Dulu `Obor Rakyat, Kini Tabloid `Indonesia Barokah` Beredar di Masjid-masjid

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 23 Jan 2019
Dulu `Obor Rakyat, Kini Tabloid `Indonesia Barokah` Beredar di Masjid-masjid
Beredar tabloid Indonesia Barokah di Masjid-masjid Blora (foto: Senayanpost)

Hati-hati propaganda dan perpecahan umat muslim...

Dulu muncul tabloid Obor Rakyat jelang pemilu 2014, kini muncul tabloid Indonesia Barokah jelang pemilu 2019.

Mirisnya, tabloid tersebut sama-sama di edarkan di masjid-masjid...

Tabloid bernuansa propaganda kembali memanaskan kontestasi politik di Indonesia.

Yang unik, tabloid propaganda itu seolah bermetamorfosa, beralih konten berganti kepentingan.

Pada Pilpres 2014 silam, pasangan Jokowi-JK digoyang tabloid Obor Rakyat. Beragam serangan menyangkut sara diedarkan ke masyarakat, masuk ke masjid-masjid.

Kejadian tersebut sudah di proses hukum, dan sejumlah pelaku sudah masuk penjara.

Dulu `Obor Rakyat, Kini Tabloid `Indonesia Barokah` Beredar di Masjid-masjid
Sampul tabloid obor rakyat. (tempo.co.id)
Dilansir dari detik.com, cerita soal tabloid Obor Rakyat kembali mengemuka seiring perpindahan haluan La Nyalla Mattalitti ke kubu Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

La Nyalla muncul dengan permintaan maaf plus 'pengakuan dosa' turut menyebar Obor Rakyat.

"Saya yang fitnah Pak Jokowi Kristen, China. Saya yang sebarkan 'Obor Rakyat' di Jawa Timur, Madura," kata La Nyalla di kediaman Ma'ruf Amin, Jl Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018) lalu.

Meski La Nyalla buka-bukaan, Gerindra menegaskan apa yang dilakukan La Nyalla itu bukan arahan parpol dan tim pemenangan Prabowo-Hatta Rajasa kala itu.

Kini, di bulan-bulan menentukan jelang Pilpres 2019, muncul tabloid propaganda lagi.

Dulu `Obor Rakyat, Kini Tabloid `Indonesia Barokah` Beredar di Masjid-masjid
Pola Penyebaran Tabloid Indonesia Barokah Mirip Obor Rakyat (tirto.id)

Kali ini tabloid yang beredar bernama 'Indonesia Barokah'. Beda nama, beda pula isinya. Giliran Prabowo-Sandiaga Uno yang diserang tabloid ini.

Sejauh ini telah terlacak 240 masjid di 12 kecamatan di Blora menerima kiriman tabloid politik tersebut. Setiap masjid menerima masing-masing satu amplop yang berisikan 3 eksemplar tabloid.

Warga yang tak sepakat dengan isi tabloid itu lapor ke Bawaslu Blora. Namun Bawaslu menyebut tabloid 'Indonesia Barokah' tidak mengandung unsur pidana Pemilu.

Karenanya Bawaslu tidak akan membatasi peredaran tabloid tersebut. Hanya saja, peredarannya tetap akan dipantau.

Munculnya tabloid ini kembali jadi kontroversi. Tak hanya kubu Prabowo-Sandiaga, Tim Kampanye Nasional Jokowi juga mengecam peredaran tabloid bernuansa black campaign tersebut.

Hingga kinipun otak dan penyebar tabloid tersebut masih misterius.

Baca Juga:

Yang pasti, munculnya tabloid-tabloid sarat politik seperti ini sangat menhawatirkan.

Bisa-bisa gara-gara politik umat muslim jadi timbul perpecahan. Oleh karena itu berhati-hatilah, jangan mudah terpancing dengan ulah oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.
SHARE ARTIKEL