanan. Hal ini berpengaruh pada perkembangan intelektualitasnya karena daya ingatnya akan menyimpan informasi mengenai berbagai rasa dan tekstur makanan.

• Memperbanyak latihan mengunyah makanan padat agar gigi dan rahangnya berkembang optimal. Juga meminimalkan kemungkinkan makan diemut akibat malas mengunyah makanan padat.

• Anak dilatih untuk mandiri karena tidak lagi harus bergantung pada ASI setiap kali anak lapar atau haus.

• Anak belajar untuk bisa memercayai orang lain sehingga nantinya tidak kesulitan untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan orang lain.

• Anak membentuk konsep diri yang positif. Dengan penyapihan yang positif, anak akan merasa percaya diri.

Kapan bayi Bunda harus disapih?

Memang tak ada patokan khusus tentang kapan bayi harus berhenti menyusu ASI. Kapan waktu yang tepat tergantung pilihan masing-masing Bunda. Enam bulan pertama masa hidup bayi adalah masa yang direkomendasikan bagi bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif. Di Indonesia, hak anak untuk mendapatkan ASI eksklusif dilindungi oleh Undang-undang Kesehatan pasal 128 UU No. 36 Tahun 2009, Tiap bayi berhak mendapatkan air susu Bunda eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis.

Setelah itu bayi mendapat nutrisi dari ASI dan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu). Sementara umumnya para Bunda menyusui anaknya hingga usia 2 tahun. Pada usia satu tahun, bayi mulai bisa minum dari cangkir dan mulai mencari cara selain menyusu untuk mendapatkan kenyamanan. Sebagai ganti ASI, Bunda dapat memberikan makanan padat yang kaya vitamin C, zat besi, dan kaya kalsium. Makanan-makanan yang dimaksud antara lain keju, bubur sayur, sereal, dan buah yang dicampur dengan ASI atau susu.

Tanda-Tanda Anak siap disapih

Beberapa anak akan menunjukkan tanda-tanda bahwa dia siap disapih. Seperti mulai menolak untuk menyusu, lebih tertarik untuk main atau mulai ingin minum dengan cangkir. Meskipun tak semua anak menunjukkan gejala yang sama. Biasanya bayi akan mulai ngempeng atau bermain-main saja ketika menyusu.

BACA JUGA : Agar Bayi yang Dilahirkan Berkulit Putih dan Bersih, Ibu Perlu Lakukan Ini

Kapan Bunda Harus tunda menyapih?

Anak berisiko mengalami alergi jika mengonsumsi makanan atau minuman selain ASI. Karena alasan yang sama, ASI dianjurkan diberikan setidaknya hingga bayi berusia enam bulan.

Jika Bunda atau anak sedang sakit, atau jika anak sedang tumbuh gigi, karena kondisi ini dapat membuat penyapihan menjadi lebih rumit.

Jika sedang terjadi perubahan besar, seperti Bunda dan keluarga pindah rumah atau bepergian dalam jangka panjang, karena dapat membuat si Kecil mengalami stres.

Itulah beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh para ibu sebelum memutuskan untuk menyapih buah hatinya. Semoga dengan informasi ini, ibu dapat memiliki bekal dalam mempersiapkan dirinya dan juga bayinya agar proses penyapihan berjalan sesuai dengan harapan.

viral minggu ini

BAGIKAN !

Jika kontent kami bermanfaat