Kebanyakan bayi yang mengalami muntah atau gumoh berumur di bawah 4 bulan, minimal 1 kali dalam sehari, dan seiring bertambah usianya maka frekuensi muntah dan gumoh akan menurun.
BACA JUGA : Luangkan Waktu 10 Menit Berkualitas Untuk Kulit Bayi
Seperti dikutip dari duniaanak.org, berikut penyebab gumoh atau muntah pada bayi yang perlu bunda ketahui :
• Memberikan ASI atau susu yang berlebihan pada bayi, karena lambung bayi mempunyai kapasitas sendiri, sehingga lembung menjadi penuh dan mengakibatkan muntah.
• Posisi ibu dalam menyusui. Posisi menyusui sang ibu yang salah bisa juga menjadi penyebab muntah pada bayi, Salah satunya pada posisi miring sambil tiduran, sementara si bayi tidur terlentang. Hal itu menyebabkan tidak masuknya cairan tersebut ke saluran pencernaan, tapi ke saluran pernafasan.
• Penyebab muntah pada bayi lainnya, yaitu si bayi yang terlalu kuat menyedot ASI atau susu sehingga tercampur dengan udara.
• Bayi yang terlalu aktif. Misalnya si bayi yang terus menerus menangis atau si bayi sering menguliat. Hal ini akan meninggikan tekanan udara yang berada di dalam perutnya, sehingga udara tersebut keluar bersama ASI atau susu dalam bentuk muntah.
• Penyebab muntah pada bayi yang lain nya yaitu stenosis pylorus, ini adalah salah satu penyakit kelainan bedah anak. Para orang tua harus mewaspadainya, walaupun hal ini sangat jarang terjadi. Tanda dari penyakit ini adalah bayi terus menerus muntah dengan kuat sehingga berat badan bayi menurun dengan drastis dan terjadi dehidrasi pada bayi, mata bayi kering, mulut bayi kering, kulit menjadi keriput dan perut yang membengkak.
BACA JUGA : Agar Bayi yang Dilahirkan Berkulit Putih dan Bersih, Ibu Perlu Lakukan Ini
Untuk itu, para ibu perlu mewaspadai muntah yang terjadi pada bayinya. Apakah itu termasuk muntah yang biasa atau bukan. Dan muntah pada bayi ini bisa ditanggulangi dengan menyendawakan bayi setelah bayi minum ASI atau susu. Semoga informasi ini bermanfaat.